Sains

NASA Sengaja Tabrakkan Pesawat Luar Angkasa ke Asteroid

Andrew FrancoisAndrew Francois - Selasa, 27 September 2022
NASA Sengaja Tabrakkan Pesawat Luar Angkasa ke Asteroid

NASA ingin uji coba mengubah arah laju asteroid. (Foto: NASA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEBUAH pesawat ruang angkasa NASA menabrak permukaan asteroid pada Senin (26/9), sebagai tahap akhir dari Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART). Satu jam sebelum tumbukan, asteroid target bernama Dimorphos bahkan tidak terlihat dalam gambar dari pesawat ruang angkasa tersebut, ungkap The Verge.

Dalam beberapa gambar awal yang dikirim kembali ke Bumi, bahkan asteroid yang lebih besar yakni Didymos, tampak seperti titik tunggal di lautan hitam. Pesawat ruang angkasa DART bergerak dengan kecepatan 14.000 mil per jam, detail Didymos kemudian dengan cepat terlihat.

Pemirsa di Bumi melihat permukaan kasar Didymos melintas saat pesawat ruang angkasa melaju secara mandiri menuju Dimorphos. Batu-batu besar memenuhi layar tepat sebelum menjadi merah terang, menunjukkan hilangnya sinyal dan DART telah mencapai tujuan akhirnya.

Sementara, petugas di dalam ruang operasi misi sempat keheranan ketika melihat gambar-gambar asteroid itu masuk ke layar operasi mereka. Pasalnya, mereka tidak tahu persis seperti apa bentuk asteroid tersebut, bahkan bagian mana dari asteroid itu yang akan ditabrak pesawat DART.

Baca juga:

Sukses dengan Uji Misi Artemis I, NASA Siapkan Peluncuran Roket ke Bulan

NASA sengaja tabrakkan pesawat DART ke asteroid Dimorphos untuk penelitian. (Foto: NASA)

"Jadi saya pikir kita semua agak menahan napas. Saya agak terkejut tidak ada dari kita yang benar-benar pingsan, untuk sesaat di sana," ungkap Insinyur Sistem Misi DART Elena Adams.

Saat ini, teleskop di seluruh dunia tengah mengalihkan pandangan mereka ke lokasi tabrakan antara pesawat DART dengan asteroid Dimorphos itu. Para peneliti ingin mengawasi dan melihat seberapa besar dampak dari tabrakan yang diakibatkan pesawat DART terhadap asteroid Dimorphos.

Kecelakaan itu adalah bagian dari eksperimen pertahanan planet praktis pertama, sebagai percobaan untuk melihat apakah umat manusia suatu hari nanti bisa mengarahkan kembali jalur asteroid menuju planet bumi.

"Kami memulai era baru umat manusia, era di mana kami berpotensi memiliki kemampuan untuk melindungi diri dari sesuatu seperti dampak asteroid berbahaya. Kami belum pernah memiliki kemampuan itu sebelumnya," kata Direktur Divisi Ilmu Planet NASA Lori Glaze.

Baca juga:

Helikopter NASA Berhasil Mengangkasa di Mars

Dimorphos dan Didymos terbilang asteroid kecil. (Foto: NASA)

Perlu diketahui, asteroid Dimorphos dan Didymos tidak menimbulkan bahaya apapun bagi bumi. Tidak ada asteroid yang diketahui menimbulkan ancaman signifikan dan langsung bagi planet yang kita cintai ini.

Namun, NASA ingin meneliti bila suatu hari nanti terdapat asteroid di jalur berbahaya bagi bumi, mampukah manusia memiliki opsi untuk mencegah bencana itu.

Jadi, pengujian tabrakan pesawat DART dengan asteroid itu adalah untuk mengetahui bila manusia membanting sesuatu terhadap asteroid, mampukah cara itu mengubah pergerakan asteroid?

Dimorphos sendiri relatif kecil, sehingga para ilmuwan tidak bisa benar-benar melihat asteroid sampai tepat sebelum tabrakan. Namun, teleskop dapat melihat Didymos meredup setiap kali Dimorphos melintasi asteroid saudaranya itu dan bumi.

Ini memungkinkan peneliti untuk mengetahui seberapa cepat asteroid itu dapat bergerak. Mereka berharap untuk melihat kecepatan orbit Dimorphos setelah tabrakan, sekaligus seberapa dekat perilaku asteroid akan cocok dengan model komputer yang masih harus dilihat. (waf)

Baca juga:

NASA Siapkan Hadiah Menarik Untuk Orang yang Bisa Buat Toilet di Bulan

#Sains #NASA
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Fun
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Museum MACAN meluncurkan Water Turbine Project, program pendidikan seni kolaborasi dengan Grundfos Indonesia. Angkat isu air, lingkungan, dan keberlanjutan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Lifestyle
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Jejak-jejak yang sebagian berdiameter hingga 40 sentimeter itu tersusun sejajar dalam barisan paralel.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Dunia
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase
Beberapa kasus dugaan spionase yang melibatkan warga negara China juga muncul belakangan ini di AS.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Bagikan