Motif Sejoli Pelaku Mutilasi Rinaldi, Kelaparan hingga Dipecat Akibat COVID-19


Kedua tersangka pembunuhan di Kalibata City. (Foto: MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Pasangan Laeli Atik Supriyatin dan Djumadil Al Fajar yang membunuh dan memutilasi Rinaldi Harley Wismanu pada polisi mengaku kalau tindakan sadis mereka karena kelaparan. Keduanya mengklaim belum makan beberapa hari sebelum menghabisi korban.
"Dia (Laeli dan Djumadil) mengakui sudah beberapa hari tidak makan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Senin (21/9).
Baca Juga
Selain butuh makan, keduanya juga berdalih hal ini mereka lakukan guns membayar uang sewa indekos mereka. Sebab, jika tidak mereka bisa didepak dari indekosnya.
Sebenarnya, Laeli sempat mengajar kimia untuk mahasiswa, tapi karena pandemi COVID-19 dia dipecat. Hingga akhirnya mereka luntang-lantung tidak jelas tanpa pekerjaan. Djumadil adalah seorang pengangguran.
Pasca tidak narik ojek lagi, dia bergantung hidup pada Laeli. Namun, karena Laeli tidak kunjung dapat pekerjaan lagi, keduanya pun melakukan tindakan kriminal. Maka dari itu keduanya mengaku tindakan sadis mereka semata-mata karena faktor ekonomi.
"Sehingga timbul niatan untuk melakukan pemerasan. Jadi faktor ekonomi yang kemudian terdesak (untuk memeras)," kata Yusri.

Kedua tersangka diketahui sempat bermalam bersama dengan jasad Rinaldi di apartemen. Bahkan, saat itu Djumadil masih sempat bermain game online di sela memutilasi Rinaldi.
“Bahkan si DAF masih sempat dia menunggu L ini tidur. Sempat bermain game online, itu pengakuan dia,” ucap Yusri.
Yusri mengatakan, keduanya juga mengaku kelelahan saat memutilasi potongan tubuh Rinaldi. Mereka memutuskan untuk menginap satu malam lagi di Apartemen di Pasar Baru, Jakarta Pusat.
“Nah, tanggal 13 itulah dia memotong sampai malam, alasan dari tersangka L, kecapean, ketiduran di situ,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Laeli dan Djumadil yang sedang butuh uang, menyusun niat jahat dengan membunuh Rinaldi dan menggasak habis hartanya.
Laeli lalu mengajak Rinaldi bertemu di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, pada 9 September 2020. Sebelumnya, Laeli lebih dulu menyewa apartemen itu untuk tanggal 7-12 September 2020 via RedDoorz. Rinaldi dan Laeli lalu bertemu di apartemen yang disewa Laeli.
Sebelum keduanya masuk, Djumadil sudah berada di dalam dan bersembunyi di kamar mandi menunggu waktu yang tepat untuk membunuh Rinaldi.
Tak cukup sampai di situ, Djumadil lalu menusukkan pisau ke tubuh Rinaldi sampai 7 kali. Tusukan itulah yang membuat Rinaldi semakin tak berdaya dan akhirnya tewas.
Baca Juga
Pelaku Mutilasi Manajer Konstruksi Siapkan Rumah Kontrakan untuk Kuburan
Setelah membunuh Rinaldi, kedua pelaku sempat kebingungan. Hal pertama yang mereka lakukan, yakni membawa Rinaldi ke kamar mandi agar tak dilihat orang.
Karena sulit membawa korban dalam keadaan meninggal, ide mutilasi itu pun muncul. Keduanya, lalu keluar apartemen untuk membeli sejumlah perkakas. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Kasus Mutilasi di Padang Pariaman Masuk Kategori Pembunuhan Femisida

Temuan Dugaan Mutilasi Perempuan di Sumbar, Potongan Tubuh Disebar di 3 Lokasi

Simpan Mayat Korban di Freezer Setahun Lebih, Pelaku Mutilasi Pasar Kemis Terancam Hukuman Mati

Kasus Mutilasi Sadis Pasar Kemis, Pelaku Simpan Mayat Korban di Freezer Sejak Desember 2023

Pelaku Mutilasi Sadis Mayat dalam Freezer di Pasar Kemis Ternyata Sepupu Korban

Jombang Heboh Temuan Mayat Kepala Terpotong di Tepi Sungai Konto

Pelaku Mutilasi Cewek dalam Koper Ngawi Pakai Pisau Kecil, Disayat Tipis-Tipis Sampai 5 Jam

Kepala Cewek Korban Mutilasi Ngawi Ditemukan di Trenggalek, Pinggir Jalan Terbungkus Plastik

Kaki Perempuan Korban Mutilasi Ngawi Ditemukan, Dibuang Tersangka di Ponorogo

Pelaku Mutilasi Perempuan Tanpa Kepala dalam Koper di Ngawi Berhasil Ditangkap
