Menyingkap Sejarah Mistis Rumah Adat Lobo di Masa Lalu

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Kamis, 23 Maret 2017
Menyingkap Sejarah Mistis Rumah Adat Lobo di Masa Lalu
Rumah adat Lobo di Sulawesi Tengah (FOTO/Antara)

Indonesia memiliki kekayaan ragam budaya, mulai dari seni, adat istiadat, sampai aneka bangunan tradisional. Namun seiring perkembangan zaman, dan semakin pesatnya pembangunan yang dipengaruhi oleh budaya barat, keberadaan bangunan-bangunan tradisional ini sudah mulai tersisih.

Bahkan di erah modern saat ini, banyak masyarakat yang tidak mengenal bangunan-bangunan atau rumah adat yang ada di belahan Nusantara. Salah satu bangunan rumah adat yang saat ini sudah mulai dilupakan adalah rumah adat Lobo.

Untuk tetap melestarikan rumah adat Lobo yang terletak di wilayah Desa Toro, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah ini, dikemas sebagai lokasi obyek wisata budaya di daerah tersebut.

Rumah adat Lobo ini pun memiliki sejarah yang sangat tragis. Sebelum rumah adat ini berdiri, awalnya adalah rumah pemukikam masyakat Toro. Namun sebelum masyarakat Toro berdiam di desa tersebut, awalnya mereka bermukim di Desa Malino.

Konon, pada saat itu terjadi sebuah peristiwa yang sangat tragis. Yaitu ketika anak-anak desa tersebut sedang bermain gasing, tiba-tiba ada seorang anak yang dipercaya sebagai anak makhluk halus ikut bermain. Anak Makhluk halus itu menggunakan gasing terbuat dari emas. Dalam permainan itu, gasing emas selalu menang.,

Anak-anak desa itupun menceritakan hal ini kepada orang tuanya. Sontak, orang tua mereka geram. Dari situlah suatu hari para orang tua ini mengintip permainan tersebut. Ketika melihat aksi anak makhluk halus itu, para orang tua pun membunuhnya. Namun, malam harinya peristiwa tragis berdarah terjadi di desa tersebut. Makhluk halus menyerang desa, dan banyak berjatuhan korban.

Warga desa berlarian berpencar ke dua desa. Sampai akhirnya bertahun-tahun mereka dipertemukan lagi di Desa Toro. Di Desa Toro ini warga membuat rumah adat yang di berinama Lobo, yang artinya lobo-lobo, atau pisah-pisahkan. Dari situlah, karena mereka sempat terpisah-pisahkan dan bertemu kembali di Desa Toro, mereka membuat rumah adat tersebut menjadi rumah adat Lobo hingga saat ini.

Rumah adat Lobo dengan arsitektur khas ini sebagai tempat balai rapat oleh tetua adat, sidang adat serta berbagai upacara adat lainnya yang hingga kini masih tetap dilestarikan dan digunakan masyarakat di daerah tersebut.

Untuk mengikuti artikel lainnya, baca juga: Begini Ritual Suku Kaili Di Momentum Hari Air Sedunia

#Budaya Nusantara #Tradisi Unik #Wisata Sulawesi Tengah
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan