Kesehatan

Minuman Isotonik Bukan untuk Kebutuhan Reguler

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 27 Juni 2018
Minuman Isotonik Bukan untuk Kebutuhan Reguler

Minuman isotonik hanya untuk aktivitas berat. (Foto: Pixabay/926663)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

IKLAN menyebutkan bahwa minuman isotonik dapat menggantikan cairan dalam tubuh. Memang benar minuman isotonik memiliki komposisi yang mirip dengan cairan tubuh. Kandungannya meliputi natrium, kalium, lorida dan magnesium.

Tujuan awal minuman isotonik ini adalah untuk para atlet yang kehilangan cairan tubuh karena aktivitas berolahraganya. Di barat, minuman isotonik sangat identik dengan olahraga hingga mendapat julukan sports drink karena manfaatnya yang bisa mengatasi dehidrasi setelah beraktivitas seharian.

sport
Minuman isotonik ditujukan untuk para atlet. (Foto: Pexels/pixabay)

Lalu kapan tubuh kita membutuhkan minuman isotonik? Dari laman Go Dok menuliskan, Dokter spesialis okupasi, Maya Setyawati mengatakan minuman isotonik sebaiknya hanya dikonsumsi saat melakukan aktivitas yang lebih berat daripada biasanya karena cairan yang keluar dari dalam tubuh otomatis akan lebih banyak.

Masih dari laman Go Dok, hal senada juga diungkapkan ahli diet Orlando Health di Florida, Amerika Serikat, menurutnya minuman isotonik hanya baik dikonsumsi sehabis melakukan olahraga berat dengan durasi lebih dari 1 jam. Karena pada situsi ini otot berisiko kram hingga pusing karena banyaknya cairan yang dikeluarkan.

Kemudian dari penelitian Oxford University pada sebuah acara marathon di Inggris yang memberikan minuman isotonik pada 50 pelari dan air putih biasa pada 50 pelari lainnya. Hasilnya membuktikan bahwa tidak ada manfaat yang signifikan pada kecepatan para atlet yang mengonsumsi minuman isotonik dibanding yang mengonsumsi air putih. Hal ini dapat dimaklumi, karena minuman merupakan pengganti cairan tubuh, bukan penambah energi.

isotonik
Minuman isotonik dapat digunakan untuk penderita diare. (Foto: Pexels/Pixabay)

Selain aktivitas berat, minuman isotonik dianjurkan untuk dikonsumsi saat sakit diare atau muntah yang seringnya mengakibatkan dehidrasi. Lalu bagaimana dengan orang yang suka mengonsumsi minuman isotonik walaupun tidak dalam keadaan beraktivitas berat atau sakit?

Menurut guru besar di bidang keahlian Imunologi-Farmakologi ITB, Prof. Andreanus Andaja Soemardji dari laman Go Dok mengatakan bahwa minuman isotonik tidak disarankan untuk dikonsumsi secara reguler atau terlalu sering. Ini dapat menyebabkan ginjal yang harus bekerja ekstra keras, dalam jangka waktu yang panjang akan berisiko terkena penyakit gagal ginjal.

Oleh karena itu jangan sembarangan mengonsumsi minuman isotonik. Berakibat pada gangguan kesehatan bila dikonsumsi secara reguler. (psr)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan