Operasi Simpatik Jaya hanya Tertibkan bukan Tilang
Sejumlah anggota Polres Salatiga mengikuti Apel Operasi Simpatik Candi 2015 di Lapangan Polres Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (1/4) (Foto Antara)
MerahPutih Megapolitan- Operasi Simpatik Jaya (OSJ) yang digelar hari ini hingga 21 April mendatang tidak akan dilakukan penilangan bagi yang melanggar tetapi hanyalah peringatan.
Hal inilah yang dijelaskan oleh Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono. Ia menegaskan, petugas yang diterjunkan dilapangan tersebut tidak akan menilang pengendara motor yang melanggar keamanan Lalu Lintas.
"Setiap pelanggar Lalu Lintas tidak boleh melakukan penilangan oleh petugas Lalu Lintas, dan hanya melakukan peneguran itupun menggunakan pendekatan secara persuasi dan sopan," ungkap Irjen Pol Unggung Cahyono kepada awak media di Mapolda Jakarta Selatan, Rabu (1/4). (Baca: Operasi Cipta Kondisi Polres Metro Jakarta Timur Tangkap Ratusan Preman)
Sebelum menggelar OSJ ini pihak Polda sudah melakukan rapat bersama dan membahas mengenai operasi ini dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beberapa waktu lalu. Alhasil, kesepakatan yang ditetapkan yaitu dalam menertibkan dan mengamankan jalannya lalu lintas yang ada di Ibu Kota Metropolitan ini tidak adanya tindak langsung. Beberapa anggota Polisi tersebut hanyalah menertibkan dan memberikan penyuluhan serta sosialisasi dengan pihak pengendara tersebut.
Setiap pasukan dalam operasi ini diletakan pada daerah-daerah rawan macet seperti yang telah dipantau oleh Kapolda beberapa waktu lalu sebelum operasi ini digelar. Mulai dari daerah Cawang, flyover Pancoran hingga sampai Semanggi, karena daerah tersebut sering mengalami kemacetan. (Baca: Polres Jakarta Utara Amankan 98 Orang Terduga Preman)
Selama dalam menggelar operasi ini pihak Polda juga mendirikan pos-pos pantau di daerah yang menjadi pusat kerawanan kemacetan. Setiap anggota yang ikuti OSJ diwajibkan untuk Apel sebelum melaksanakan tugas. (gms).
Bagikan
Berita Terkait
Presiden Ingatkan Kepastian Hukum Jadi kunci Keberhasilan Sebuah Negara
Susunan Komisi Reformasi Kepolisian, Diisi 2 Mantan Ketua MK dan 3 Mantan Kapolri
RS Polri Kramat Jati Serahkan Jenazah Farhan dan Reno Kepada Pihak Keluarga
RS Polri Kramat Jati Umumkan Hasil Tes DNA 2 Kerangka Manusia di Gedung Kwitang Identik Farhan-Reno
Satgasus OPN Bongkar Modus Baru Penghindaran Ekspor Produk Turunan Sawit, Potensi Kerugian Negara Mencapai Rp 140 Miliar
2 Oknum Polisi Polda Jateng Dipecat, Janjikan Korban Diterima Akpol hingga Rugikan Rp 2,65 Miliar
Demi Rakyat, Menhan Sjafrie Minta TNI dan Polri Tetap Kompak
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Presiden Prabowo Sebut Negara Lain Bingung Polisi Indonesia Ikut Urus Persoalan Pangan
Tak Ada Toleransi, Polri Kembangkan Sistem Deteksi Dini LGBT untuk Seleksi Calon Polisi