Nyeri Punggung Bawah Dapat Diatasi dengan Jalan Kaki

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 10 Juli 2024
Nyeri Punggung Bawah Dapat Diatasi dengan Jalan Kaki

Segera mulai rutin jalan kaki. (Foto: Unsplash/Arek Adeoye)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Nyeri punggung bagian bawah dapat mengintai siapa saja. Biasanya nyeri punggung ini dapat timbul kepada mereka yang kelebihan berat badan dan jarang olahraga. Namun, tidak perlu khawatir, mencegah nyeri punggung bawah ternyata mudah, cukup rutin jalan kaki tiap harinya.

Natasha Pocovi, PhD, penulis pertama studi dan peneliti di Departemen Ilmu Kesehatan di Macquarie University di Australia melakukan penelitian untuk membuktikan khasiat jalan kaki untuk mengatasi nyeri punggung.

Pocovi dan timnya mengamati 701 orang dewasa yang mengalami nyeri punggung bawah. Peserta studi tersebut, rata-rata berusia 54 tahun, dan 81 persen di antaranya adalah perempuan, demikian dikutip dari Health.

Peserta dibagi menjadi dua kelompok. Mereka yang berada dalam kelompok pertama melakukan jalan kaki rutin lima kali seminggu, selama 30 menit tiap sesinya. Mereka rutin melakukan kegiatan ini selama enam bulan ke depan. Sementara mereka yang berada di kelompok kedua, tidak melakukan jalan kaki.

Baca juga:

Mudah, Sehatkan Mental dengan Rutin Jalan Kaki

Penelitian ini dimulai pada September 2019 dan berakhir pada Juni 2022, dan tim Pocovi mengamati kedua kelompok tersebut selama satu hingga tiga tahun.

Setelah menganalisis data, studi tersebut menemukan bahwa peserta dalam kelompok kedua lebih mungkin mengalami nyeri punggung berulang.

“Kami selalu punya firasat bahwa jalan kaki akan berhasil, tetapi kami terkejut melihat bahwa intervensi sederhana seperti itu ternyata efektif,” kata Pocovi.

Meskipun hasilnya menarik, ada beberapa keterbatasan. Pertama, para peserta tidak mengenakan akselerometer selama keseluruhan penelitian, jadi sulit untuk mengatakan apakah manfaat berjalan kaki yang dicatat mencapai titik jenuh pada kecepatan tertentu.

Baca juga:

Banyak Jalan Kaki dan Naik Tangga Merangsang Denyut Jantung

Ditambah lagi, sebagian besar peserta dalam penelitian ini adalah perempuan. Nyeri punggung bawah lebih umum terjadi pada perempuan, tetapi tidak jelas apakah temuan penelitian ini berlaku secara universal. (ikh)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan