Meta Hentikan Program Keberagaman (DEI) Jelang Pelantikan Trump, Ikut Perubahan Cara Pandang Sesuai Rezim
Penghentian program DEI muncul tak lama setelah Mark Zuckerberg mengungkapkan bahwa Meta juga akan menghentikan pengecekan fakta. (Foto: Unsplash/Dima Solomin)
MerahPutih.com - Meta baru saja mengumumkan penghentian program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (Diversity, Equity, Inclusion) mereka.
Langkah ini menyusul McDonald's, Walmart, Lowe, dan Ford yang lebih dulu mengurangi inisiatif keberagaman tersebut.
Program DEI adalah upaya Meta untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih ramah dan terbuka untuk semua orang, tanpa memandang latar belakang mereka.
Penghentian program DEI muncul tak lama setelah Mark Zuckerberg mengungkapkan bahwa Meta juga akan menghentikan pengecekan fakta.
"Dalam memo internal, Meta menyebutkan bahwa 'lanskap hukum dan kebijakan seputar ikhtiar keberagaman, kesetaraan, dan inklusi di Amerika Serikat sedang berubah'," tulis theguardian.com (11/1).
Keputusan ini dipengaruhi oleh putusan Mahkamah Agung AS baru-baru ini dan pandangan negatif terhadap konsep DEI sebelumnya.
Baca juga:
Fitur Meta AI WhatsApp Mengganggu? Ikuti Cara Menonaktifkannya di Sini
Janelle Gale, wakil presiden sumber daya manusia Meta, menulis bahwa perusahaan akan mengakhiri beberapa program yang menargetkan kelompok minoritas, termasuk Diverse Slate Approach yang mempromosikan praktek perekrutan yang beragam.
Namun, Meta belum menjelaskan alasan lengkap mengapa mereka menghentikan program untuk minoritas dan kaum rentan tersebut.
Timpangnya keberagaman ras dan gender di Silicon Valley telah lama diakui. Karena itulah Meta berupaya menggandakan jumlah karyawan kulit hitam dan Hispanik di AS dua tahun lebih cepat dari targetnya.
Namun, dengan pengumuman baru ini, Meta tidak lagi menerapkan praktek perekrutan beragam secara spesifik.
Selain memuat pengumuman berakhirnya program tersebut, memo tersebut juga berisi keterangan bahwa perusahaan akan menghentikan upaya keberagaman pemasok mereka.
Baca juga:
Fitur Meta AI di WhatsApp: Cara Mengaktifkan, Menggunakan, dan Menonaktifkan
"Kami akan fokus mendukung bisnis kecil dan menengah yang menjadi tulang punggung ekonomi kita," tulis memo tersebut.
"Peluang akan tetap tersedia untuk semua pemasok yang memenuhi syarat, termasuk mereka yang sebelumnya bagian dari program keberagaman pemasok."
Langkah ini diambil setelah Zuckerberg bergabung dengan pemimpin Silicon Valley lainnya yang mendekatkan diri dengan Donald Trump. Meta bahkan berjanji menyumbangkan USD 1 juta untuk pelantikan presiden terpilih pada 20 Januari.
Sebelum Meta, beberapa perusahaan besar telah menghentikan program tersebut secara sukarela. Sementara yang lainnya mendapat tekanan dari kelompok sayap kanan pendukung Trump. (dru)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
Trump Labeli Venezuela di Bawah Maduro Teroris, Kirim Armada Blokade Terbesar AS
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat