Musnahkan Puluhan Ribu Ton Beras, Bulog Dianggap Tak Pro Rakyat


Pekerja mengangkut karung beras Bulog di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (24/5/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.
MerahPutih.com - Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), Bintang Wahyu Saputra mengecam Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) yang melakukan pemusnahan 20 ribu ton beras yang disimpan di gudang penyimpanan Bulog. Menurut Bintang, Kepala Bulog Budi Waseso mesti bertanggungjawab.
"Saya meminta Budi Waseso selaku direktur utama Perum Bulog untuk mengkoreksi dalam mengelola dan berakibat perum Bulog rugi 20 ribu ton dengan uang senilai Rp 167 miliar," kata Bintang kepada Merahputih.com di Jakarta, Sabtu (7/12).
Baca Juga
Inilah Top 5 Penghasil Beras Terbesar Dunia, Indonesia ke Berapa Ya?
Bintang meminta pemerintah menolak ganti kerugian atas kesalahan perum Bulog dalam mengelola beras yang mengakibatkan 20 ribu ton beras akan membusuk.
"Tidak hanya meminta menteri keuangan untuk tidak memberikan uang ganti rugi, kami pun mendesak KPK, BPK dan kejaksaan memeriksa dan mengadili secara detail kerugian 20.000 ton beras akibat salah pengelolaan atau terdapat unsur kesengajaan yang dilakukan oknum oknum rente ekonomi atau mafia pangan," jelasnya.
Perihal kerugian, lanjut Bintang, hal ini sebanding dengan ribuan ton beras yang dibuang sia-sia ditengah kondisi rakyat banyak yang masih kelaparan dan mempertanggung jawabkannya Dimata hukum.

"Sebagai bentuk pertanggungjawaban akibat tidak becusnya Perum Bulog mengelola beras, kami meminta presiden mengganti seluruh pejabat di perum Bulog, khususnya Dirut utama Budi waseso sebagai sanksi kesalahan fatal dalam pengelolaan yang mengakibatkan perum Bulog merugi ratusan miliar dan terancam bangkrut," ujarnya.
Baca Juga
Tekan Harga Beras di Jakarta, Bank DKI Bagikan Kartu Sakti ke Pedagang
Selain itu, tambah Bintang, Perum Bulog untuk tidak menjual kembali ataupun memberikan secara gratis beras 20.00 ton yang ditengarai sudah busuk dan tak layak konsumsi kepada masyarakat.
"Jika masih saja di perjual belikan atau dibagi-bagikan kepada masyarakat, kami akan melaporkan Perum Bulog kepada Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Indonesia dan Kementerian Kesehatan karena telah merugikan konsumen, yakni masyarakat Indonesia," tutup Bintang.
Seperti diketahui, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan membuang stok beras yang mutunya berkurang sebanyak 20 ribu ton beras. Pembuangan beras tersebut mendapat sorotan karena membutuhkan dana yang tak sedikit yakni sekitar Rp 160 miliar.
Beras yang dibuang merupakan 1% dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang menumpuk di gudang Bulog sekitar 2,3 juta ton. Cadangan beras tersebut berasal dari impor 2018 sekitar 900 ribu ton dan sisanya dari stok dalam negeri.
Dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) 38 Tahun 2018, CBP memang dapat dibuang jika melampaui batas waktu simpan minimum empat bulan atau mengalami penurunan mutu. Bulog pun menunggu hasil pemeriksaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM dan rekomendasi menteri pertanian mengenai kelaikan beras.
Baca Juga
Dari stok beras sebanyak 2,3 juta ton, sekitar 100 ribu ton tersimpan di gudang lebih dari empat bulan. Bahkan, beras yang akan dimusnahkan sebanyak 20 ribu ton beras memiliki usia simpan di atas 1 tahun. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Berbagai Harga Pangan di Jakarta Berfluktuasi, Beras Premium, Minyak Goreng dan Gula Masih Alami Kenaikan

Setelah 2 Tahun Impor Beras, Pemerintan Stop Beli Dari Luar Negeri

Harga Beras SPHP Diklaim Lebih Murah Dibanding Beras Medium, Hari Ini Harga Beras Capai Rp 13.954 Per Kg Masih di Atas HET

Stok Melimpah Namun Harga Melambung Jadi Pertanda Masalah Serius, Pemerintah Diminta Waspadai Spekulasi dan Kartel Beras

300 Ribu Ton Beras SPHP Sudah Terdistribusi, Pemerintah Terapkan 5 Strategi Buat Mempercepat

Beras Langka di Toko Ritel, Harga di Agen Naik hingga Rp 25 Ribu

Harga Beras Meroket, Mentan Klaim Terjadi Penurunan di 22 Provinsi

Pemerintah Akui Harga Beras Naik Dampak HPP Gabah Rp 6.500, Tapi Petani Nyaman

Pemerintah Bakal Tetapkan Beras Subsidi Jadi Satu Harga Biar Tidak Disalahgunakan Swasta

Harga Beras Premium Kemasan 5 Kilogram Diklaim Turun Rp 1.500, Terjadi di 13 Provinsi
