Mimpi Buruk Terus Menerus saat Kecil Tingkatkan Risiko Parkinson


Risiko bisa terjadi saat menua. (Foto: Unsplash/Ivan Oboleninov)
MIMPI dapat menjadi prediksi hasil kesehatan seseorang dalam jangka panjang. Mengalami mimpi buruk secara terus mnerus di masa kanak-kanak dapat dikaitkan dengan perkembangan gangguan kognitif atau penyakit Parkinson di kemudian hari.
Berdasarkan laporan Medical Daily beberapa waktu lalu, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet eClinicalMedicine, seorang peneliti dari University of Birmingham, Abidemi Otaiku, melihat data dari hampir 7.000 anak yang merupakan bagian dari British Birth Cohort Studi tahun 1958.
Idenya adalah untuk mengetahui apakah mengalami mimpi buruk di masa kanak-kanak dapat dikaitkan dengan perkembangan gangguan kognitif dan penyakit Parkinson di kemudian hari.
Sebuah studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa sering mengalami mimpi buruk di usia paruh baya dan lebih tua dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk kondisi seperti itu di kemudian hari. Namun apakah asosiasi serupa hadir dengan mimpi buruk masa kanak-kanak masih terus diteliti.
Baca juga:
Mimpi Buruk Ternyata Ada Manfaatnya

"Mengingat bahwa sebagian besar orang yang mengalami mimpi buruk secara teratur sebagai orang dewasa juga melaporkan mengalami itu ketika mereka masih kanak-kanak, ini membuat saya bertanya-tanya apakah memiliki banyak mimpi buruk selama masa kanak-kanak dapat memprediksi perkembangan demensia atau penyakit Parkinson di kemudian hari," kata Otaiku dalam sebuah artikel di The Conversation.
Studi 1958 British Birth Cohort telah mengikuti kehidupan anak-anak di Inggris, Skotlandia, dan Wales, yang lahir pada 3-9 Maret 1958. Di dalamnya, para ibu menjawab beberapa pertanyaan tentang kesehatan anak-anak pada usia 7-11 tahun. Termasuk apakah anak-anak mengalami mimpi buruk dalam tiga bulan sebelumnya.
Dia menemukan, bahwa mereka yang mengalami mimpi buruk terus-menerus memiliki 85 persen peningkatan risiko gangguan pengembangan kognitif atau penyakit Parkinson saat usia mereka mencapai 50 tahun, dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Baca juga:
Benarkah Mimpi Buruk Dapat Membunuhmu?

"Hasilnya jelas, semakin sering anak-anak mengalami mimpi buruk, semakin besar kemungkinan mereka alami gangguan pengembangan kognitif atau didiagnosis penyakit Parkinson," terang Otaiku.
"Oleh karena itu, penelitian ini konsisten dengan memperluas temuan sebelumnya, menunjukkan bahwa mimpi menyedihkan yang terjadi selama masa kanak-kanak, juga dapat dikaitkan dengan demensia dan Parkinson di masa depan," tambahnya.
Namun, Otaiku mengatakan hasil penelitian ini tidak perlu dikhawatirkan, karena hanya sebagian kecil populasi yang akhirnya mengalami gangguan kognitif atau Penyakit Parkinson. Penyakit Parkinson adalah suatu penyakit sistem sarah pusat yang bersifat menahun dan progresif. (waf)
Baca juga:
Sering Mimpi Buruk? Begini Cara Mengatasinya
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
