Nekat Tetap Hadiri Parade Rusia, Presiden Serbia Siap Terima Sanksi Uni Eropa


Bendera Uni Eropa. (Antaranews/Wikimedia Commons)
MerahPutih.com - Presiden Serbia Aleksandar Vucic tetap bersikukuh memastikan akan menghadiri Parade Hari Kemenangan Rusia dalam lawatan ke Moskow pada 9 Mei mendatang.
Rencana lawatan Vucic itu berpotensi mempersulit proses penerimaan Serbia sebagai anggota Uni Eropa. Pasalnya, saat ini Rusia sedang mendapat sanksi dunia imbas konforontasi militer dengan Ukraina.
Uni Eropa kini tengah menyiapkan hukuman jika Presiden Vucic tetap nekat menghadiri Parade Hari Kemenangan Rusia. Juru Bicara Komisi Uni Eropa Guillaume Mercier memastikan akan berdampak pada jalur Serbia menuju Uni Eropa.
Baca juga:
Bertemu Prabowo, Presiden Serbia Aleksandar Vucic Sampaikan Optimisme Masa Depan Indonesia
Namun, Presiden Vucic merespons ancaman Uni Eropa itu dengan sikap tak kalah keras. Vucic menegaskan siap menerima sanksi apapun yang akan dijatuhkan bila dirinya menghadiri Parade Hari Kemenangan Rusia.
"Saya siap menerima segala jenis sanksi terhadap saya. Saya memberi tahu (Presiden Rusia Vladimir) Putin bahwa saya akan datang ke Rusia pada 9 Mei. Ucapan saya mengikat saya, diberikan kepada rakyat saya, kepada semua orang," kata Vucic, dikutip dari Antara, Jumat (2/5).
Meski demikian, Vucic menyatakan tetap akan berusaha agar Serbia tetap bisa bergabung dalam Uni Eropa. "Serbia akan tetap berada di jalur Eropa setelah ini. Kita tidak dapat mengubahnya. Janji seperti itu telah dibuat sebelum pemilihan," tandas orang nomor satu di Serbia itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Dewan Badan Banding WTO Mati Suri, RI Minta Uni Eropa Patuhi Putusan Sengketa Biodiesel

DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia

Ribuan Produk Indonesia Bebas Tarif Uni Eropa, Hampir Semua Nol Persen

Ada Perjanjian IEU-CEPA, Anak Muda Indonesia Berpeluang Besar Kerja di Uni Eropa

Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban

Indonesia Menang Sengketa Biodiesel Lawan Uni Eropa
