Headline

Dituding Dukung Represi China Terhadap Minoritas Uighur, Arab Saudi Bela Diri

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 20 Juli 2019
 Dituding Dukung Represi China Terhadap Minoritas Uighur, Arab Saudi Bela Diri

Minoritas muslim Uighur tengah menunaikan salat (Foto: xinhua)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Kecaman dan protes sejumlah negara dunia terhadap perilaku represif pemerintah China terhadap minoritas Uighur di Xinjiang justru memicu gelombang dukungan terhadap negara tirai bambu itu.

Arab Saudi bersama 36 negara meneken surat dukungan terhadap kebijakan China terhadap etnis Uighur dan minoritas Muslim. Dalam keterangan pada Jumat (19/7) diplomat Arab Saudi malah memuji pemerintah pimpinan Xi Jinping telah membantu masyarakt di Xinjiang keluar dari kemiskinana. Padahal berdasarkan data PBB sekitara satu juta etnis Uighur dan Muslim ditahan otoritas China.

Baca Juga: Otoritas China Buka Rekaman CCTV Serangan dan Bentrokan di Wilayah Minoritas Uighur

China telah banyak dikutuk karena mendirikan kompleks penahanan di Xinjiang yang terpencil. Beijing sebagaimana dikutip Antara dari Reuters menggambarkan pihaknya menyokong "pusat pelatihan" yang membantu menghilangkan ekstrimisme dan memberi etnis Uighur keterampilan baru.

Minoritas Uighur kerap jadi sasaran represi pemerintah China
Perempuan muslim Uighur meratapi nasib para suaminya ditahan pemerintah China (Foto: arabiyahnews)

Pekan lalu, hampir dua lusin negara di Dewan Hak Asasi Manusia PBB menulis sebuah surat yang menyerukan agar China menghentikan penahanan massalnya. Sebagai tanggapan, Arab Saudi, Rusia dan 35 negara lainnya menulis surat yang memuji apa yang mereka sebut prestasi luar biasa China di bidang hak asasi manusia.

Ketika ditanya tentang dukungan Saudi untuk surat itu, Duta Besar Arab Saudi untuk PBB Abdallah Al-Mouallimi mengatakan kepada wartawan di New York bahwa "surat itu berbicara tentang pekerjaan pembangunan China, hanya itu yang dibicarakan, itu tidak membahas hal lain."

"Tidak ada yang bisa lebih peduli tentang status Muslim di mana pun di dunia selain Arab Saudi," katanya. "Apa yang kami katakan dalam surat itu adalah bahwa kami mendukung kebijakan pembangunan China yang telah mengangkat orang keluar dari kemiskinan."

Salinan surat itu, yang dilihat oleh Reuters, mengatakan keamanan telah kembali ke Xinjiang dan hak asasi manusia dari semua kelompok etnis di sana telah dilindungi.

"Menghadapi tantangan besar terorisme dan ekstremisme, China telah melakukan serangkaian tindakan kontra-terorisme dan deradikalisasi di Xinjiang, termasuk mendirikan pusat-pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan," bunyi surat itu.

Direktur Human Rights Watch PBB Louis Charbonneau mengatakan pemahaman surat itu oleh Al-Mouallimi adalah "tamparan di wajah umat Muslim yang dianiaya di China, tidak akurat sampai pada titik absurditas."

Baca Juga: Dugaan Tindakan Pelanggaran HAM Terhadap Etnis Uighur Harus Dihentikan

Awal bulan ini Amerika Serikat dan Jerman mengecam China selama pertemuan Dewan Keamanan PBB yang tertutup atas pusat-pusat penahanan itu. Sebagai tanggapan, China mengatakan kepada para diplomat mereka bahwa mereka tidak punya hak untuk mengangkat masalah ini di Dewan Keamanan karena itu adalah masalah internal bagi negaranya.

Pada Juni, Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara barat lainnya keberatan atas kunjungan kepala kontraterorisme Amerika Serikat ke Xinjiang, khawatir kunjungan itu akan membuktikan argumen China bahwa mereka sedang menangani terorisme.

