Neraca Perdagangan RI Surplus 30 Bulan Berturut-turut
Aktivitas bongkar muat kontainer berlangsung di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/9/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
MerahPutih.com - Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober menunjukan kinerja positif dengan catatan surplus sebesar US$ 5,67 miliar. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan September 2022 yang mencapai US$ 4,97 miliar.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, capaian ini melanjutkan tren surplus neraca perdagangan yang telah terjadi selama 30 bulan berturut-turut.
Baca Juga
"Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan sejak Januari hingga Oktober 2022 mencapai US$ 45,52 miliar, jauh lebih tinggi dari surplus Januari hingga Oktober 2021 US$ 30,9 miliar dan bahkan melebihi total surplus selama tahun 2021 US$ 35,42 miliar," terang Febrio, Rabu (16/11).
Pencapaian baik naraca perdagangan Indonesia bulan lalu ditopang dari ekspor dengan tercatat sebesar US$ 24,81 miliar atau tumbuh sebesar 12,3 persen (yoy). Peningkatan ekspor tersebut didorong oleh komoditas unggulan seperti produk sawit, bahan bakar mineral, dan besi baja.
Secara bulanan (mtm), ekspor tumbuh sebesar 0,13 persen sehingga secara kumulatif Januari - Oktober 2022 menjadi US$ 244,14 miliar atau naik 30,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
"Kinerja ekspor yang tetap meningkat ini juga didukung oleh permintaan dari negara mitra dagang dengan kinerja ekonomi yang masih kuat, terutama India yang masih mencatatkan PMI Manufaktur ekspansif," paparnya.
Ekspor non-migas secara kumulatif Januari-Oktober 2022 masih mencatatkan pertumbuhan yang sangat tinggi sebesar 30,61 persen (ytd). Sementara itu pada periode yang sama, pertumbuhan ekspor migas mencapai 37,4 persen (yoy).
Dari sisi sektoral, sektor pertambangan mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 82,68 persen (yoy), disusul sektor manufaktur yang tumbuh mencapai 20,4 persen (yoy), sementara sektor pertanian tumbuh 14,17 persen (yoy).
"Pertumbuhan ekspor yang terjadi di semua sektor menjadi indikasi berlanjutnya pemulihan ekonomi secara merata (broad-based), terutama sektor manufaktur yang berkontribusi paling besar pada ekspor nasional," tambah Febrio.
Baca Juga
Di sisi lain, kinerja impor Indonesia di bulan Oktober 2022 juga masih tumbuh positif sebesar 17,44 persen (yoy) atau mencapai US$ 19,14 miliar, sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi nasional. Hal ini juga tercermin pada angka PMI Manufaktur Indonesia di bulan Oktober 2022 yang masih berada pada zona ekspansif (51.8).
Peningkatan impor didorong oleh impor migas dan non-migas yang masing-masing tumbuh sebesar 77,23 persen (yoy) dan 9,56 persen (yoy). Sejak Januari hingga Oktober 2022, total impor Indonesia mencapai US$ 198,62 miliar.
Dari sisi penggunaan, impor bahan baku dan barang modal tumbuh tinggi masing-masing 16,24 persen (yoy) dan 28,47 persen (yoy).
"Pertumbuhan impor barang produktif seperti barang modal dan bahan baku yang terus positif menjadi sinyal bahwa pemulihan ekonomi nasional masih berlanjut dan aktivitas usaha dalam negeri terus menguat," tambah Febrio.
Selain itu, impor barang konsumsi yang sempat terkontraksi di bulan September kembali tumbuh sebesar 10,14 persen (yoy) dan 4,19 persen (ytd).
"Aktivitas konsumsi masyarakat menunjukkan penguatan memasuki awal Kuartal IV 2022," lanjut Febrio.
Ke depan, pemerintah terus mengantisipasi dan memitigasi berbagai dinamika perekonomian global yang berpotensi memengaruhi kinerja permintaan ekspor Indonesia, di tengah mulai melambatnya ekspansi sektor manufaktur di beberapa negara mitra dagang utama pada bulan Oktober 2022.
"Kita juga melihat meningkatnya risiko dan ketidakpastian prospek ekonomi global serta tren penurunan harga komoditas yang mengikutinya. Ke depan, Pemerintah akan terus mendorong berbagai upaya diversifikasi ekspor, baik dari sisi pasar dan produk, penguatan strategi hilirisasi, serta mendorong optimalisasi pemanfaatan berbagai fasilitas perpajakan dan kepabeanan, seperti Kawasan Berikat dan Kemudahan Impor untuk Tujuan Ekspor (KB dan KITE)," tutupnya. (Asp)
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Menkeu Purbaya Janji Kejar Target Pajak Akhir Tahun dengan Jurus Profesional, Bukan Pakai Gaya Preman
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
8 Nota Kesepahaman Kerja Sama Indonesia dan Brazil, Dari Energi sampai Peternakan
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Diskon Tiket Pesawat Saat Natal dan Tahun Baru Capai 14 Persen, Tapi Hanya Untuk Kelas Ekonomi
Pemangkasan Dana Transfer ke Jakarta Rp 15 Triliun Pengaruhi Pembangunan 5 Tahun Mendatang
Baru 2 Hari Dibuka, Hotline 'Lapor Pak Purbaya' Sudah Terima 15.933 Aduan
WA 'Lapor Pak Purbaya' Meledak! Curhat Wiraswasta Lihat Oknum Bea Cukai Bisnis di Kedai Kopi Berbaju Dinas
3 Ekonom Terima Hadiah Nobel atas Riset Mengenai Creative Destruction