NASA Sebut ada Asteroid Melintas Dekat Bumi, Berbahaya Kah?
Ilustrasi Asteroid. (Foto: Unsplash/Viktor Talashuk)
MerahPutih.com - NASA telah merilis gambar baru salah satu asteroid terbesar yang melintas dekat Bumi dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tanggal 27 Juni, asteroid 2011 UL21 (juga dikenal sebagai 415029) terbang melintasi Bumi dalam jarak 6,6 juta kilometer atau sekitar 17 kali jarak ke bulan.
Asteroid ini diketahui berdiameter sekitar 1,5 kilometer, sedikit lebih kecil dari yang diduga sebelum kedatangannya. Asteroid ini ditemukan pada tahun 2011 oleh Catalina Sky Survey yang didanai NASA di Tucson, Arizona, Amerika Serikat, demikian dikutip dari Forbes, Jumat (5/7).
Perhitungan orbitnya menunjukkan bahwa asteroid ini tidak akan menimbulkan ancaman bagi bumi di masa mendatang, demikian menurut pengamatan Laboratorium Propulsi Jet NASA di California Selatan.
Baca juga:
NASA Bayar SpaceX Rp 13,7 T untuk Deorbit Stasiun Luar Angkasa
"Kita dapat menggunakan pengukuran posisi relatifnya untuk memperkirakan orbit, massa, dan kepadatannya, yang memberikan informasi penting tentang bagaimana mereka mungkin terbentuk," kata Lance Benner, kepala ilmuwan di JPL, yang terlibat dalam pengamatan tersebut.
Lintasan dekat 2011 UL21 termasuk dalam 10 asteroid terbesar yang melintas dalam jarak 7,5 juta kilometer dari Bumi dalam 124 tahun terakhir. Data ini dilaporkan oleh Pusat Studi Objek Dekat Bumi di Laboratorium Propulsi Jet NASA.
Selama pengamatan yang sama, NASA juga mengambil gambar asteroid lain, 2024 MK, yang baru ditemukan pada tanggal 16 Juni. Asteroid ini hanya melewati jarak 295.000 kilometer dari Bumi. Ini sama saja dengan 75 persen dari jarak antara Bumi dan bulan. Meskipun dengan lebar 150 meter, ukuran asteroid ini jauh lebih kecil.
Radar 2024 MK mengungkap citra terperinci permukaan asteroid, termasuk cekungan, punggung bukit, dan bongkahan batu selebar sekitar 10 meter.
Baca juga:
Pendekatan dekat objek dekat Bumi seukuran 2024 MK hanya terjadi sekali setiap beberapa dekade. "Ini adalah kesempatan luar biasa untuk menyelidiki sifat fisik dan memperoleh gambar terperinci asteroid dekat Bumi," kata Benner. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!