Mesin EDC Tidak Hanya Diperlukan Oleh Ritel Besar

Budi HermawanBudi Hermawan - Selasa, 26 Februari 2019
Mesin EDC Tidak Hanya Diperlukan Oleh Ritel Besar

Mesin EDC

Ukuran:
14
Audio:

Pemerintah sangat mendorong naiknya pembayaran secara cashless, entah itu menggunakan kartu kredit atau kartu debit. Itulah mengapa banyak toko atau ritel yang menyediakan mesin EDC. Ini mesin gesek untuk transaksi menggunakan kartu kredit atau debit.

Selain dorongan dari pemerintah, masyarakat sendiri juga cenderung merasa lebih nyaman dengan metode pembayaran secara cashless seperti ini. Lebih cepat dan aman. Mereka tidak perlu membawa uang cash dalam jumlah yang banyak. Sangat riskan, bukan?

EDC singkatan dari Electronic Data Capture. Ini merupakan alat yang memiliki fungsi utama berupa memindahkan dana dari satu rekening ke rekening lain secara real time. Ini biasanya dimiliki oleh ritel modern.

Sayangnya, banyak yang masih menganggap mesin EDC itu hanya untuk toko atau ritel besar saja. Toko kecil tidak perlu. Padahal, jika dilihat dari pekembangannya, akan semakin banyak orang yang lebih tertarik menggunakan pembayaran metode cashless ini.

Manfaat Mesin EDC Untuk Transaksi

transaksi kartu kredit mesin edc Ilustrasi

Salah satu manfaat penggunaan mesin EDC adalah mudahnya proses transaksi. Bayangkan Anda di ritel dan harus melakukan pembayaran. Anda tidak perlu mengeluarkan uang. Anda hanya perlu menyodorkan kartu lalu pembayaran selesai. Kasir pun lebih cepat dalam memberikan pelayanan.

Akan tetapi, ini bukan tujuan utamanya. Dengan adanya mesin EDC, orang akan lebih percaya. Bagaimanapun juga, ada imej baik yang dibangun oleh ritel ketika ada fasilitas mesin pembayaran ini. Orang merasa ritel tersebut bonafid. Apalagi sekarang ini banyak orang yang tidak membawa cash dalam jumlah yang banyak. Daripada repot ke ATM, mereka lebih memilih melakukan transaksi di tempat yang menyediakan alat EDC.

Baca juga: Seberapa Perlu Payment Gateway untuk Bisnis Kamu?

Manfaat lainnya adalah proses record yang mudah. Para pengusaha yang memiliki karyawan bisa saja was-was mengenai keuangan. Hal tersebut tidak lagi mereka khawatirkan jika menggunakan mesin EDC. Pasalnya, semua transaksi lengkap dengan nominalnya ter record di mesin ini. Jadi, peluang adanya kecurangan bisa dihindari.

Sebenarnya, bukan hanya kecurangan saja yang harus Anda khawatirkan sebagai pengusaha. Anda juga perlu tahu adanya kemungkinan terjadi kesalahan pencatanan keuangan jika dilakukan secara manual. Ini bisa dihindari jika pembayaran menggunakan mesin EDC.

Karena manfaat-manfaat tersebut, banyak yang akhirnya menggunakan payment gateway ini. Yang jelas, perkembangannya akan ke arah sana di mana orang tidak lagi menggunakan cash, tapi menggunakan kartu kredit atau debit untuk melakukan transaksi. Untuk itu, Anda sebagai pengusaha harus menyiapkan mesin EDC ini.

Cara Mendapatkan Mesin EDC

Tertarik untuk mendapatkan alat EDC ini? Tidak sulit kok. Berikut ini syarat umum yang harus Anda siapkan.

1. Surat Tanda Kependudukan atau KPT
Ada opsi lain jika KTP Anda belum jadi, yaitu passport

2. NPWP
Semua hal yang berhubungan dengan bank selalu membutuhkan NPWP atau Nomor Pokok Wajib Pajak, tak terkecuali ketika Anda ingin mendapatkan mesin EDC.

