3 Tren Masa Depan Dunia Pariwisata
Perubahan tren dalam pariwisata menjadikan industri ini lebih beragam. (Foto: Unsplash/Timo Wagner)
BERKAT bantuan teknologi yang semakin canggih, masa depan wisata dunia telah mengambil arah yang semakin fresh dan inovatif. Dunia hiburan yang semakin visioner ini tentunya diharapkan mampu memberikan pengalaman dan hiburan yang unik bagi manusia dan aman bagi lingkungan.
Dikutip dari Globe Trender, berikut merupakan ketiga tren yang akan membentuk masa depan dunia wisata.
Baca juga:
1. Pengobatan jalur psikedelik legal
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa tanaman psikedelik berpotensi menjadi obat yang manjur untuk mengatasi gangguan kesehatan mental seperti stres, depresi, anxiety, sampai adiksi tertentu, termasuk kecanduan alkohol.
Dikutip dari Very Well Mind, beberapa tanaman psikedelik yang dimaksud adalah peyote dan magic mushroom. Manusia juga bisa mendapatkan efek halusinasi menggunakan obat sintetis seperti LSD. Baik tanaman maupun bahan kimia yang bisa memberikan efek psikedelik ini biasanya ilegal di sebagian besar negara.
Di sisi lain, permintaan yang tinggi akan pengobatan tanaman psikedelik ini menginspirasi Diaspora Psychedelic Society (DPS) untuk membuka tur wisata yang menawarkan destinasi-destinasi yang aman dan menawarkan legalitas untuk menggunakan obat-obatan psikedelik ini dalam kondisi yang aman.
Pada April 2021, DPS membuka "fasilitas pengobatan suci" di tepi Pantai Selatan Jamaika. Disini orang-orang bisa menggunakan magic mushroom dengan fasilitator yang memenuhi syarat dan sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19.
Apakah tur seperti ini akan berkembang pesat di masa depan dan mampu memberikan pengobatan yang efektif pada orang-orang dengan gangguan kesehatan mental?
Baca Juga:
2. Perjalanan menggunakan mata uang crypto
Mungkin semua orang sudah akrab mendengar tentang mata uang kripto bernama Bitcoin yang sering digunakan untuk berinvestasi. Tetapi pernahkah kamu mendengar tentang tur wisata yang mulai booking dan membayar transaksi menggunakan mata uang kripto.
Pada 2021, Bobby Hotel di Nashville menjadi salah satu hotel independen pertama di Amerika Serikat yang menerima pembayaran mata uang kripto untuk menginap melalui kemitraannya dengan penyedia layanan pembayaran kripto bernama BitPay.
Pada waktu yang bersamaan, agen perjalanan online bernama Travala juga mengumumkan bahwa mereka menerima pembayaran dengan mata uang kripto.
Pembayaran dengan kripto pun sudah digunakan duluan oleh kalangan elit. Dikutip dari Globe Trender, perusahaan jet pribadi global pertama yaitu PrivateFly telah menerima pembayaran dengan Bitcoin sejak 2014.
Pembayaran menggunakan mata uang kripto dalam berwisata ini diperkirakan akan semakin berkembang dan meluas di masa depan.
3. Carbon Labelling
Carbon labelling atau label emisi karbon menggambarkan emisi karbon dioksida yang menjadi efek samping dari proses pembuatan, pengangkutan, atau pembuangan produk atau jasa konsumen. Informasi ini penting bagi konsumen yang ingi meminimalisir kerusakan lingkungan dan hendak berkontribusi atas isu pemanasan global dari pembelian barang atau penggunaan jasa.
Konsep ini diperkirakan akan diterapkan di dunia wisata. Manusia tidak lagi harus merasa bersalah ketika hendak liburan karena para perusahaan perjalanan diperkirakan akan menciptakan traveling yang lebih sustainable dan ramah lingkungan melalui proyek penyeimbangan karbon dan penangkapan karbon yang sah.
Di tahun-tahun mendatang, 'perhitungan karbon' diperkirakan serupa dengan menghitung kalori makanan, sehingga tiap individu akan menyadari tunjangan karbon pribadi mereka. Mungkin kelebihan karbon bisa dijadikan denda pajak karbon supaya masyarakat lebih awas terhadap kesehatan Bumi.
Dari ketiga tren di atas, mana yang menurutmu paling pesat perkembangannya selama lima tahun ke depan? (SHN)
Baca Juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa