Headline

Minoritas Muslim Uighur Kerap Direpresi, Konjen Tiongkok Beri Penjelasan

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 13 Desember 2018
Minoritas Muslim Uighur Kerap Direpresi, Konjen Tiongkok Beri Penjelasan

Konjen RRT di Surabaya Gu Jingqi memberikan bingkisan kepada anak-anak saat berbuka puasa di Konjen Surabaya (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Minoritas muslim yang berasal dari suku Uighur di Tiongkok kerap mendapat tekanan dan dikriminasi dari otoritas Tiongkok. Dalam sejumlah laporan media, muslim Uighur dipersulit dan dihambat bahkan diduga dicuci otak oleh penguasa komunis Tiongkok.

Lembaga kemanusiaan dunia dan pegiat HAM internasional kerap menyoroti kondisi minoritas Uighur tapi selalu dibantah pemerintah Republik Rakyat Tiongkok(RRT).

Apa sebenarnya yang terjadi dengan minoritas Uighur? Menurut Konsul Jenderal (Konjen) RRT di Surabaya Gu Jinqi permasalahan suku Uighur di Provinsi Xinjiang, Tiongkok adalah persoalan separatis dari sebagian warga yang menganut paham radikal.

"Warga muslim Uighur di Xinjiang sekitar 10 juta jiwa, sebagian kecil berpaham radikal ingin merdeka, pisah dari RRT. Itu yang kami, pemerintah RRT atasi," kata Gu Jingqi menjawab Antara saat menghadiri peringatan HUT Ke-81 LKBN Antara, di Surabaya, Jatim, Kamis (13/12).

Konjen Tiongkok di Surabaya
Konjen RRT di Surabaya Gu Jingqi berikan sambutan saat peresmian perpustakaan Cheng Hoo (ANTARA FOTO/Didik)

Ia menjelaskan, mereka yang berpikiran radikal hingga menganut separatisme mempunyai pedoman bahwa "perjuangan mereka benar" sehingga kalaupun nyawa menjadi taruhannya tidak menjadi masalah, karena akan "masuk surga" (jihad).

"Seperti halnya mereka yang berpaham radikal di Indonesia, hingga menjadi ekstremis menghalalkan berbagai cara agar 'masuk surga' (jihad). Tentunya pemerintah manapun harus mengatasi masalah tersebut, demi keutuhan persatuan negaranya," ucap Jingqi yang pernah bertugas di Istanbul, Turki, ini.

Konstitusi RRT sangat menghormati dan melindungi umat beragama serta keberagaman warganya. Umat Islam di China bebas menjalankan ibadah. Bahkan, menurut dia, di Provinsi Xinjiang yang mayoritas penduduknya beragama Islam diberi keistimewaan dalam hal pendidikan dibanding provinsi lain di China.

"Ada kebijakan bagi warga Xinjiang dalam pendidikan selama 12 tahun (hingga SMA) gratis, sementara di provinsi lain yang ditanggung gratis oleh pemerintah hanya 9 tahun (SMP). Di China rata-rata setiap 500 orang Muslim memiliki satu masjid," ujarnya.

Menurut dia, warga muslim di RRT sebanyak 23 juta jiwa yang merupakan warga minoritas, namun pemerintah RRT memperlakukan warga semua sama. Walau minoritas mereka juga tidak kami batasi (bebas) menjalankan ibadah sesuai kepercayaan mereka.

"Anda (jurnalis) sudah ke China dan tahu langsung kehidupan umat beragama, khususnya muslim di China. Mereka kan bebas tidak kami larang dalam beribadah, tapi kalau ada sebagian kecil yang ekstrem dan berupaya memisahkan diri, tentunya ya kami tindak. Indonesia juga tentunya bertindak serupa bila ada sebagian kecil warganya seperti itu (separatis, radikal)," demikian Konjen Gu Jingqi.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Keyakinan Terhadap Kenaikan Suku Bunga Berkurang, Rupiah Menguat Signifikan

#Tiongkok #Kerusuhan Tiongkok #Umat Muslim
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Prabowo menekankan pentingnya kerjasama antar negara, seperti yang dilakukan Indonesia dan Tiongkok.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 29 Juni 2025
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Indonesia
PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
Peniadaan HBKB itu mempertimbangkan kepentingan kenegaraan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 23 Mei 2025
PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
Indonesia
Kisah Pasutri Penjual Pisang Goreng yang Berhasil Naik Haji Tahun ini, Menanti Belasan Tahun
Usaha mereka menabung selama 20 tahun mengantarkan mereka tahun ini ke Arab Saudi tahun ini.
Dwi Astarini - Minggu, 18 Mei 2025
Kisah Pasutri Penjual Pisang Goreng yang Berhasil Naik Haji Tahun ini, Menanti Belasan Tahun
Indonesia
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Salah satu yang harus dilakukan yakni memberikan perlindungan pada pegiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 09 Mei 2025
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Indonesia
Marak Hasutan Provokasi, Ketum Walisongo: Jangan Sampai Terprovokasi Adu Domba Oknum Tak Bertanggungjawab
Kita harus membereskan perkara-perkara yang sudah dibelokkan, dipalsukan, dan dihancurkan oleh klan-klan tertentu
Angga Yudha Pratama - Minggu, 13 April 2025
Marak Hasutan Provokasi, Ketum Walisongo: Jangan Sampai Terprovokasi Adu Domba Oknum Tak Bertanggungjawab
Indonesia
Umat Islam Diminta Jaga Persatuan di Momentum Lebaran, Jangan Terprovokasi Hasutan Memecah Belah
Habib Abubakar juga mengingatkan bahwa musuh sejati umat Islam bukanlah sesama Muslim, melainkan kebodohan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 13 April 2025
Umat Islam Diminta Jaga Persatuan di Momentum Lebaran, Jangan Terprovokasi Hasutan Memecah Belah
Indonesia
2 Train Set KRL Dari Tiongkok Kembali Datang, KAI Commuter Ingin Percepat Pengujian dan Sertifikasi
Rangkaian-rangkaian KRL baru tersebut juga akan dikirim ke Depo KRL Depok untuk pengecekan awal secara menyeluruh sebelum dilakukan asesmen internal oleh KAI Commuter.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 Maret 2025
2 Train Set KRL Dari Tiongkok Kembali Datang, KAI Commuter Ingin Percepat Pengujian dan Sertifikasi
Lifestyle
Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya
HMPV adalah virus yang bisa menyebabkan penyakit flu seperti batuk, demam, dan hidung tersumbat, yang dapat menyerang orang dari segala usia.
ImanK - Sabtu, 04 Januari 2025
Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya
Lifestyle
31 Tahun Beroperasi, 'Niu An Cong' Kini Hadir di Indonesia
31 tahun beroperasi, kini Niu An Cong hadir di Indonesia. Niu An Cong menawarkan pengobatan tradisional dari Tiongkok.
Soffi Amira - Rabu, 13 November 2024
31 Tahun Beroperasi, 'Niu An Cong' Kini Hadir di Indonesia
Indonesia
Wajib Bangga, Baznas Indonesia Jadi Rujukan Lembaga Zakat Nigeria
Sebanyak 43 program dan 10 program prioritas Baznas RI akan diterapkan di Nigeria.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 November 2024
Wajib Bangga, Baznas Indonesia Jadi Rujukan Lembaga Zakat Nigeria
Bagikan