3. SIUP atau Surat Keterangan Domisili

4. Sertifikat Kepemilikan Tempat
Jika Anda menyewa tempat yang Anda gunakan untuk membuka usaha, Anda bisa tunjukkan surat keterangan sewa

5. Akta Pendirian
6. Mengisi Formulir Pendaftaran
7. Rekening Tabungan

Itulah dokumen yang harus Anda bawa ketika mengajukan alat EDC.

Sebaiknya Anda mengajukan alat tersebut ke bank yang kebanyakan digunakan oleh konsumen Anda. Pasalnya, konsumen terkadang enggan menggunakan EDC yang tidak sama dengan kartu rekening bank mereka. Ada charge yang harus dibayar jika alat EDC tidak sesuai dengan kartu yang digunakan.

Baca juga: Cara Ampuh Menutup Kartu Kredit, Begini Caranya!

Selain itu, penting juga bagi Anda untuk menanyakan kepada pihak bank mengenai jenis mesin EDC yang mereka sediakan. Memang cara kerjanya sama. Hanya saja, sistem jaringannya berbeda. Ada alat EDC yang terhubung langsung dengan telpon rumah. Ini cenderung lebih aman digunakan karena tidak terpengaruh dengan sinyal.Hanya saja, karena terhubungan dengan telpon rumah, EDC ini tidak bisa Anda bawa ke tempat yang berbeda. Harus di tempat di mana ada sambungan kabel telpon.

Sementara itu, ada alat EDC dengan sistem jaringan sinyal. Ini sifatnya mobile. Namun, jika cuaca buruk dan sinyal hilang, Anda tidak bisa menggunakan alat EDC.

Kira-kira, jenis alat EDC apa yang Anda akan pilih? Itu terserah Anda. Akan tetapi, kebanyakan orang lebih memilih EDC dengan sistem sinyal atau jaringan. Dengan alasan, mereka lebih leluasa membawa kemanapun alat EDC tersebut.

Ada uang sewa yang harus Anda bayar kepada pihak bank ketika Anda mengajukan mesin EDC. Besarnya sewa tergantung pada bank apa yang Anda pilih. Akan tetapi, secara umum, mesin ini disewakan dengan kisaran harga 4 jutaan untuk 3 tahun pertama. Setelah itu, ada biaya sewa per bulan untuk tahun selanjutnya.

Anda tidak perlu khawatir jika terjadi kerusakan. Karena harga sewa tersebut termasuk biaya service. Begitu juga dengan kertas stroke. Biasanya ini diberikan secara cuma-cuma. Atau lebih tepatnya biaya pembelian kertas stroke sudah include di dalam biaya sewa.

Memang harga sewa alat EDC ini cukup mahal. Akan tetapi, pikirkan imbal balik yang bisa Anda dapatkan ketika memakai alat ini. Transaksi semakin mudah sehingga konsumen Anda senang. Semua transaksi ter record sehingga tidak akan ada celah kasir Anda melakukan kecurangan. Ini harus Anda jadikan pertimbangan, bukan? Sekarang Anda bisa ke bank terdekat untuk segera mengajukan mesin EDC. Bawa persyaratan seperti yang sudah dijelaskan di atas. (Futuready)

#Bisnis #Wirausaha
Bagikan
Ditulis Oleh

Budi Hermawan

IT Lyfe

Berita Terkait

Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
PNM Ajak 1.740 Siswa SMK Berani Berwirausaha Lewat Pekan Nasional Mengajar
PNM memberdayakan 270 insan terbaiknya untuk turun langsung ke ruang-ruang kelas dan membagikan pengalaman nyata dari lapangan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 31 Mei 2025
PNM Ajak 1.740 Siswa SMK Berani Berwirausaha Lewat Pekan Nasional Mengajar
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Indonesia
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Komisi XI Muhamad Misbakhun mengunjungi BEI untuk menunjukkan dukungan terhadap pasar modal Indonesia di tengah penurunan IHSG.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Fashion
Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
Donatella Versace akan beralih ke peran baru sebagai chief brand ambassador.
Dwi Astarini - Jumat, 14 Maret 2025
 Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
Dunia
Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis
Shell lakukan perombakan besar dengan penunjukan pemimpin baru dan struktur yang lebih sederhana.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 06 Maret 2025
Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis
Bagikan