Ojung, Ritual Orang Madura Memanggil Hujan

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 12 Januari 2025
Ojung, Ritual Orang Madura Memanggil Hujan

Ritual Ojung untuk memanggil hujan.(foto: jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MERAHPUTIH.COM - SAAT musim kemarau tiba dan air menjadi sulit, orang Madura menggelar ritual Ojung. Ritual ini berupa permainan rakyat Madura yang berkembang di kawasan pantai utara bagian timur Pulau Madura, yaitu di Desa Aeng Merra, Kecamatan Batopote, Kabupaten Sumenep.

Permainan yang diiringi doa-doa ini dilakukan masyarakat sebagai persembahan meminta turun hujan. Ritual ini menjadi khas di Madura karena kawasan tersebut kering.

Untuk memainkan ritual Ojung, diperlukan dua orang pemuda atau lebih dengan jumlah yang seimbang atau disebut se sagan-ding (sebanding). Mereka nantinya akan saling pukul memakai ikatan rotan dengan perlengkapan perlindungan yang sederhana pada bagian tubuh yang vital.

Pemain Ojung dahulunya tidak dipilih, tapi mengajukan diri sebab memerlukan kesediaan diri sendiri. Usia para pemainnya sekitar 17 tahun ke atas, dan hanya terdiri dari para pemuda.

Baca juga:

'Warung Madura' Mejeng di Jersey Terbaru Madura United



Mereka ialah para pemuda yang sehat, tangguh karena sudah terlatih untuk bermain Ojung. Permainan tidak diperuntukan bagi perempuan karena ritual Ojung berbahaya. Para pemain akan tampil bertelanjang dada. Pemain juga dibekali alat pelindung kepala yang disebut bukot dari anyaman daun kelapa, kemudian dilapisi lagi dengan karung goni (rangkap satu) diikat dengan tali se­hingga membundar dan di bagian muka diberi tali temali pelindung. Bagian muka akan terbuka untuk dapat melihat sasaran.

Bagian lengan kiri peserta dilapisi sarung untuk perisai perlindungan diri. Termasuk dililitkan pada bagian kemaluan untuk melindungan alat vital dari risiko terkena pukulan. Sebagai alat bertarung, peserta membawa alat pemukul yang terbuat dari ikatan beberapa batang rotan. Panjang alat pemukul tersebut sekitar 1 meter. Setiap peserta mem­bawa alat pemukulnya sendiri, yang nanti diperiksa Babuto atau wasit. Babuto ialah sosok orang yang punya kekuatan magis yang mempu memimpin ritual Ojung ini.

Para pemain akan dikumpulkan di lapangan seluas 9 meter persegi sebagai arena. Setelah pemain memastikan keamanan dirinya, sang Babuto maju ke arena, memilih pasangan yang akan ber­tanding. Keduanya harus se seganding. Babuto membawa kedua pemain Ojung ke arena. Keduanya memberikan aba-aba duduk berjongkok berhadapan, dengan memegang alat pemukulnya sambil membaca doa.

Setelah itu, Babuto menyuruh kedua pemain berdiri sambil berhadapan. Sambil memberi nasihat, Babuto mengingatkan peserta mengenai peraturan-peraturan permainan, salah satunya tidak boleh memukul bagian wajah, termasuk menyerang mata lawan. Pemain tidak boleh mengikuti nafsu marah. Da­lam permainan ini, tak ada yang kalah dan yang menang sebab tujuannya yakni rokkadda somor menta’ o jari (sela­matan minta turunnya hujan). Barulah ritual dimulai.

Selama ritual berlangsung, Babuto memberikan ucapan-ucapan bersifat humor sehingga sering menimbulkan gelak tawa para penonton.Untuk menambah keseruan pemain, penampilan ritual ini diiringi gamelan yang disebut okol terus menggema.

