Mesir Jadi Tuan Rumah Pertemuan Darurat Arab Setelah Trump Bicara Soal Ambil Alih Gaza


Arsip - Foto udara menunjukkan bangunan dan mobil yang hancur pasca serangan Israel yang berlanjut di Rafah, Gaza, Palestina. ANTARA/Anadolu Agency
MerahPutih.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan akan mengambil alih Gaza dan memukimkan warga Palestina ke tempat lain di bawah rencana pembangunan kembali luar yang luar biasa yang dia klaim dapat mengubah wilayah tersebut menjadi "Riviera Timur Tengah."
Usulan itu mendapat kecaman luas dari warga Palestina, negara-negara Arab, serta banyak negara lain di dunia, termasuk Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris.
Seiring dengan rencana tersebut, Mesir mengumumkan, mereka akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak darurat Arab pada 27 Februari untuk membahas perkembangan yang sedang berlangsung di wilayah Palestina.
Kementerian Luar Negeri Mesir melaporkan bahwa pertemuan puncak yang dijadwalkan berlangsung di ibu kota Kairo tersebut diadakan setelah koordinasi dengan Bahrain sebagai presiden Liga Arab saat ini.
Baca juga:
Trump Paksa Mesir dan Yordania Terima Relokasi Penduduk Palestina
Keputusan untuk menyelenggarakan pertemuan puncak ini diambil setelah konsultasi dan koordinasi oleh Mesir di tingkat tertinggi dengan negara-negara Arab bersaudara dalam beberapa hari terakhir, termasuk Negara Palestina yang meminta pertemuan tersebut guna membahas perkembangan terbaru dan krusial terkait perjuangan Palestina, menurut pernyataan tersebut.
Pada Kamis (6/2), pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu menyarankan agar warga Palestina seharusnya mendirikan negara mereka di Arab Saudi daripada di tanah air mereka sendiri, serta menepis segala gagasan mengenai kedaulatan Palestina.
“Orang-orang Saudi dapat menciptakan negara Palestina di Arab Saudi, mereka mempunyai banyak tanah di sana,” katanya.
Arab Saudi mengecam keras pernyataan Netanyahu tersebut pada Minggu.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian

Israel Jatuhkan 153 Ton Bom di Jalur Gaza Saat Kesepakatan Gencatan Senjata

Serangan Israel ke Gaza Bikin Satu Dari 7 Keluarga Dikepalai Perempuan, Gencatan Senjata Tidak Akhiri Krisis Nutrisi

Ada Gencatan Senjata, Situasi Kesehatan di Gaza Masih Dalam Kondisi Sangat Kritis

Bantuan ke Gaza Masih Dibatasi, Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata 600 Truk Bantuan Harus Masuk Setiap Hari

Israel Masih Ogah Buka Perbatasan Rafah, Bantuan ke Gaza Tidak Bisa Lewat

Tentara dan Tank Israel Masih Bertahan Sekitar RS Indonesia di Gaza

Pusat Koordinasi Pemantauan Gencatan Senjata Bakal Berkantor di Isreal, Komite Teknokrat Bakal Kelola Gaza

Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Senjatan di Gaza, Bakal Bentuk Pemerintahan

WHO Nyatakan 15 Ribu Korban Serangan Israel di Gaza Butuh Segera Operasi Amputasi
