Pesona Indonesia

Misteri Situs Megalitikum dan Keindahan Alam di Desa Doda

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 24 September 2020
Misteri Situs Megalitikum dan Keindahan Alam di Desa Doda

Situs megalitikum di Desa Doda menyimpan misteri.(foto: Instagram @getih_garut)

Ukuran:
14
Audio:

TAMAN Nasional Lore Lindu di Sulawesi Tengah tak hanya menawarkan keanekaragaman flora dan fauna yang mengagumkan, tapi juga misteri. Di kawasan yang menjadi pelindung kekayaan hayati Pulau Sulawesi ini, terdapat situs prasejarah yang misterius. Situs megalitikum di Desa Doda salah satunya.

Desa Doda merupakan sebuah desa kecil yang terletak di lembah daratan Kabupaten Lore Utara, Sulawesi Tengah. Dikelilingi pegunungan hijau Lore, Desa Doda dihiasi lanskap nan indah. Rumput hijau dan padang ilalang menghampar sepanjang mata memandang.

BACA JUGA:

Pasir Putih nan Lembut dan Perahu Pinisi di Tanjung Bira

Di beberapa titik di desa ini, tersimpan misteri dalam bentuk batu-batu besar yang konon berasal dari zaman megalitikum. Ada dua situs prasejarah di Desa Doda, yakni Pokeka dan situs Tadulako. Keduanya terletak di lembah Besoa, Lore Tengah, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

desa doda
Rumah tambi, rumah tradisional suku Kaili. (foto: Instagram @santihana)

Untuk mengunjungi situs cagar budaya ini, kamu bisa berkendara dari Kota Palu sejauh kurang lebih 157 km. Waktu tempuh bisa mencapai 3 jam. Tenang, kamu tak akan bosan. Pemandangan indah hamparan perkebunan cokelat akan menemani sepanjang perjalanan.

Di jalan masuk menuju situ Pokekea, terdapat Tambi, yakni rumah tradisional suku Kaili, yang sengaja dibuat untuk istirahat para wisatawan. Ada berbagai jenis batu megalitik di situ ini. Situs Pokekea dipenuhi batu-batu besar berbentuk tong. Semuanya tersebar di padang rumput. Beberapa batu-batu besar itu dihiasi relief daun. Masyarakat setempat menyebut tong batu itu dengan nama kalamba, sedangkan tutupnya disebut tuatena.

desa dado
Batu megalit berbentuk tong dengan relief daun. (foto: Instagram @ito_magido2)

Kalamba berbentuk silinder dengan bagian dalamnya dilubangi menyerupai bentuk tong besar dengan ukuran tinggi bervariasi 1,5-2,7 meter, dengan diameter 1-1,8 meter. Tidak ada yang tahu fungsi batu tersebut secara pasti. Meskipun demikian, masyarakat setempat percaya bahwa batu tersebut merupakan batu tempat mandi raja. Cerita lain menyebut batu tersebut merupakan tempat minum raja.

Menurut data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah, di situs megalith Pokekea terdapat 8 buah Kalamba, 4 buah arca megalith, 14 buah batu dokon, 18 buah batu kerakel, 5 buah dolmen, 5 buah altar batu, 2 buah batu tetralit, 1 buah batu bergores, dan 2 buah palung batu. Semuanya tersebar dalam satu komplek.

Selain batu-batu besar, di Pokekea ada juga patung batu ada yang mirip manusia. Patung manusia itu memiliki ukiran wajah yang khas. Ukiran wajah serupa tidak hanya ada di Pokekea, tetapi juga di berbagai situs megalitikum yang tersebar di sekitar Taman Nasional Lore Lindu. Masyarakat menyebut patung mirip manusia ini dengan sebutan patung suami-istri. Alasannya, tentu saja karena patungan itu berpasangan dan mirip pasangan suami-istri.

desa dode
Batu megalit berukuran besar tersebar di dua situs. (foto: Instagram @sobarjackson)

Jangan hanya berhenti di Pokekea. Berjalan sedikit lagi ke situs Tadulako. Dalam bahasa bahasa Lore, kata 'tadulako' berarti 'raja'. Batu-batu megalitik tersebar di atas tanah situs Tadulako. Namun, satu patung yang unik, yakni batu manusia setinggi 2 meter.

desa doda
Selain situs Pokekea, telusuri juga situa Tadulako. (foto: Instagram @idruswahyuni)

Arca megalith di Tadulako berbentuk bulat lonjong terbuat dari batu granit dengan tinggi sekitar 196 sentimeter dan lebar 60 sentimeter. Dahulu kala, arca megalith dianggap sebagai sebuah perwujudan terhadap pemujaan arwah nenek moyang yang dimuliakan masyarakat setempat. Arca Tadulako sendiri ditempatkan agak tinggi dan menghadap ke arah utara, karena diartikan sebagai tempat datangnya arwah nenek moyang. Sampai saat ini belum ada kepastian dari para arkeolog yang menyebutkan kapan awal mula dibuatnya arca ini. Berdasar penelitian arkeologi, bebatuan megalith yang ada di Sulawesi Tengah diperkirakan berasal dari tahun 3.000 SM, dan yang termuda dibuat pada sekitar tahun 1300 SM.

Meskipun amat menarik, kedua situs megalitik di Desa Doda ini belum dipelihara dan dikelola dengan baik sebagai destinasi wisata. Tidak ada papan keterangan tentang bebatuan megalit yang ada di sana. Yang tersedia hanya papan penunjuk nama situs.

desa dode-@oytes_noid
Desa Doda punya situs megalitikum yang misterius. (foto: Instagram @oytes_noid)

Namun, hal itu bukan berarti Desa Doda enggak layak dikunjungi ya. Misteri batu megalit dan keindahan alamnya pasti akan membuatmu terkagum.(dwi)

BACA JUGA:

Langkah Serius Menghindari si Pencuri Waktu Bernama 'Netflix'

#Travel #Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Travel
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa
Airbnb Experiences ini mulai diluncurkan Kamis (21/8) di Seoul dan akan segera hadir di Los Angeles dan Tokyo, bertepatan dengan tur mendatang SEVENTEEN, ‘SEVENTEEN WORLD TOUR [NEW_]’.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Indonesia
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka Ragunan hingga malam hari. Namun, hal itu langsung ditolak keras oleh fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Indonesia
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Data yang diintegrasikan antara lain dalam hal keimigrasian, bea dan cukai, kesehatan, hingga karantina yang sebelumnya diisi oleh penumpang secara terpisah.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 24 Juli 2025
Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia
Indonesia
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Satpol PP Pariwisata bukanlah pembentukan unit baru, melainkan penugasan khusus bagi personel yang sudah ada.
Frengky Aruan - Kamis, 24 Juli 2025
Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan
Fun
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Jakarta Premium Outlets tidak hanya menjadi surga belanja bagi para pencinta fashion, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi belanja kelas dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Bagikan