Muhammadiyah Bantah Tudingan Disuap Tiongkok Soal Minoritas Muslim Uighur

Zulfikar SyZulfikar Sy - Sabtu, 14 Desember 2019
Muhammadiyah Bantah Tudingan Disuap Tiongkok Soal Minoritas Muslim Uighur

Muslim Uighur dalam pelatihan kejuruan yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok. (Foto: Screenshot Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MU) yang juga tokoh Muhammadiyah Anwar Abbas angkat suara soal adanya isu pemerintah Tiongkok melobi sejumlah organisasi Islam di Indonesia agar tidak lagi mengkritik penindasan terhadap muslim Uighur. Isu yang beredar itu sama sekali tak mendasar.

“China menyuap MUI, NU, dan Muhammadiyah? Bagaimana caranya mereka menyuap ketiga organisasi tersebut. Apakah dengan mengundang tokoh-tokoh dari ketiga ormas tersebut ke Uighur China lalu ketiga ormas itu akan melemah kepada pemerintah China? Tidak,” ungkap Anwar menegaskan dalam pernyataan tertulisnya diterima merahputih.com di Jakarta, Jumat (13/12).

Baca Juga:

Dituding Dukung Represi China Terhadap Minoritas Uighur, Arab Saudi Bela Diri

Pria yang juga Ketua PP Muhammadiyah ini menegaskan, sikap dari ormas-ormas Islam tersebut dan MUI sudah jelas yaitu amar makruf nahi munkar.

Ilustrasi - Logo Muhammadiyah (Foto Antara)
Ilustrasi - Logo Muhammadiyah (Foto Antara)

Anwar menegaskan bahwa MUI maupun Muhammadiyah tidak akan berhenti menentang penindasan dan kezaliman terhadap muslim Uighur.

“Kalau yang dilakukan pemerintah China itu baik kita dukung. Tapi kalau pemerintah China itu berbuat zalim kepada rakyat Uighur. Maka sikap dari ormas-ormas Islam dalam hal ini MUI dan Muhammadiyah sudah jelas, yaitu kita tidak akan membiarkan praktek kezaliman itu ada dan apalagi bersimaharajalela,” ungkapnya.

Oleh karena itu, tambah Anwar, MUI dan Muhammadiyah mengutuk sikap dan tindakan pemerintah China terhadap umat Islam Uighur dan sikap pemerintah Amerika yang zalim terhadap rakyat Afghanistan dan rakyat Palestina, seraya menambahkan bahwa MUI dan Muhammadiyah cinta damai dan cinta keadilan.

“Meskipun 1.000 kali pemerintah China mengundang MUI dan Muhammadiyah untuk datang ke China, maka selama pemerintah China tidak bisa menghormati hak-hak beragama dari rakyat Uighur, maka MUI dan Muhammadiyah akan tetap bersuara dengan lantang melawannya,” ungkapnya.

Anwar menuturkan, MUI dan Muhammadiyah tidak memusuhi negara manapun selagi menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

"Yang kami musuhi adalah (jika ada) perbuatannya yang tidak benar dan tidak manusiawi itu," lanjut dia.

Baca Juga:

Otoritas China Buka Rekaman CCTV Serangan dan Bentrokan di Wilayah Minoritas Uighur

Dalam laporan WSJ yang ditulis pada Rabu (11/12), memaparkan Tiongkok menggelontorkan sejumlah bantuan dan donasi terhadap ormas-ormas Islam setelah isu Uighur mencuat pada 2018 lalu.

Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China berbaris berjalan saat upacara pembukaan empat kontes yang diadakan oleh China sebagai bagian dari International Army Games 2019 di Korla, Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, China, 3/8/2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/Files/ama/cfo
Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China berbaris berjalan saat upacara pembukaan empat kontes yang diadakan oleh China sebagai bagian dari International Army Games 2019 di Korla, Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, China, 3/8/2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/Files/ama/cfo

Tiongkok berupaya membujuk ormas Islam hingga akademisi untuk menutup mata dan tidak mengeluarkan kritik atas dugaan persekuasi serius yang terima warga muslim Uighur di Xinjiang.

