Nadar, Gin Ramah Lingkungan Alam Berbahan Kacang Polong


Konsumen semakin tertarik pada minuman beralkohol ramah lingkungan yang diproduksi secara berkelanjutan. (waltergregors.com)
KACANG polong bisa jadi bukan makanan favorit banyak orang. Namun, sebuah penyulingan berbasis pertanian di Skotlandia mengubah biji-bijian hijau itu sebagai bahan utama minuman yang disukai banyak orang, gin. Menariknya, gin ini ramah lingkungan.
Perkebunan Dataran Tinggi Arbikie di Arbroath, Inggris, telah menciptakan minuman spirits yang disebut Nadar (yang berarti 'alam' dalam bahasa Gaelik). Minuman itu menghilangkan lebih banyak karbon dioksida dari atmosfer daripada yang dipancarkannya. "Minuman ini tidak merusak alam," ujar Kirsty Black, master distiller di Arbikie.
Spirit biasanya dibuat dengan memfermentasi biji-bijian seperti gandum atau barley, tanaman sereal yang biasanya membutuhkan pupuk sintetis. Dengan menggunakan kacang polong sebagai pengganti gandum sebagai bahan dasar, Arbikie menghindari emisi karbon dan polusi yang ditimbulkan oleh pupuk sintetis. Setelah distilasi, sisa produk sampingan kacang polong kemudian digunakan untuk membuat pakan ternak berprotein tinggi, tanpa limbah.
BACA JUGA:
Black mengatakan konsumen semakin tertarik pada minuman beralkohol ramah lingkungan yang diproduksi secara berkelanjutan. Para konsumen juga berharap Nadar akan memperkenalkan peluang tersebut kepada produsen lain.
Kacang polong tak perlu pemupukan

"Produksi pupuk sintetis membutuhkan energi yang intensif," kata Felicity Crotty, dosen senior di Rural Agricultural University di London. Sebuah studi pada 2017 menemukan 43 persen dari jejak karbon sepotong roti berasal dari amonium nitrat yang digunakan untuk menanam gandum.
Tanpa pupuk, sebagian besar tanaman tidak dapat memperoleh nitrogen yang mereka butuhkan. Namun, kacang-kacangan seperti kacang polong dan lentil memiliki 'hubungan simbiosis dengan bakteri'. "Itu membantu mereka menghilangkan nitrogen dari udara dan memberi makan tanaman," kata Crotty kepada CNN Business (29/9).
Kacang-kacangan atau legum bukan hanya tidak membutuhkan pemupukan, tetapi juga dapat ditanam bersama tanaman lain, membuat tanah lebih kaya akan nitrogen dan mengurangi kebutuhan tanaman tersebut untuk dipupuk juga.
Itulah yang dilakukan Arbikie. Salah satu kelemahan menggunakan kacang polong daripada gandum adalah bahwa tanaman menempati 112 persen lebih banyak ruang daripada jumlah gandum yang setara.
Namun selain penyulingan, Arbikie adalah pertanian kerja, di mana kacang polong sudah ditanam bersama tanaman lain untuk menambahkan nitrogen ke tanah. Dengan memproduksi gin, ia telah menghasilkan nilai tinggi untuk kacang polong yang jika tidak akan terbuang sia-sia.
Pemanfaatan Limbah

Limbah kacang polong sisa juga diubah menjadi pakan ternak, yang menghilangkan emisi karbon yang terkait dengan produksi pakan, seperti pembukaan lahan, budidaya dan transportasi.
Semua tindakan berkelanjutan ini bertambah. Analisis gin menentukan bahwa produksi setiap botol gin Nàdar menghilangkan 1,54 kg setara CO2 dari atmosfer.
Dimulai dari pertanian yang dikelola keluarga di Skotlandia, sekarang koleksi produk minuman Nàdar, yang juga mencakup vodka ramah lingkungan, dengan cepat tersedia di seluruh dunia melalui kemitraan dengan grup perhotelan mewah seperti Aman Resorts, Four Seasons, dan Rosewood Hotels.
Dengan harga 43 pound sterling atau sekira Rp 853 ribu per botol 0,7 liter, Nadar menargetkan pasar minuman mewah. Tentunya dengan harga yang sebanding dengan merek kelas atas seperti Tanqueray dan Monkey 47.

"Kami mengembangkan produk kelas atas yang berharga dengan [kacang polong]. Pada gilirannya, itu akan meningkatkan nilai tanaman, mendorong lebih banyak petani untuk menanamnya, dan pada akhirnya, memengaruhi jejak lingkungan dari rantai pasokan," kata Black.
Di Arbikie, penyulingan sudah memiliki panel surya dan berencana untuk memperkenalkan tenaga hidrogen. Pada bulan Agustus, ia semakin mengurangi jejak karbonnya melalui kemitraan dengan EcoSpirits, sistem distribusi rendah emisi yang berharap dapat merevolusi rantai pasokan industri bar.
"Industri alkohol secara keseluruhan sekarang benar-benar fokus pada peningkatan dampak lingkungan," tutup Black.(aru)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

Oase Seribu Rasa di Arena Lakeside Kemayoran, Sajikan Kelezatan Nusantara dan Asia Tenggara dengan Sentuhan Modern

Berburu Promo Makanan di 17 Agustus, dari Potongan Harga sampai Tebus Murah

Bertualang Rasa di Senopati, ini nih Rekomendasinya
Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
