Mimpi Aneh Bisa Jadi Tanda Makin Pintar


Mimpi aneh sebenarnya memperluas kekuatan otak dengan cara yang sama seperti sistem kecerdasan buatan. (Foto: 123RF/kolotype)
PERNAH punya pengalaman tidur dengan mimpi ke tempat-tempat yang melampaui imajinasi? Ternyata mimpi itu datang untuk alasan yang baik. Demikian menurut ahli saraf Erik Hoel, PhD, dari Tufts University di Medford, MA.
Mimpi aneh memiliki tujuan penting, katanya seperti diberitakan webmd (13/6). Pengalaman tidur itu membantu otak manusia memahami pengalaman sehari-hari dengan cara yang memungkinkan pembelajaran lebih dalam. Seperti saran Hoel dalam sebuah penelitian.
Mimpi tersebut sebenarnya memperluas kekuatan otak manusia dengan cara yang sama seperti sistem kecerdasan buatan dilatih untuk menjadi lebih pintar.
Baca juga:

Faktanya, para ilmuwan menggunakan jaringan saraf pembelajaran mendalam untuk melatih sistem AI. Namun, ketika sistem AI menjadi terlalu akrab dengan data, ia dapat menyederhanakan analisisnya secara berlebihan, menjadi 'otak berlebihan' yang menganggap apa yang dilihatnya adalah representasi sempurna dari apa yang akan dihadapinya di masa depan.
Untuk mengatasi masalah itu, para ilmuwan memperkenalkan tingkat kekacauan dan pengacakan ke dalam data mereka untuk memperdalam pembelajaran mesin dan meningkatkan akurasi sistem AI.
Dengan cara yang hampir sama, "otak kita sangat pandai belajar sehingga kita selalu berada dalam bahaya kelebihan beban," Hoel memperingatkan. Ini dapat menyebabkan persepsi yang terlalu sederhana dan terlalu akrab tentang dunia di sekitar kita. Sebagai petunjuk, seperti dalam pelatihan AI, otak kita memperkenalkan kekacauan saat kita tidur, yang sering kali berbentuk mimpi aneh.
"Keanehan mimpi dan cara mereka menyimpang dari pengalaman ketika terjaga memberi kita wawasan bahwa pasti ada fungsi biologis di baliknya," kata Hoel. Dia menambahkan, "Pengalaman kami dengan jaringan saraf dalam, yang terinspirasi oleh fungsi otak, memberi kami petunjuk yang mungkin tentang mengapa ini terjadi."
Baca juga:
Analisa Mimpi

Mengenai teori dalam penelitian tersebut, Christopher Winter, MD, dari Charlottesville Neurology and Sleep Medicine di Virginia menyatakan, dia tidak yakin bagaimana para ilmuwan dapat membuktikannya.
Sudah menjadi rutinitas bagi ahli saraf untuk memeriksa aktivitas saraf selama tidur, tetapi menangkap mimpi sehingga dapat dievaluasi menghadirkan tantangan yang jelas.
Mimpi terutama dinilai melalui ingatan, Hoel mengakui. Kebanyakan orang hanya mengingat bagian-bagian dari mimpi mereka, dan biasanya hanya bagian-bagian yang terjadi tepat sebelum mereka bangun.
Satu langkah yang dapat diambil peneliti adalah mengukur 'keanehan' mimpi, saran Winter. Definisi yang lebih baik tentang apa yang merupakan "aneh" dapat memberikan wawasan tentang peran yang dimainkan mimpi dalam pembelajaran.
Dia bertanya-tanya apakah mimpi orang dengan penyakit Alzheimer, misalnya, sama tidak biasa dengan mimpi orang tanpa gangguan kognitif.
Namun, bahkan jika studi tentang mimpi berada di luar teknologi saat ini, teori Hoel mengisyaratkan gagasan bahwa otak lebih lunak dan memiliki kemampuan lebih daripada yang diperkirakan sebelumnya. Demikian menurut Winter.
Ilmu saraf pun semakin dekat dengan studi mimpi daripada yang dipikirkan banyak orang, kata Hoel.
Cara yang dapat diandalkan untuk mengintegrasikan pengalaman kehidupan nyata ke dalam mimpi adalah dengan melakukan tugas baru secara berulang sebelum tidur, jelasnya. Proses itu memicu overfitting. Dan, selama tidur, otak akan menciptakan mimpi unik yang menggabungkan pengetahuan yang baru diperoleh.
Cara otak memanfaatkan kehidupan sehari-hari suatu hari nanti dapat diterapkan untuk memperkenalkan mimpi buatan guna meningkatkan kemampuan belajar orang yang sedang tidur. Mimpi buatan bahkan dapat membantu meminimalkan efek berbahaya dari kurang tidur.
Sementara Hoel mengeksplorasi gagasan memanfaatkan lamunan pikiran saat istirahat, dia merekomendasikan agar orang terus berbagi mimpi teraneh mereka. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