Wakil Menlu AS John Sullivan berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menjelang perjalanannya untuk menyampaikan kekhawatiran Washington karena "Beijing terus menggambarkan kampanye penindasannya terhadap Uighur dan Muslim lainnya sebagai upaya kontraterorisme yang sah padahal bukan."(*)

Baca Juga: Minoritas Muslim Uighur Kerap Direpresi, Konjen Tiongkok Beri Penjelasan

#Arab Saudi #Beijing #Tiongkok #HAM
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Olahraga
Raphinha Sempat Tergoda dengan Tawaran Arab Saudi, Hansi Flick Berhasil Meyakinkannya
Raphinha mengaku, bahwa ia sempat tergoda dengan tawaran Arab Saudi. Namun, ia memilih bertahan di Barcelona.
Soffi Amira - Rabu, 15 Oktober 2025
Raphinha Sempat Tergoda dengan Tawaran Arab Saudi, Hansi Flick Berhasil Meyakinkannya
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Olahraga
Bruno Fernandes Angkat Bicara soal Pindah ke Arab Saudi, Sudah Bahagia di Manchester United
Bruno Fernandes angkat bicara soal kemungkinan pindah ke Arab Saudi. Ia menegaskan, bahwa sudah bahagia di Manchester United.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Bruno Fernandes Angkat Bicara soal Pindah ke Arab Saudi, Sudah Bahagia di Manchester United
Olahraga
Kluivert Puji Timnas Indonesia Bertarung Layaknya Singa, Meski Akhirnya Kalah dari Arab
Kluivert menyebut gol balasan pertama Arab Saudi menjadi titik balik yang mengubah jalannya pertandingan.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
Kluivert Puji Timnas Indonesia Bertarung Layaknya Singa, Meski Akhirnya Kalah dari Arab
Olahraga
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia VS Arab Saudi, Siaran Mulai Pukul 22.00 WIB
Kickoff Timnas Indonesia vs Arab Saudi dimulai Kamis pukul 00.15 WIB.
Wisnu Cipto - Rabu, 08 Oktober 2025
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia VS Arab Saudi, Siaran Mulai Pukul 22.00 WIB
Olahraga
Bruno Fernandes dan Harry Kane Jadi Incaran Klub Arab Saudi, Berani Bayar Mahal
Bruno Fernandes dan Harry Kane kini diincar oleh klub Arab Saudi. Mereka berani membayar mahal untuk pemain elite Eropa tersebut.
Soffi Amira - Senin, 29 September 2025
Bruno Fernandes dan Harry Kane Jadi Incaran Klub Arab Saudi, Berani Bayar Mahal
Indonesia
Arab Saudi Gagas Koalisi Buat Dukungan Keuangan Langsung ke Ototitas Palestina
Konferensi pers tersebut dihadiri oleh para menteri luar negeri dari negara-negara Arab dan Eropa seperti Arab Saudi, Mesir, Yordania, dan Norwegia.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 26 September 2025
Arab Saudi Gagas Koalisi Buat Dukungan Keuangan Langsung ke Ototitas Palestina
Indonesia
Kemenkumham Soroti 10 Isu Krusial HAM dalam Pembahasan RUU KUHAP
Wamen HAM sebut standar HAM internasional wajib jadi acuan dalam pembahasan RUU KUHAP.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 22 September 2025
Kemenkumham Soroti 10 Isu Krusial HAM dalam Pembahasan RUU KUHAP
Indonesia
Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan
Definisi penghilangan paksa adalah adanya pihak yang memaksa untuk menghilangkan seseorang
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan
Dunia
Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi turut mengutuk keras serangan Israel ke Doha, Qatar.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 September 2025
Penyerangan di Qatar Dianggap Melanggar Hukum Internasional, Arab Saudi Peringatkan Konsekuensi Serius yang Bakal Diterima Israel
Bagikan