Minum 2 Cangkir Kopi Sehari dapat Mengurangi Risiko Kerusakan Ginjal


Mengatasi risiko kerusakan ginjal bisa dengan mengonsumsi kopi. (Foto: Unsplash/patryk gauza)
RISIKO kerusakan ginjal dapat berkurang bermodalkan kopi. Para peneliti menemukan bahwa minum kopi dalam jumlah berapa pun mengurangi risiko keruskan ginjal, tetapi 2-3 gelas per hari adalah yang paling disarankan.
Kopi mengandung banyak senyawa kesehatan yang bermanfaat seperti kafein, diterpen dan asam klorogenat. Studi menunjukkan bahwa kebiasaan mengonsumsi kopi terkait dengan pencegahan kondisi kronis dan degeneratif, yang meliputi kanker, gangguan kardiovaskular, diabetes dan penyakit Parkinson.
Baca Juga:
Kafein, senyawa yang paling umum dipelajari dalam kopi, memberikan efek positif pada fungsi ginjal, dan konsumsi kopi setiap hari dikaitkan dengan risiko lebih rendah penyakit ginjal kronis. Meskipun senyawa lain dalam kopi kurang dipelajari, diketahui bahwa senyawa seperti asam klorogenik dan trigoner mengurangi peradangan umum dan stres oksidatif.

Untuk penelitian ini, para peneliti menggunakan data dari 14.207 orang dewasa berusia dari 45 hingga 64 tahun dari studi risiko aterosklerosis komunitas (ARIC).
Para peneliti menilai konsumsi kopi dari peserta selama kunjungan pertama mereka melalui kuesioner frekuensi makanan. Secara total, mereka menemukan:
27 persen tidak pernah minum kopi
14 persen minum kurang dari secangkir kopi per hari
19 persen minum 1 cangkir per hari
23 persen minum 2-3 gelas per hari
17 persen minum lebih dari 3 gelas per hari
Efek perlindungan kopi
Saat ditanya apa ada yang bisa menjelaskan perlindungan potensi kopi untuk kerusakan ginjal, Dr. Matthew Weir, Profesor Kedokteran dan Kepala Divisi Nefrologi Universitas Maryland mengatakan penelitian ini tidak memberikan instruksi.
Baca Juga:
"Para peneliti memberikan teori, tetapi ada banyak masalah dengan revisi data retrospektif, yang dapat mengganggu pengamatan dan membatasi validitas. Setidaknya tidak ada bukti kerusakan," kata Dr. Matthew dalam Medical News Today.

Dalam penelitian ini, para peneliti memperhatikan bahwa temuan mereka merupakan hasil dari senyawa bioaktif dalam kopi yang meningkatkan perfusi dan penggunaan oksigen dalam ginjal.
Dr. Kalie L. Tommerdahl, asisten Profesor endokrinologi pediatrik di Universitas Colorado, dan Dr. Chirag Rohit Parikh, direktur Divisi Nefrologi Universitas Johns Hopkins, mengatakan kepada MNT bahwa mereka melakukan studi pendamping untuk memahami mekanisme potensial
Para peneliti menyimpulkan bahwa mereka perlu mengevaluasi lebih lanjut mekanisme fisiologis yang mendasari potensi efek perlindungan dari konsumsi kopi dalam studi yang lebih besar dengan durasi lebih lama. (den)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
