NATO Sebut Perang Putin Picu Perpecahan di Rusia
Sekretaris Jenderal NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) Jens Stoltenberg. (ANTARA/Xinhua)
MerahPutih.com - Perang antara Rusia dan Ukraina belum juga menunjukkan tanda-tanda berakhir. Bahkan, terus memicu konflik baru.
Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan, bahwa perang yang dilancarkan Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap Ukraina telah memperdalam perpecahan dan menciptakan ketegangan baru di Moskow.
Dia merujuk pada pemberontakan kelompok tentara bayaran Wagner di Rusia, akhir pekan lalu.
Baca Juga:
Rusia Blokir Akses ke Google News setelah Invasi Wagner Group
"Pada saat yang sama, kita tidak boleh meremehkan Rusia. Jadi, yang lebih penting adalah kita terus memberikan dukungan kepada Ukraina," kata Stoltenberg pada Selasa (27/6), dikutip Antara.
"Pasukan Ukraina sekarang melakukan serangan balasan. Pertempurannya sulit, tetapi mereka membuat kemajuan. Semakin banyak wilayah yang bisa dibebaskan Ukraina, semakin kuat posisi mereka di meja perundingan," tutur dia, menambahkan.
Pemimpin kelompok Wagner menuduh pasukan Rusia menyerang para pejuangnya dan kemudian menyeberang dari Ukraina ke Kota Rostov-on-Don.
Baca Juga:
Kemlu Ungkap WNI di Rusia Dalam Kondisi Aman di Tengah Pemberontakan Wagner
Sebagai tanggapan, Dinas Keamanan Federal membuka kasus pidana terhadap kelompok pemberontakan bersenjata itu. Sementara itu, Putin menyebut pemberontakan tersebut sebagai pengkhianatan.
Pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan para pejuangnya akan bergerak ke Moskow, hingga mendorong Kremlin untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan di berbagai wilayah.
Prigozhin kemudian mengatakan, tentaranya memutuskan untuk kembali guna menghindari pertumpahan darah, ketika mereka berada sekitar 200 kilometer dari Moskow.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan, dia mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Wagner setelah mendapat persetujuan Putin, dan Prigozhin menerima kesepakatan deeskalasi. (*)
Baca Juga:
Rusia akan Batalkan Kasus Pidana Terhadap Pemimpin Wagner
Bagikan
Berita Terkait
Tidak Percaya Komitmen Putin, Uni Eropa Sepakat Perkuat Pertahanan di Ukraina
Mengejutkan! Tes Kebohongan Mudryk Lolos, Masa Depan di Chelsea Terbuka?
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
[HOAKS atau FAKTA] : Persiapan Perang Lawan Indonesia dan Rusia, Israel Minta Bantuan ke NATO
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang