Motif Bareskrim Buka Lagi Kasus Pencucian Uang Aksi 212 Setelah Pilpres
Massa 212 memadati jalan protokol Sudirman dan Thamrin Jakarta (MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - Mabes Polri memberi alasan Bareskrim mengusut kembali kasus dugaan penyalahgunaan dana Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS) Bachtiar Nasir setelah usai pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) 17 April lalu.
Dana itu diklaim Bachtiar digunakan untuk mendanai Aksi 411 dan 212 pada tahun 2017 serta untuk membantu korban bencana gempa di Pidie Jaya, Aceh dan bencana banjir di Bima dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Namun polisi menduga ada pencucian uang dalam penggunaan aliran dana di rekening yayasan tersebut.
"Momentum pada tahun 2017-2018 itu sangat rentan karena pemilu. Maka penyidik mengalkulasikan segala macam kemungkinan, tapi yang jelas proses hukum akan terus berjalan," kata Karopenmas Humas Polri Birgjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/5).
Terkait adanya tuduhan kriminalisasi ulama dalam perkara ini, Dedi menegaskan, pemeriksaan lanjutkan oleh penyidik Polri selalu berdasarkan fakta hukum dan tidak melihat latar belakang pelaku.
BACA JUGA:
Jadi Tersangka Pencucian Uang Aksi 411 dan 212, Eks Ketua GNPF MUI Segera Digarap Bareskrim
Aksi Kontemplasi 212 Diundur, Kapitra Sebut Akan Digelar Februari 2019
Menurut Dedi, penyidik akan melaksanakan proses penyidikan dengan profesional dan proporsional berdasarkan fakta hukum.
"Jangan melihat perbuatan melawan hukum yang dilakukan seseorang harus melihat status sosialnya, yang jelas orang tersebut harus bertanggung jawab terhadap perbuatannya," tutup jenderal polisi bintang satu itu.
Untuk diketahui, Bachtiar Nasie telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Mabes Polri telah melayangkan panggilan pemeriksaan tersangka mantan Ketua GNPF MUI itu hari ini, berdasarkan Surat Panggilan Nomor: S. Pgl/1212/V/RES.2.3/2019/Dit Tipideksus, yang ditandatangani Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Rudy Heriyanto.
BACA JUGA:
MUI Tegur Aksi Munajat 212 Tunggangi Agama untuk Kepentingan Politik Praktis
Bachtiar Nasir Puji Kampanye Akbar Prabowo-Sandi Sesuai Kearifan Lokal
Penyidikan kasus ini sudah berlangsung sejak 2017 silam. Bachtiar diketahui mengelola dana sumbangan masyarakat sekitar Rp3 miliar di rekening Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS). Kepolisian menduga ada praktik pencucian uang dalam pengelolaan dana yang digunakan untuk mendanai Aksi 411 dan 212 itu. (Knu)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Bareskrim Polri Bersiap Tindak Importir Baju Bekas
Dukung Menkeu Purbaya, Bareskrim Polri Bakal Sikat Tuntas Pakaian Ilegal 'Thrifting' Demi Hidupkan Kembali Tekstil Domestik
Ratusan Anak Dijadikan Kurir Narkoba oleh Bandar, Polisi: Mereka Lebih Mudah Lepas dari Jerat Hukum
Peredaran Narkoba di Indonesia Masih Tinggi, Polisi Ungkap 38 Ribu Kasus hingga Sita Aset Bandar Senilai Rp 221 Miliar
Kasus Radiasi Cikande Naik Sidik, Bareskrim Sudah Pegang Nama Tersangka
Polri Tetapkan 4 Tersangka Kasus Korupsi Proyek PLTU di Kalimantan Barat, Termasuk Eks Dirut PLN
OJK dan Kepolisian Bawa Pulang Bos Investree Yang Gunakan Dana Rp 2,7 Triliun Masyarakat Dari Qatar
Bareskrim Polri Turun Tangan Usut Kasus Keracunan MBG, Segera Lakukan Penyelidikan
Hampir 1000 Orang Termasuk Anak-Anak Jadi Tersangka Demo Rusuh di Akhir Agustus, Aktor Intelektual Masih Dicari
Bareskrim Coba Mediasi Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Sebelum Gelar Perkara, Ini Jadwalnya