Nama Setya Novanto Disebut dalam Kasus Suap Bakamla

Luhung SaptoLuhung Sapto - Rabu, 24 Januari 2018
Nama Setya Novanto Disebut dalam Kasus Suap Bakamla

Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto. (MP/Ponco Sulaksono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Nama Ketua DPR non aktif Setya Novanto muncul dalam persidangan kasus korupsi pengadaan Satelit Monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla). Saksi Managing Director PT Rohde and Schwarz Erwin Arif mengakui bahwa proyek "satellite monitoring" dan "drone" di Bakamla melibatkan Setya Novanto.

"Kalau SN ini maksudnya siapa?" tanya jaksa penuntut umum KPK Kiki Ahmad Yani dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (24/1) seperti dilansir Antara.

"Kalau SN saya sebenarnya tidak kenal, dugaan saya Setya Novanto karena menyangkut Golkar," jawab Erwin.

Erwin bersaksi untuk Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi di Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) Nofel Hasan yang didakwa menerima 104.500 dolar Singapura (sekitar Rp 1,045 miliar) dari Fahmi Darmawasyah karena memenangkan perusahan Fahmi dalam pengadaan "drone" dan satellite monitoring" di Bakamla serta mengusahakan anggaran "drone".

Sebelumnya Jaksa memutar rekaman percakapan antara Erwin dengan politisi Partai Golkar Fayakhun Andriadi dalam persidangan. Percakapan yang dimaksud jaksa adalah sebagai berikut:

Fayakhun Andriadi: Bro tadi saya sudah ketemu onta, SN dan Kahar. Semula dari KaBa yang sudah Ok drones, satmon belum. Tapi saya sudah "paksa" bahwa harus drones + satmon total 850. Onta sudah konfirm dengan KaBa dan saya, ok untuk fahmi dapat 2 items, drones dan satmon, 850. Sekarang semestinya onta ketemu fahmi. Begitu OK, saya perlukan Senin dimulai didrop.

Erwin Arief: Ok nanti aku kabarin Fahmi sekarang.

"Fahmi Alhabsy waktu itu konfirmasi, karena yang akan turun itu 850 (Rp 850 miliar) dan itu yang komitmen Fahmi Darmawansyah dan Fahmi Alhabsy," jawab Erwin.

Fahmi Alhabsy alias Ali Fahmi atau juga dipanggil onta adalah staf khusus Kepala Bakamla (KaBa) Arie Sudewo. Ali Fahmi menawarkan kepada Direktur PT Merial Esa Fahmi Darmawansyah untuk main proyek di Bakamla dengan memberikan "fee" sebesar 15 persen dari nilai pengadaan.

"Kalau Kahar siapa?" tanya jaksa.

"Saya tidak tahu," jawab Erwin.

"Waktu itu deal antara Fahmi Alhabsy dan Fahmi Darmawansyah, waktu itu Fahmi Alhabsy tanya ke saya, apa Fahmi tetap 'commit'. Saya jawab, saya mengerti dan akan saya sampaikan karena waktu itu komunikasinya antara Ali Fahmi dan Fahmi, tapi Ali Fahmi ke saya, dan saya ke dami," ungkap Erwin.

"Kalau kalimat 'Bro tadi saya sudah ketemu onta, SN dan Kahar. Semula dari KaBa yang sudah Ok drones, satmon belum. Tapi saya sudah "paksa" bahwa harus drones + satmon total 850, maksudnya apa?" tanya jaksa.

"Pak Fayakhun waktu itu 'confirm' dana yang akan turun Rp 450 miliar dan itu yang komitmennya Pak Fahmi dan Pak Fayakhun dan Fayakhun minta tolong apakah onta lalu saya blang, nanti akan saya sampaikan. Fahmi Habsyi itu keturunan Arab akhirnya dipanggilnya onta," kata Erwin.

Inisiatif, menurut Erwin, dilakukan oleh Fayakhun, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar yang ingin menghubungi Fahmi Darwansyah tapi tidak bisa.

Akhirnya Erwinlah yang mengubungi Fahmi melalui Adami Okta yang merupakan bawahan Fahmi di PT Merial Esa sekaligus keponakan Fahmi.

