Militer Sudan Bantah Serang Kedutaan UEA, Sebut RSF Pelakunya
Asap mengepul di udara dari sebuah gedung yang terbakar akibat bentrok antara angkatan bersenjata pemerintah Sudan dengan kelompok paramiliter RSF di Khartoum, Sudan. (ANTARA/Xinhua)
MerahPutih.com - Pemerintahan militer Sudan telah membantah tuduhan Uni Emirat Arab (UEA) bahwa pasukannya telah mengebom kediaman duta besarnya di Khartoum. Mereka justru menuduh pasukan paramiliter saingannya, Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang melakukan tindakan tersebut.
Sebelumnya pada Senin (30/9), UEA mengatakan bahwa kantor diplomatiknya diserang oleh pesawat militer Sudan, dan mengecamnya sebagai "serangan keji". Pemerintah di Khartoum, yang tengah berupaya merebut kembali ibu kota, sebelumnya menuduh UEA mendukung RSF, yang telah terlibat perang dengannya selama lebih dari setahun.
“UEA telah meminta militernya untuk memikul tanggung jawab penuh atas tindakan pengecut ini,” kata Kementerian Luar Negeri negara Timur Tengah itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Aljazeera.
Kementerian tersebut menggambarkan serangan itu sebagai pelanggaran mencolok terhadap prinsip dasar kekebalan gedung diplomatik. Mereka juga mengatakan serangan itu telah menyebabkan kerusakan parah pada bangunan tersebut.
Baca juga:
Ditambahkannya, pihaknya akan mengirimkan keluhan kepada Liga Arab, Uni Afrika, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebagai balasannya, militer Sudan mengeluarkan pernyataan yang menyalahkan RSF karena melakukan tindakan yang menurut mereka memalukan dan pengecut.
“Yang melakukan tindakan keji dan pengecut ini adalah teroris, milisi pemberontak (RSF)… yang didukung dalam melakukan semua ini oleh negara-negara yang dikenal dunia,” kata pernyataan itu. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Donald Trump Jadi Penengah Ketegangan Kamboja dan Thailand
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
Israel Langgar Gencatan Senjata, Qatar Kecewa dan Frustrasi Minta AS Bertindak
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak