MPR: Pesantren Potret Kebinekaan Indonesia
Presiden Jokowi saat mengunjungi Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor. (Foto: MP/Biro Pers Setpres)
MerahPutih.com - Pondok pesantren merupakan potret kebinekaan Indonesia karena selain menjadi pusat ilmu agama, ponpes juga sangat berbaur dan mewarnai masyarakat sekitar.
Padahal, para santri yang menempuh pendidikan di ponpes berasal dari beragam latar belakang suku serta status sosial.
"Hal tersebut menjadi sesuatu yang lumrah serta biasa saja bagi mereka. Ini yang saya sebut ponpes adalah potret nyata kebinekaan Indonesia, jika ingin melihat bagaimana rakyat Indonesia melaksanakan kebinekaan, lihat ponpes," kata Wakil Ketua MPR Syarief Hasan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (21/10).
Baca Juga:
Pernyataan tersebut dikatakannya dalam acara Temu Tokoh Nasional di Pondok Pesantren Roudhotul Muta'allimin, Sukanagalih, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (20/10).
Syarief menjelaskan tentang bhineka Tunggal Ika yang merupakan semboyan bangsa, yang tertulis pada lambang negara Garuda Pancasila, bermakna "berbeda-beda tetap satu jua".
Penjelasannya menurut dia adalah Indonesia terdiri dari keberagaman namun tetap bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam kesempatan itu Syarief Hasan meminta para santri untuk menyebutkan secara berurutan Empat Pilar MPR RI, lalu salah satu santriwati Siti Khodijah menjawab dengan tepat.
"Empat Pilar MPR adalah Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bineka Tunggal Ika," ujar Siti.
Baca Juga:
Disiplin Cuci Tangan di Pesantren Tinggi, Kemenag: Kelanjutan Budaya dan Ajaran Islam
Menurut Syarief, santri adalah generasi muda yang pintar karena sudah banyak prestasi yang ditorehkan kalangan santri karena itu, dirinya mengajak santri terus rajin belajar.
"Bineka Tunggal Ika adalah sebagian dari ilmu pengetahuan yang luas, belajar terus, jangan pantang menyerah jika gagal atau mendapat hambatan. Kalau itu konsisten dilakukan, saya yakin para santri ponpes Roudhotul Muta'allimin akan menjadi 'mercusuar' bangsa Indonesia," ujarnya.
Hadir dalam acara yang mengikuti protokol kesehatan secara ketat tersebut Pimpinan Ponpes H. Dadang Abdul Aziz, Ketua Yayasan Hj. Tati Sholihah, tokoh masyarakat, tokoh agama sekitar dan para santri serta santriwati. (*)
Baca Juga:
Kemenag Cairkan Bantuan Tahap II Buat Pesantren Terdampak COVID-19
Bagikan
Berita Terkait
Asal Api Kebakaran Ponpes Al Mawaddah Ciganjur dari Kompor, 23 Santri Dirawat di 2 RS
Bantu Padamkan Api, Puluhan Santri Al Mawaddah Ciganjur Sesak Napas Dilarikan ke RS
Prioritas RUU Sisdiknas, DPR Tegaskan Pesantren, Kiai Hingga Ustaz Wajib Masuk dalam Aturan Sistem Pendidikan Nasional
Pesantren SAQJ Situbondo Libur Sepekan Pascainsiden Atap Asrama Ambruk Tewaskan Santriwati
Semangat Resolusi Jihad Kembali Dipompa Presiden Prabowo Melalui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?
Hari Santri Momentum Menyalakan Jihad Ilmu dan Pengabdian Sosial
Hari Santri 2025: Cak Imin Ajak Santri Menerobos Belenggu Keterbatasan
Hari Santri Nasional, 33 Ponpes Solo Deklarasi Pesantren Ramah Anak
Pameran Foto Jurnalistik ‘SANTRI V.2’ Hadirkan Imaji Kehidupan Pondok Pesantren