Nahkoda Kapal Maut yang Tewaskan 7 Wisatawan di Boyolali Masih Berusia 13 Tahun


Tim SAR gabungan menemukan satu jenazah meninggal dunia akibat kapal wisata terguling di Waduk Kedung Ombo (WKO) Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (16/5). (MP/SAR Surakarta)
MerahPutih.com - Polres Boyolali sejauh ini belum menetapkan tersangka kasus tergulingnya kapal wisata di Waduk Kedung Ombo (WKO) Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (15/5).
Sementara itu, polisi mulai mengungkap penyebab tergulingnya kapal wisata WKO, yakni karena kelebihan kapasitas penumpang dan adanya penumpang yang nekat selfie di ujung kapal yang membuat kapal hilang keseimbangan dan terguling
Baca Juga
Tiga Korban Kapal Wisata Waduk Kedung Ombo Meninggal, 6 Belum Ditemukan
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengatakan, kapasitas maksimal kapal wisata tersebut hanya 12 orang. Namun, nahkoda kapal justru menaikkan 20 orang.
"Ada kelebihan delapan penumpang saat kejadian berlangsung. Penyebab kapal terguling lainnya karena ada penumpang yang nekat selfie," kata Morry, Minggu (16/5).
Dikatakannya, hasil penyidikan polisi dalam kasus tersebut, nahkoda kapal maut itu diketahui masih di bawah umur, yakni 13 tahun berinisial GH. Nahkoda kapal masih berstatus sebagai saksi.
"Tersangka kasus tergulingnya kapal wisata di Waduk Kedung Ombo yang menewaskan tujuh orang dan dua orang belum ditemukan belum ada," ucap dia.

Ia mengatakan status nahkoda kapal masih sebagai saksi. Keterangan saksi GH (13), kapal tersebut hendak mengantar 20 orang penumpangnya menuju warung makan apung yang berjarak 50 meter dari daratan.
Namun demikian, sekitar pukul 11.30 WIB, perahu akan sampai ke lokasi kejadian ada seorang penumpang yang tiba-tiba berjalan ke geladak depan melakukan selfie.
"Kapal oleng dan terbalik. Sebanyak 20 orang penumpang terjatuh ke waduk. Ada sembilan orang hilang dan 11 orang selamat," ucap dia.
Sementara itu, Tim SAR gabungan telah menemukan satu korban lagi berjenis kelamin wanita pada Minggu (16/5) pukul 5.30 WIB. Dengan demikian total ada tujuh korban meninggal dunia dan dua belum ditemukan. Jenazah para korban dibawa ke RSUD Waras Wiris, Kabupaten Boyolali.
"Sebanyak tujuh dari sembilan korban hilang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara dua korban masih dalam pencarian," kata Koordinator Basarnas pos SAR Surakarta, Arief Sugiarto. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Diduga Kelebihan Penumpang, Perahu Wisata Terguling di Waduk Kedung Ombo
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
4 Anak Diduga Alami Kekerasan di Boyolali, Dikurung dan Dirantai

353 Calon Jemaah Haji Kloter 1 AHD Diberangkatkan, Wagub Jateng: Jaga Nama Baik Bangsa

Puluhan Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diamankan Polisi, Dicegat Saat Turun

Sepanjang Libur Lebaran 2025, 431.564 Wisatawan Berkunjung ke Klaten

Desa di 3 Kecamatan Boyolali Terendam Banjir, Tinggi Air Nyaris Mencapai Atap Rumah

Adik Eks Ajudan Jokowi Unggul di Pilkada Boyolali, Akhiri Dominasi Kandang Banteng

Menko Pangan Perintahkan Pj Gubernur Jateng Buka Blokir Rekening UD Pramono

Sikapi Aksi Peternak Boyolali Buang Susu, Zulhas Janji Utamakan Produk Lokal

Aksi Protes Buang Susu Hasil Panen, Dinas Peternakan Jateng Angkat Bicara

Aksi Protes Pedagang-Peternak Boyolali Buang Susu Rp 400 Juta Buat Mandi
