Menunggu Trump Memulangkan Imigran Gelap Secara Massal

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 18 November 2024
Menunggu Trump Memulangkan Imigran Gelap Secara Massal

Presiden AS Terpilih Donald Trump (Foto: Partai Republik AS)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Gabriela memasuki Amerika Serikat lebih dari dua dekade lalu, terengah-engah di bawah tumpukan batang jagung di bagasi mobil penyelundup. Ia sekarang menjadi pembantu rumah tangga di Maryland. Warga negara Bolivia ini adalah satu dari setidaknya 13 juta migran tidak berdokumen yang tinggal di Amerika Serikat (AS).

Imigran tidak berdokumen merupakan istilah umum di AS yang menyatakan seseorang memasuki negara itu secara ilegal, melampaui masa berlaku visa mereka, atau memiliki status perlindungan untuk menghindari deportasi.

Di seluruh AS, para imigran seperti Gabriela sedang cemas karena Presiden terpilih Donald Trump akan mendeportasi imigran secara massal saat itu menjabat. Dalam lebih dari selusin wawancara, imigran gelap mengatakan hal itu menjadi topik diskusi hangat di komunitas mereka, grup WhatsApp, dan media sosial.

Beberapa orang, seperti Gabriela, percaya hal itu tidak akan berdampak sama sekali.
"Sebenarnya saya tidak takut sama sekali. Itu yang harus dikhawatirkan para penjahat. Saya membayar pajak dan bekerja," kata Gabriela, dikutip dari BBC, Senin (18/11).

Baca juga:

Donald Trump Pilih Elon Musk Pimpin Departemen Efisiensi Pemerintah

"Bagaimanapun, saya tidak punya dokumen. Jadi bagaimana mereka bisa tahu tentang saya?"

Pada kampanyenya, Trump kerap berjanji akan mendeportasi imigran secara massal dari tanah AS sejak hari pertamanya menjabat jika ia kembali ke Gedung Putih. Namun, hampir dua minggu setelah kemenangan besar pemilunya, masih belum jelas seperti apa sebenarnya operasi penegakan imigrasi ini akan dilaksanakan.

Trump bersikeras biaya tidak akan menjadi masalah, tetapi para ahli telah memperingatkan bahwa janji-janjinya mungkin menghadapi tantangan keuangan dan logistik yang sangat besar.

Tom Homan, yang diangkat Trump untuk memimpin deportasi massal tersebut, mengatakan bahwa imigran tak berdokumen yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional atau keselamatan publik akan menjadi prioritas deportasi massal tersebut.

Baca juga:

Video Prabowo Saat Telepon Trump Viral, Analis: Mungkin itu Sengaja

Ia juga menyarankan penggerebekan di tempat kerja yang tadinya dihentikan di pemerintahan Joe Biden kembali dilakukan untuk memeriksa legalitas para imigran.

Berbicara kepada Fox News pada hari Sabtu pekan lalu, mantan penjabat direktur Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai selama masa jabatan pertama Trump itu menentang anggapan bahwa mereka yang menegakkan hukum adalah orang jahat dan mereka yang melanggar hukum adalah korban.

"Anggota Kongres, gubernur, atau wali kota mana yang menentang upaya penanggulangan ancaman keselamatan publik dari komunitas mereka?" tanyanya, seraya menambahkan bahwa pemerintahan baru akan menindaklanjuti mandat yang diberikan rakyat Amerika kepada Presiden Trump untuk memulangkan para imigran gelap. (ikh)

#Donald Trump
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Dunia
Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
National Center for Atmospheric Research (NCAR) didirikan pada 1960 sebagai pusat riset dan pendidikan yang didanai pemerintah federal.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
 Pemerintahan Donald Trump akan Bubarkan NCAR, Sebut Pebuhan Iklim hanya Tipuan
Dunia
Trump Labeli Venezuela di Bawah Maduro Teroris, Kirim Armada Blokade Terbesar AS
Venezuela saat ini telah sepenuhnya dikepung Armada AS terbesar yang dihimpun dalam sejarah Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Desember 2025
Trump Labeli Venezuela di Bawah Maduro Teroris, Kirim Armada Blokade Terbesar AS
Dunia
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Pemerintahan Trump berulang kali mengatakan, semua opsi, termasuk kekuatan militer, tetap terbuka di tengah pengerahan besar-besaran pasukan AS di kawasan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 Desember 2025
Trump Tetapkan Rezim Venezuela Sebagai Organisasi Teroris Asing
Dunia
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Pemerintah AS juga mengumumkan pencabutan larangan visa nonimigran bagi warga Turkmenistan.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Desember 2025
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Dunia
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Trump mengatakan pasukan stabilisasi itu telah beroperasi secara efektif dan akan semakin kuat dengan dukungan internasional yang meluas.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 Desember 2025
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Dunia
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dewan Perdamaian tersebut merupakan komponen kunci dari kesepakatan gencatan senjata Trump untuk Jalur Gaza
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Dunia
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Ancaman terhadap Presiden Kolombia Gustavo Petro ini bukan kali pertama Trump menyerang pimpinan negara Amerika Selatan.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Setelah Maduro, Donald Trump Incar Gulingkan Presiden Kolombia Gustavo Petro
Indonesia
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Operasi tersebut dilakukan oleh FBI, biro Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI), dan Pasukan Penjaga Pantai AS, dengan dukungan Departemen Pertahanan AS.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 Desember 2025
Makin Panas, AS Sita Kapal Tanker Minyak di Pesisir Venezuela
Dunia
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Ancaman itu disampaikan Trump kepada Maduro lewat panggilan telepon di tengah kesiapan militer AS untuk kemungkinan melakukan operasi darat di wilayah Venezuela.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 Desember 2025
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
Lifestyle
Rush Hour 4 Resmi Digarap: Jackie Chan dan Chris Tucker Comeback
Rush Hour 4 akhirnya maju dengan Paramount sebagai distributor. Jackie Chan dan Chris Tucker kembali, sementara Brett Ratner memimpin penyutradaraan setelah intervensi Presiden Donald Trump.
ImanK - Kamis, 27 November 2025
Rush Hour 4 Resmi Digarap: Jackie Chan dan Chris Tucker Comeback
Bagikan