Meta Hentikan Program Keberagaman (DEI) Jelang Pelantikan Trump, Ikut Perubahan Cara Pandang Sesuai Rezim

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 11 Januari 2025
Meta Hentikan Program Keberagaman (DEI) Jelang Pelantikan Trump, Ikut Perubahan Cara Pandang Sesuai Rezim

Penghentian program DEI muncul tak lama setelah Mark Zuckerberg mengungkapkan bahwa Meta juga akan menghentikan pengecekan fakta. (Foto: Unsplash/Dima Solomin)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Meta baru saja mengumumkan penghentian program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (Diversity, Equity, Inclusion) mereka.

Langkah ini menyusul McDonald's, Walmart, Lowe, dan Ford yang lebih dulu mengurangi inisiatif keberagaman tersebut.

Program DEI adalah upaya Meta untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih ramah dan terbuka untuk semua orang, tanpa memandang latar belakang mereka.

Penghentian program DEI muncul tak lama setelah Mark Zuckerberg mengungkapkan bahwa Meta juga akan menghentikan pengecekan fakta.

"Dalam memo internal, Meta menyebutkan bahwa 'lanskap hukum dan kebijakan seputar ikhtiar keberagaman, kesetaraan, dan inklusi di Amerika Serikat sedang berubah'," tulis theguardian.com (11/1).

Keputusan ini dipengaruhi oleh putusan Mahkamah Agung AS baru-baru ini dan pandangan negatif terhadap konsep DEI sebelumnya.

Baca juga:

Fitur Meta AI WhatsApp Mengganggu? Ikuti Cara Menonaktifkannya di Sini

Janelle Gale, wakil presiden sumber daya manusia Meta, menulis bahwa perusahaan akan mengakhiri beberapa program yang menargetkan kelompok minoritas, termasuk Diverse Slate Approach yang mempromosikan praktek perekrutan yang beragam.

Namun, Meta belum menjelaskan alasan lengkap mengapa mereka menghentikan program untuk minoritas dan kaum rentan tersebut.

Timpangnya keberagaman ras dan gender di Silicon Valley telah lama diakui. Karena itulah Meta berupaya menggandakan jumlah karyawan kulit hitam dan Hispanik di AS dua tahun lebih cepat dari targetnya.

Namun, dengan pengumuman baru ini, Meta tidak lagi menerapkan praktek perekrutan beragam secara spesifik.

Selain memuat pengumuman berakhirnya program tersebut, memo tersebut juga berisi keterangan bahwa perusahaan akan menghentikan upaya keberagaman pemasok mereka.

Baca juga:

Fitur Meta AI di WhatsApp: Cara Mengaktifkan, Menggunakan, dan Menonaktifkan

"Kami akan fokus mendukung bisnis kecil dan menengah yang menjadi tulang punggung ekonomi kita," tulis memo tersebut.

"Peluang akan tetap tersedia untuk semua pemasok yang memenuhi syarat, termasuk mereka yang sebelumnya bagian dari program keberagaman pemasok."

Langkah ini diambil setelah Zuckerberg bergabung dengan pemimpin Silicon Valley lainnya yang mendekatkan diri dengan Donald Trump. Meta bahkan berjanji menyumbangkan USD 1 juta untuk pelantikan presiden terpilih pada 20 Januari.

Sebelum Meta, beberapa perusahaan besar telah menghentikan program tersebut secara sukarela. Sementara yang lainnya mendapat tekanan dari kelompok sayap kanan pendukung Trump. (dru)

Baca juga:

Cegah Penipuan, Meta Bikin Pengenalan Wajah

#Meta #Mark Zuckerberg #Donald Trump
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Dunia
Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
National Center for Atmospheric Research (NCAR) didirikan pada 1960 sebagai pusat riset dan pendidikan yang didanai pemerintah federal.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
 Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
Dunia
Trump Labeli Venezuela di Bawah Maduro Teroris, Kirim Armada Blokade Terbesar AS
Venezuela saat ini telah sepenuhnya dikepung Armada AS terbesar yang dihimpun dalam sejarah Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Desember 2025
Trump Labeli Venezuela di Bawah Maduro Teroris, Kirim Armada Blokade Terbesar AS
Dunia
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Pemerintahan Trump berulang kali mengatakan, semua opsi, termasuk kekuatan militer, tetap terbuka di tengah pengerahan besar-besaran pasukan AS di kawasan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 Desember 2025
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Dunia
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Pemerintah AS juga mengumumkan pencabutan larangan visa nonimigran bagi warga Turkmenistan.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Desember 2025
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Dunia
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Trump mengatakan pasukan stabilisasi itu telah beroperasi secara efektif dan akan semakin kuat dengan dukungan internasional yang meluas.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Dunia
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dewan Perdamaian tersebut merupakan komponen kunci dari kesepakatan gencatan senjata Trump untuk Jalur Gaza
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dunia
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Ancaman terhadap Presiden Kolombia Gustavo Petro ini bukan kali pertama Trump menyerang pimpinan negara Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Indonesia
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Operasi tersebut dilakukan oleh FBI, biro Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI), dan Pasukan Penjaga Pantai AS, dengan dukungan Departemen Pertahanan AS.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Dunia
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Diperkirakan, 150 ribu pengguna Facebook dan 350 ribu akun Instagram akan terdampak.
Dwi Astarini - Kamis, 04 Desember 2025
 Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Dunia
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Ancaman itu disampaikan Trump kepada Maduro lewat panggilan telepon di tengah kesiapan militer AS untuk kemungkinan melakukan operasi darat di wilayah Venezuela.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Desember 2025
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Bagikan