Iringan musik ini sangat berpengaruh bagi ritual Ojung. Semakin mengema bunyi okol, makin se­mangat para pesertanya. Makin seru permainannya, makin tebal harapan penduduk desa tersebut akan terkabulnya per­mohonan mereka bahwa hujan akan segera turun, bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.(tka)

Baca juga:

Kehangatan Khas Ala Warung Madura

#Madura
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
Demi Percepat Pembangunan, Komisi V DPR Usulkan Pembentukan Badan Otorita Pengembangan Madura
Keberadaan badan otorita khusus dianggap akan memberikan dampak besar bagi masyarakat Madura.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 27 Agustus 2025
Demi Percepat Pembangunan, Komisi V DPR Usulkan Pembentukan Badan Otorita Pengembangan Madura
Indonesia
Ibu-Anak Kurir Jaringan Madura Pasok Sabu ke Kampung Boncos Jakarta Barat
Ibu dan anak itu sudah dua kali menjadi kurir narkoba jaringan Madura dengan bayaran Rp 15 juta sekali pengiriman.
Wisnu Cipto - Kamis, 17 Juli 2025
Ibu-Anak Kurir Jaringan Madura Pasok Sabu ke Kampung Boncos Jakarta Barat
Indonesia
Dibayar Rp 15 Juta, Ibu-Anak Kurir Sabu Madura-Jakarta Terancam Vonis Mati
Sudah dua kali mengantar sabu-sabu naik Bus AKAP dari Madura ke Jakarta.
Wisnu Cipto - Kamis, 17 Juli 2025
Dibayar Rp 15 Juta, Ibu-Anak Kurir Sabu Madura-Jakarta Terancam Vonis Mati
Tradisi
Muang Sangkal, Tarian Penolak Bala khas Madura
Tarian Muang Sangkal menjadi representasi kebudayaan masyarakat Madura yang kental dengan nuansa ritual dan keagamaan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 17 Januari 2025
Muang Sangkal, Tarian Penolak Bala khas Madura
Tradisi
Pakaian Adat Pesa'an, Simbol Keberanian dan Kebebasan Masyarakat Madura
Pakaian Adat Pesa'an kerap digunakan dalam acara resmi, baik itu upacara adat, pernikahan, hingga perkumpulan masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 17 Januari 2025
Pakaian Adat Pesa'an, Simbol Keberanian dan Kebebasan Masyarakat Madura
Kuliner
Menaruh Harap Kerukunan dalam Sajian Tajhin Ressem khas Madura Pontianak
Tajhin Ressem berarti hidangan yang dicampur bermacam jenis.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 17 Januari 2025
Menaruh Harap Kerukunan dalam Sajian Tajhin Ressem khas Madura Pontianak
Kuliner
Renyah Gurih Kerupuk Tette Khas Madura, Cocok Jadi Pelengkap Menu Makan
Kerupuk Tette memiliki rasa dan aroma bawang yang kuat.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 16 Januari 2025
Renyah Gurih Kerupuk Tette Khas Madura, Cocok Jadi Pelengkap Menu Makan
Kuliner
Segar dan Menyehatkan, Nikmatnya Wedang Kobbhu Khas Madura
Wedang Kobbhu khas Madura dibuat dengan bahan dan rempah alami.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 15 Januari 2025
Segar dan Menyehatkan, Nikmatnya Wedang Kobbhu Khas Madura
Kuliner
Lorjuk, Kerang Kecil yang Jadi Kuliner Unik Khas Madura
Keunikan kuliner Lorjuk tidak hanya terletak pada bahan utamanya yang khas, tetapi juga cara pengolahannya yang tradisional dan cita rasanya yang menggugah selera.
Frengky Aruan - Rabu, 15 Januari 2025
Lorjuk, Kerang Kecil yang Jadi Kuliner Unik Khas Madura
Kuliner
Uniknya Kaldu Kokot Khas Madura
Dwi Astarini - Selasa, 14 Januari 2025
Uniknya Kaldu Kokot Khas Madura
Bagikan