Michelin akan Gunakan Air Daur Ulang untuk Produksi Ban


Pengoperasian fasilitas daur ulang ini dilakukan secara bertahap. (Foto: Unsplash/Gabriel)
MICHELIN Indonesia memperkenalkan inovasi mereka dalam mengelola limbah air dari pabrik mereka dan menjadikannya air daur ulang untuk proses produksi ban. Pengoperasian fasilitas daur ulang ini dilakukan secara bertahap dengan tujuan mendaur ulang seluruh sisa maupun limbah air yang dihasilkan di lingkungan pabrik.
Direktur Public Affairs Michelin Indonesia, Kartika Susanti, mengatakan bahwa pengolahan dan daur ulang air limbah merupakan standar operasi yang dijalankan di fasilitas produksi Michelin dimana pun. Hal ini agar sejalan dengan prinsip operasi sirkuler keberlanjutan dan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
Baca juga:
Michelin Rilis Pilot Sport 5, Tawarkan Daya Cengkeram Lebih Tinggi

"Pengolahan air limbah adalah salah satu persyaratan dalam kegiatan industri Michelin karena kami menyadari keterbatasan sumber daya air. Dengan mendaur ulang air limbah dan menggunakannya kembali baik untuk kegunaan umum maupun produksi, Michelin akan secara signifikan mengurangi penggunaan air tanah dan meminimalisir dampak kegiatan industri pada lingkungan," kata Kartika, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com, Selasa (30/8).
Dalam fasilitas ini, air limbah dan air sisa diolah dan didaur ulang melalui serangkaian proses fisik dan kimiawi termasuk penyaringan dan penjernihan. Setelah melalui keseluruhan proses tersebut, air daur ulang ditampung dalam tangki-tangki air untuk disalurkan bagi kegunaan umum sehari-hari maupun dalam produksi ban.
Baca juga:

Pada 2022, saat pengoperasi fasilitas daur ulang air limbah pertama kali dijalankan, Michelin telah berhasil menurunkan tingkat penggunaan air tanah sebesar 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam lima tahun mendatang, Michelin menargetkan peningkatan penggunaan air daur ulang dalam keseluruhan proses produksi dan mengurangi penggunaan air tanah hingga mendekati 100 persen.
Dengan demikian, hampir seluruh proses produksi ban di pabrik milik Michelin akan menggunakan air daur ulang.
"Saat ini, air daur ulang hanya digunakan untuk sebagian kecil proses produksi dan lebih banyak dipakai di operasional umum. Secara bertahap dalam lima tahun ke depan, penggunaan air daur ulang akan ditingkatkan hingga mencakup aktifitas produksi yang lain seperti pendinginan dan steam. Air hasil daur ulang ini juga memiliki kualitas yang sangat baik sehingga aman untuk dikonsumsi," ujar Kartika. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
The Wolf Espresso Perpanjang Umur Ampas Kopi dalam Gelas Keramik

Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

3 Truk Tinja Ketahuan Buang Limbah di Selokan Jaktim, Perusahaan Sudah 3 Kali Langgar Aturan

Jaring Terapung Dipasang Buat Kurangi Limbah Busa, di Jakarta Kadar Pencemar Lampaui Baku Mutu

Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau

Kapolri Janji Sikat Preman yang Minta Jatah Proyek Pengelolaan Limbah

Belajar dari Kearifan Lokal, Merawat Bumi Lewat Cara yang Sudah Lama Kita Punya

Jerry Hermawan Lo Kunjungi Pembangkit Listrik Energi Hijau Pertama di Karimun

Benoa Bali Kantongi Predikat Pelabuhan Hijau
