Orang Tua Perlu Waspada Berat Badan Anak Naik karena Pandemi


Penambahan berat badan pada anak menjadi salah satu permasalahan yang terjadi di masa pandemi. (Foto: Unsplash/Ketut Subiyanto)
BERTAMBAHNYA berat badan mungkin dirasakan oleh beberapa orang, terutama di tengah situasi pandemi yang memaksa segala kegiatan dilakukan di rumah. Permasalahan tersebut juga tak hanya dialami orang dewasa, namun juga anak-anak.
Dr. Sandra Hassink, direktur medis American Academy of Pediatrics Institute for Healthy Childhood Weight menjelaskan kepada NPR permasalahan ini merupakan permasalahan yang disebabkan karena adanya gangguan terhadap jadwal sekolah, tidur, dan aktivitas fisik yang dialami anak-anak. Ditambah pula dengan adanya stres yang timbul karena terbatasnya kemungkinan untuk melakukan aktivitas di luar rumah.
Baca Juga:
“Saya pikir, hampir semua orang mengalami permasalahan yang sama terhadap berat badan mereka yang terus mengalami kenaikan,” tambahnya.
Berat badan anak memang menjadi topik yang sangat rumit bagi orang tua. Saat anak-anak mengalami kenaikan berat badan yang tiba-tiba, mungkin orang tua akan kesulitan untuk mengatasinya. Namun Anna Lutz, ahli diet di Raleigh, N.C. menjelaskan bahwa jika orang tua lebih fokus pada berat badan anak, maka hal tersebut dapat menyebabkan beberapa masalah lain pada anak. Oleh karena itu, Lutz memberikan beberapa tips terkait hal tersebut
1. Jangan ungkit permasalahan berat badan pada anak

Saat kamu ingin berbicara kepada anak terkait permasalahan berat badan, lebih baik berfokus pada kebiasaan hidup sehat. Hal ini sangat penting karena proses menurunkan berat badan tidak semudah yang dibayangkan dan sebagai orang tua, kamu harus memposisikan anak tidak berbeda dengan orang lain.
“Ketika orang tua mulai menyinggung perihal berat badan, anak-anak akan berhadapan dengan masalah emosional dan harga diri,” jelas Lutz. Oleh karena itu, dirinya menyarankan orang tua untuk lebih berfokus pada perilaku hidup sehat yang dapat mendukung kesehatan anak, dibandingkan dengan berfokus pada kenaikan berat badan.
Anna menjelaskan bahwa kebiasaan hidup sehat ini dilakukan bukan hanya untuk saat ini, namun untuk jangka waktu yang panjang. Dengan menjalankan program hidup sehat sejak dini, anak-anak diharapkan dapat terbiasa dan mempertahankannya hingga dewasa. Pola hidup sehat bukan hanya berarti asupan nutrisi anak terpenuhi, tetapi juga kebiasaan untuk melakukan aktivitas fisik, waktu makan yang teratur, serta jam istirahat yang benar.
2. Kembalikan jadwal tidur anak seperti awal

Dalam situasi pandemi waktu tidur dan bangun anak semakin tidak teratur jelas. “Kebiasaan untuk tidur pada dini hari membuat anak-anak akan bangun pada siang hari dan melupakan aktivitas fisik,” jelas Dr. Nazrat Mirza, direktur medis klinik manajemen berat badan pediatrik di Children's National Hospital di Washington, D.C.
Baca Juga:
Pentingnya Kedekatan Ayah dan Anak, Berpengaruh Pada Kecerdasan Si Kecil
Dr. Nazrat Mirza menjelaskan bahwa mengatur jadwal tidur agar anak tidur teratur dan cukup bukan hanya penting untuk menjaga kualitas tidur anak, namun juga berpengaruh terhadap meningkatkan kesehatan mental dan fisik mereka.
Jika mengubah rutinitas tidur masih menjadi masalah yang belum dapat terpecahkan, kamu bisa mencoba untuk memundurkan waktu tidur anak 15 menit lebih awal. Hal ini dapat kamu lakukan terus menerus secara bertahap, sehingga anak tidak dipaksa untuk langsung beradaptasi dengan jadwal baru. Tak hanya dapat dilakukan untuk mengatur jadwal tidur, hal ini dapat pula kamu lakukan untuk mengatur waktu bangun tidur anak di pagi hari.
3. Jangan buat anakmu melakukan diet

Diet atau membatasi porsi makanan mungkin populer dilakukan orang dewasa untuk mengurangi berat badan. Tapi, ahli menjelaskan bahwa diet tidak sesuai jika dilakukan oleh anak-anak atau remaja. “Anak-anak dan remaja yang melakukan diet dapat lebih mungkin untuk mengalami gangguan dan ketakutan dengan makanan,” ujar Lutz
Tak hanya mendorong anak untuk mengalami gangguan makanan, diet juga dapat menjadi bumerang yang berbahaya bagi kesehatan anak di masa depan. Sebab, dalam diet ketat justru dapat mendorong anak untuk terus mengalami peningkatan berat badan secara berulang. Hal ini berpengaruh pada kesehatan anak itu sendiri. (cit)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
