Orang Nusantara Hanya Menikmati Kopi Jelek
Komposisi hidangan Manual Brew Coffee Banyu Biru (Foto: MP/Sucitra)
RATUSAN tahun lampau, VOC mengekspor biji kopi dari Nusantara ke Eropa. Orang Nusantara tidak pernah bisa menikmati sebenar-benarnya biji kopi. Begitulah yang diungkapkan Purwaindera Ari Y yang lebih dikenal dengan sebutan Ari Banyu Biru, pemilik kafe Banyu Biru yang terletak di sisi barat daya Kota Serang, Banten.
Menurutnya, dulu orang Nusantara, dalam hal ini mayoritas petani. Tak pernah berkesempatan menikmati biji kopi terbaik, sebab biji kopi terbaik ketika itu semua diekspor ke Eropa oleh VOC.
Baca Juga:
"Yang dinikmati orang Nusantara waktu itu ya cuma kopi jelek. Diroastingnya angus, gosong. Itu pula penyebabnya orang kita tradisi minum kopinya pakai gula," terangnya kepada merahputih.com.
Fakta sejarah itu, menjadi motivasi untuknya menyajikan kopi berkualitas, yang menjadi rebutan para cukong Eropa. Secara spesifik, kafenya menyajikan kopi Manual Brew sebagai menu paling spesial.
"Kita pastikan pelanggan melihat langsung prosesnya di meja mereka sendiri. Itu pengalaman yange menarik," ungkapnya.
Baca Juga:
Kafenya buka setiap hari dari pukul 09.00 sampai pukul 23.00 WIB, kecuali hari Kamis, dimana ia harus mengikuti kearifan lokal. Malam Jum'at punya posisi sakral, orang Banten mengaji dan sholawat, karenanya setiap hari Kamis Banyu Biru buka pukul 09.00 sampai pukul 17.00 WIB saja.
Ini berarti, setiap malam kecuali malam Jum'at penikmat kopi origin Banten seperti kopi Bukit Kuru dan Cinangka semakin lengkap dengan hadirnya keriuhan live music, bahkan mereka bisa terlibat dalam pertunjukan.
Hari Senin hadir Virtual Parody, band parodi yang heboh, hari Selasa giliran Mexico n Friends yang bermain pop jazz. Rabu adalah hari Oldbeat yang kembali ke masa classic rock. Jum'at menjadi milik Javaka dengan pop indie, disusul Smile Morning dengan pop dangdut. Sementara VIP Project hadir dengan komposisi musik beragam seperti pop, dangdut, bahkan reggae di hari Minggu.
Dari pengalaman merahputih.com sendiri, ukuran dompet untuk bersantai menikmati fasilitas di sana berdua saja baik dengan pasangan atau teman tidaklah menguras kantung. Cukup masuk akal mengingat kualitas hidangannya terutama dari jenis kopi yang sangat berkualitas. (De Sucitra/Banten)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ketok Harga Bikin Orang Kapok Liburan di Banten, DPRD Desak Regulasi Tarif Wisata
Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel
Gubernur Banten Siaga Hadapi Bencana di Januari Hingga Maret 2026, Cek SDM dan Peralatan
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Prakiraan BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Banten 7-8 November
AFC Challenge League: Dewa United Banten Kalahkan Shan United dengan Skor 4-1
Masyarakat Banten Diimbau Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi
Roemah Koffie Perkenalkan ‘Anak Daro’, Hampers Kopi Eksklusif Pembawa Cerita Minangkabau ke Dunia
Roemah Koffie Ramaikan Jakarta Coffee Week 2025, Angkat Kopi Nusantara lewat Latte Art Competition
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air