Kasus Mutilasi di Padang Pariaman Masuk Kategori Pembunuhan Femisida
Ilustrasi mutilasi. Foto: NET/IST
MerahPutih.com - Kasus mutilasi sejumlah perempuan yang terjadi di Kabupaten Padang Pariaman dalam terminologi ilmiah termasuk kategori pembunuhan femisida.
"Dalam perspektif gender ada yang menyebut ini sebagai femisida atau pembunuhan oleh laki-laki terhadap perempuan," kata Sosiolog dari Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat Erianjoni, kepada media, di Padang, Senin (23/6).
Menurut dia, istilah femisida digunakan untuk menyoroti kekerasan yang terjadi bukan hanya tindakan kriminal biasa, tetapi didorong oleh kebencian berbasis gender, diskriminasi atau ketimpangan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan.
Baca juga:
Temuan Dugaan Mutilasi Perempuan di Sumbar, Potongan Tubuh Disebar di 3 Lokasi
Namun, Erianjoni menambahkan kejahatan yang dilakukan pelaku berinisial SJ sudah termasuk kategori pembunuhan yang direncanakan. "Saya melihatnya ini adalah pembunuh berdarah dingin," tandasnya.
Alasannya terdapat dua faktor penting yang sudah terpenuhi. Pelaku merasa tidak bersalah dan kedua tidak memiliki empati. Bahkan, pelaku yang berinisial SJ justru bersandiwara dengan membangun hubungan baik bersama keluarga korban.
Sebelumnya, dua korban yang dibunuh SJ dimasukkan sebuah sumur di daerah Kabupaten Padang Pariaman. Untuk menghilangkan jejak, pelaku memasukkan pasir, batu bata, semen hingga ranting-ranting kayu. Sementara, satu korban lainnya dimutilasi dan dibuang di sejumlah tempat berbeda.
Baca juga:
Pelaku Mutilasi Sadis Mayat dalam Freezer di Pasar Kemis Ternyata Sepupu Korban
Terpisah, Kepolisian Resor Kabupaten Padang Pariaman menetapkan SJ alias Wanda (W) sebagai tersangka pada kasus pembunuhan dan mutilasi seorang perempuan berinisial SA yang tubuhnya ditemukan hanyut di Sungai Batang Anai pada Selasa (17/6).
"Untuk SJ panggilan W sudah kami tetapkan menjadi tersangka. Alat-alat bukti yang dikumpulkan oleh rekan-rekan penyidik sudah cukup untuk penetapan tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman Iptu AA Reggy, dikutip Antara. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Motif Wakil Kepala Toko Alfamart Cipularang Perkosa Anak Buahnya Setelah Dibunuh
Polisi Bunuh Polisi, 5 Tersangka Kena Pasal Pembunuhan Berencana Termasuk Istri Brigadir Esco
KPAI Duga Terapis RTA Tewas Akibat Jeratan Eksploitasi Seksual
Terapis Remaja yang Ditemukan Tewas di Lahan Kosong Berhasil Diidentifikasi, Rekan Sejawat Ikuti Diperiksa Polisi
Terapis Delta Pejaten Ditemukan Tewas di Lahan Kosong, Polisi Temukan Kejanggalan di CCTV
Mayat Perempuan Mengapung di Citarum Karyawan Alfamart, Dibunuh dan Diperkosa Rekan Kerja
Kuasai Duit Rp 70 Miliar di Rekening Dormant, Motivasi para Pelaku Nekat Bunuh Kepala Cabang BRI
Suami Tega Bakar Istri di Cakung Gara-Gara Main Ponsel saat Diminta Bikin Mi Instan
Ada Gerombolan Orang Ingin Temui Kacab BRI sebelum Pembunuhan, Pengacara Duga Bagian Sindikat Pembobolan Bank
Prajurit Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kepala KCP Bank, KSAD: Aksi Keji Bertolak Belakang Dengan Misi TNI