Nelayan Indonesia Kerap Diculik Kelompok Abu Sayyaf, Begini Strategi Pemerintah


Menko Polhukam Mahfud MD (Zuhdiar Laeis)
MerahPutih.com - Menkopolhukam Mahfud MD menilai, penculikan lima warga negara Indonesia (WNI) oleh perompak Abu Sayyaf perlu dilakukan pencegahan agar peristiwa tersebut terulang. Pemerintah sedang berpikir penyelesaian jangka panjang.
"Bukan kasus per kasus begitu," kata Mahfud kepada wartawan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (21/1).
Baca Juga:
Milisi Abu Sayyaf jadi Otak Penculikan Nelayan Indonesia di Perairan Sabah
Mahfud mengatakan untuk upaya pembebasan lima sandera, saat ini pemerintah masih membahas langkah-langkah yang tepat.
"Kita sedang akan membicarakan itu dalam waktu dekat. Tetapi tentu pengintaian terus dilakukan sebagai kegiatan rutin dari aparat kita, kerja sama kita. Kementerian Luar Negeri juga sudah melakukan kontak-kontak itu dengan Filipina dan Malaysia," kata Mahfud.
Ia menggambarkan, operasi patroli antarnegara sebagai salah satu upayanya. Apalagi, penculikan lima WNI yang terbaru itu terjadi di wilayah perairan Malaysia.
"Mungkin ada operasi bersama, mungkin patroli bersama, ada penyergapan bersama. Bisa macam-macam lah itu," kata Mahfud MD.

Mahfud menyesalkan peristiwa penculikan nelayan Indonesia kembali terjadi. Apalagi kini lima WNI dilaporkan ditangkap.
"Memang kami berhasil membebaskan 3 (WNI), tiba-tiba lima diambil lagi. Kan ini masalah keamanan di laut dan lautnya kan bukan laut Indonesia," kata dia.
Tak hanya itu, Mahfud menyebut pelaku penculikan lima WNI di perairan Malaysia adalah orang yang sama dengan penculikan tiga WNI yang terjadi pada akhir tahun lalu yakni Abu Sayyaf.
"Ya justru penculiknya sama (Abu Sayyaf)," kata dia.
Baca Juga:
Pembebaskan Sandera Dua WNI Tewaskan Gembong Teroris Abu Sayyaf
Mantan Ketua MK itu mengaku sudah memikirkan berbagai upaya terkait hal tersebut. Salah satu caranya yakni memberikan rekomendasi agar nelayan Indonesia tidak melaut di perairan Malaysia.
"Nah itu salah satu pemikiran, banyak lah pemikiran. Banyak lah pemikiranya. Itu kan aneh juga baru bebas tiga diambil tiga lagi terus kapan kita kalah dengan perompak begitu," kata Mahfud.
Untuk diketahui, lima nelayan Indonesia dilaporkan kembali diculik saat berada di tepi timur perairan Sabah, Malaysia, tepatnya di Lahad Datu oleh kelompok Abu Sayyaf dari Filipina selatan.
Sebanyak enam pria bersenjata berpakaian hitam menculik lima dari delapan nelayan dari sebuah kapal pada hari Kamis (16/1) sekitar pukul 20.00 waktu setempat.
Komandan Komando Keamanan Sabah Timur (Esscom) Datuk Hazani Ghazali mengatakan, orang-orang bersenjata itu berada di sebuah speedboat dan melarikan diri ke negara tetangga setelah mengambil lima sandera. (Knu)
Baca Juga:
Jokowi Minta Duterte Intensifkan Upaya Pembebasan 3 WNI Dari Abu Sayyaf
Bagikan
Berita Terkait
Mahfud MD Sarankan Semua Menteri Baca Paradoks Indonesia Karya Prabowo Biar Lolos dari Bui

Mahfud MD Nilai MK Inkonsisten dan Memicu Kegaduhan Politik di Putusan Pemisahan Pemilu dan Pilkada
Tak Terima Dikaitkan dengan Gugatan Ijazah Palsu Jokowi di PN Solo, Sahabat Mahfud Md ‘Ngadu’ ke Bareskrim

KPK dan Polisi Diharap Lakukan Hal yang Sama Seperti Kejagung, Mahfud: Bersinergi Bukan Rebutan

Mahfud MD Sebut Kasus Pagar Laut di Tangerang Masuk Kejahatan Negara

Pram-Rano, Anies, hingga Mahfud MD Hadiri Acara Perayaan Cap Go Meh di Pancoran China Town

Ibu Meninggal Dunia, Mahfud MD Cerita Biaya Sekolah dan Kost Dari Penjualan Perhiasan

[HOAKS atau FAKTA]: Jadi Jaksa Agung, Mahfud Md Langsung Bongkar Korupsi Rp 300 Triliun Blok Medan
![[HOAKS atau FAKTA]: Jadi Jaksa Agung, Mahfud Md Langsung Bongkar Korupsi Rp 300 Triliun Blok Medan](https://img.merahputih.com/media/11/03/48/110348bad5ebccdfafc673148119bb4b_182x135.jpeg)
MK Hapus Presidential Threshold, Mahfud MD: Keputusan Penting Baru
Mahfud Nilai Dugaan Korupsi yang Seret Tom Lembong Sudah Penuhi Dua Unsur