"Ceritanya, Pak Fayakhun berusaha menghubungi Pak Fahmi tapi karena beliau tidak pernah dapat, dan saya kenal beliau akhirnya dia minta tolong tolong disampaikan ke Pak Fahmi. Saya jelaskan kalau bulan puasa memang tidak hidup teleponnya karena (Fahmi) banyak berzikir," katanya.

"Akhirnya Fayakhun permintaan tersebut diteruskan ke saya. Saya coba telepon Fahmi tidak 'on', akhirnya saya ke Dami. Kata dami beliau selalu bersama di rumah orang tuanya," kata Erwin.

Nilai Rp 850 miliar adalah untuk proyek "drone" senilai Rp 400 miliar dan Rp 450 miliar untuk proyek "satellite monitoring" yang rencananya akan dikerjakan oleh perusahaan milik Fahmi Darmawansyah. (*)

#Bakamla #Kasus Suap #Setya Novanto
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
KPK Kembalikan Toyota Alphard Milik Immanuel Ebenezer, Ternyata Mobil Sewaan
KPK mengembalikan Toyota Alphard milik eks Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer. Mobil tersebut ternyata disewa oleh kementerian.
Soffi Amira - Selasa, 07 Oktober 2025
KPK Kembalikan Toyota Alphard Milik Immanuel Ebenezer, Ternyata Mobil Sewaan
Indonesia
KPK Beberkan Keterkaitan Abdul Halim, La Nyalla, dan Khofifah dalam Kasus Suap Dana Hibah Jatim
Babak baru Kasus Suap Dana Hibah Jatim.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 03 Oktober 2025
KPK Beberkan Keterkaitan Abdul Halim, La Nyalla, dan Khofifah dalam Kasus Suap Dana Hibah Jatim
Indonesia
KPK Tahan Tersangka Penyuap Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
Menas ditahan untuk 20 hari pertama, terhitung sejak 25 September sampai dengan 14 Oktober 2025.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
KPK Tahan Tersangka Penyuap Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
Indonesia
KPK Tangkap Tersangka Penyuap Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan di BSD
KPK menangkap Direktur PT Wahana Adyawarna, Menas Erwin Djohansyah. Ia menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap di Mahkamah Agung.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
KPK Tangkap Tersangka Penyuap Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan di BSD
Indonesia
Bupati Pati Sudewo Irit Bicara Usai Diperiksa KPK 5 Jam terkait Kasus Korupsi Proyek DJKA
Sudewo sebelumnya juga pernah terseret kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di DJKA Kemenhub.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 22 September 2025
Bupati Pati Sudewo Irit Bicara Usai Diperiksa KPK 5 Jam terkait Kasus Korupsi Proyek DJKA
Indonesia
KPK Tahan Putri Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Terkait Suap Tambang Rp 3,5 M
Awang Faroek diketahui telah meninggal dunia pada 22 Desember 2024 lalu, sehingga penetapan tersangka menjadi gugur secara hukum.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
KPK Tahan Putri Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Terkait Suap Tambang Rp 3,5 M
Indonesia
Immanuel Ebenezer Cuci Tangan soal 'Sultan Kemnaker' hingga Sebut 3 Mobil Dibawa Anaknya
Eks Wamenaker, Immanuel Ebenezer, dinilai cuci tangan soal Sultan Kemnaker. Ia juga menyebutkan, tiga mobil yang dicari KPK telah dibawa anaknya.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Immanuel Ebenezer Cuci Tangan soal 'Sultan Kemnaker' hingga Sebut 3 Mobil Dibawa Anaknya
Indonesia
KPK Tetapkan Ketua Kadin Kaltim Donna Faroek sebagai Tersangka
KPK juga telah menetapkan ayah Donna, Awang Faroek, dan pengusaha tambang Rudy Ong Chandra (ROC) sebagai tersangka.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 25 Agustus 2025
KPK Tetapkan Ketua Kadin Kaltim Donna Faroek sebagai Tersangka
Indonesia
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman
Menurutnya, semua prosedur dan peraturan perundang-undangan telah dipenuhi dengan benar
Angga Yudha Pratama - Selasa, 19 Agustus 2025
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman
Indonesia
Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai
Golkar juga tidak pernah menolak kader yang ingin kembali aktif dalam kepengurusan partai.
Wisnu Cipto - Selasa, 19 Agustus 2025
Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai
Bagikan