Mereka bahkan mengundang dan membiayai puluhan tokoh, petinggi ormas, akademisi, dan wartawan untuk melihat langsung keadaan di Xinjiang. (Knu)

Baca Juga:

Isu Minoritas Muslim Uighur Belum Berdampak pada Hubungan Dagang Indonesia-China

#Tiongkok #Muhammadiyah
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Muhammadiyah Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Nilai Penting untuk Selamatkan Jakarta dari Penurunan Tanah
Perubahan status Pam Jaya bukan sekadar urusan tata kelola, melainkan langkah strategis untuk menyelamatkan Jakarta dari penurunan tanah.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 09 Oktober 2025
Muhammadiyah Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Nilai Penting untuk Selamatkan Jakarta dari Penurunan Tanah
Indonesia
Muhammadiyah DKI Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Dinilai Jadi Strategi yang Tepat
Muhammadiyah DKI mendukung transformasi PAM Jaya menjadi Perseroda. Langkah ini dinilai menjadi strategi yang tepat.
Soffi Amira - Selasa, 07 Oktober 2025
Muhammadiyah DKI Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Dinilai Jadi Strategi yang Tepat
Indonesia
Didukung Muhammadiyah DKI, Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda Dinilai Perkuat Layanan Air dan Kepentingan Publik
Perubahan ini membuat perusahaan harus tumbuh lebih sehat secara kelembagaan dan finansial
Angga Yudha Pratama - Senin, 06 Oktober 2025
Didukung Muhammadiyah DKI, Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda Dinilai Perkuat Layanan Air dan Kepentingan Publik
Indonesia
Isu Dugaan Minyak Babi di Wadah Program MBG, BGN Minta Tinjauan Muhammadiyah
Sebagian besar wadah makanan masih dipasok dari luar negeri karena dianggap memiliki kualitas lebih baik.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Isu Dugaan Minyak Babi di Wadah Program MBG, BGN Minta Tinjauan Muhammadiyah
Indonesia
PAM Jaya Berubah Jadi Perseroda, Muhammadiyah DKI Sebut Buka Ruang Tingkatkan Modal
Pelayanan publik harus tetap menjadi fokus utama PAM Jaya dalam perubahan statusnya menjadi perseroda.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
PAM Jaya Berubah Jadi Perseroda, Muhammadiyah DKI Sebut Buka Ruang Tingkatkan Modal
Indonesia
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024
Tahun 2024 menjadi tahun bersejarah karena Rumah Hamka dapat dibeli lunas. Selain itu PCIM Malaysia pada tahun tersebut juga secara legal terdaftar di Malaysia.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024
Indonesia
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Dr. Arif Budimanta, yang saat ini menjabat Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Indonesia
PP Muhammadiyah Sentil Elit Politik Tidak Berikan Keteladan dan Kondisi Panas di Berbagai Daerah
Para elit politik hendaknya lebih sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan perilaku santun, sederhana, dan memiliki kepedulian tinggi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 29 Agustus 2025
PP Muhammadiyah Sentil Elit Politik Tidak Berikan Keteladan dan Kondisi Panas di Berbagai Daerah
Indonesia
Pemerintah Masih Cari Lahan Tambang Batu Bara Buat Muhammadiyah
Sementara Muhammadiyah belum mendapatkan lahan untuk dikelola, NU sudah mendapatkan izin usaha pertambangan (IUP) untuk mengelola bekas PKP2B PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 Juli 2025
Pemerintah Masih Cari Lahan Tambang Batu Bara Buat Muhammadiyah
Indonesia
OJK Keluarkan Izin Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah, Anggota Diminta Aktif Menabung dan Simpan Deposito
Bank Syariah Matahari merupakan hasil konversi dari BPR Matahari Artadaya yang sebelumnya beroperasi sebagai lembaga keuangan konvensional di bawah naungan Universitas Muhammadiyah Hamka (UHAMKA).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
OJK Keluarkan Izin Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah, Anggota Diminta Aktif Menabung dan Simpan Deposito
Bagikan