Menteri Susi Klaim Gerakan Menghadap Laut Sudah Kumpulkan Sampah 100 Ton


Menteri Susi Pudjiastuti. (MP/Yohanes Abimanyu)
MerahPutih.Com - Indonesia tercata sebagai negara kedua di Asia dengan sampah plastik terbanyak. Lebih mencemaskan lagi, sampah-sampah plastik itu paling banyak berada di laut. Bahkan sejumlah pantai lokasi wisata Tanah Air tercemar dengan limbah plastik.
Sejumlah lembaga dan pegiat lingkungan hidup telah memulai aksi bersih-bersih laut dari sampah plastik. Selain itu, pemerintah juga melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah mencanangkan Gerakan Menghadap Laut.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyatakan bahwa Gerakan Menghadap Laut yang dilakukan serentak pada 19 Agustus 2018 telah berhasil mengumpulkan sampah hingga lebih dari 100 ton.
"Perkiraan kami diikuti lebih dari 5.000 orang dan bisa mengangkat sampah lebih dari 100 ton," katanya dalam jumpa pers, di Jakarta, Selasa (21/8).
Menteri memaparkan, pada awalnya kegiatan itu rencananya hanya di 73 lokasi, tetapi karena antusiasme yang begitu besar sehingga tidak hanya di 73 titik tetapi di banyak titik baru lainnya.

Menteri Susi mengucapkan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya atas semua partisipan dan organisasi komunitas yang cinta dan merawat laut.
Dia mengungkapkan, selain dirinya yang pada 19 Agustus 2018 melakukan Gerakan Menghadap Laut di Bitung (Sulawesi Utara), ada juga Kaka Slank yang memimpin di Makassar (Sulawesi Selatan), dan di Semarang (Jawa Tengah) serta Gorontalo juga diikuti oleh masing-masing kepala daerah di sana.
Menteri Susi sebagaimana dilansir Antara menginginkan agar pada 19 Agustus setiap tahunnya dapat didedikasikan untuk membersihkan sampah di pantai dan laut.
"Saya sekali lagi apresiasi dan semoga ini menjadi budaya baru bangsa kita yang cinta kebersihan dan kenyamanan, serta bukan yang pertama dan bukan yang terakhir," katanya.
Sebelumnya, Menteri Susi mengajak berbagai kalangan masyarakat untuk mengikuti aksi nasional "Menghadap ke Laut pada 73 Titik" pada 19 Agustus 2018 untuk melakukan bersih-bersih di kawasan perairan nasional.
"Gerakan Pandu Laut Nusantara ingin mempersembahkan aksi nasional, yang sudah diidentifikasi ada sebanyak 73 titik, namun bukan berarti kawan-kawan lainnya tidak bisa melakukan di titik-titik lainnya," katanya dalam jumpa pers di KKP, Jakarta, Kamis (13/8).
Menteri Susi memaparkan bahwa gerakan tersebut dilakukan dengan menghadap laut guna menunjukkan cita-cita dan menunjukkan kepedulian terhadap kawasan perairan dengan cara memungut sampah terutama plastik dan benda lainnya yang tidak bisa didaur ulang oleh alam.
Susi Pudjiastuti menuturkan bahwa aksi tersebut adalah juga untuk memperingatkan berbagai pihak mengenai bahayanya sampah plastik di lautan. Indonesia juga telah berkomitmen untuk mengurangi sebesar 70 persen sampah plastik di lautan pada 2025.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Pengamat Nilai Pengaruh Jusuf Kalla dalam Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Besar
Bagikan
Berita Terkait
DPRD DKI Desak Solusi Mikroplastik Air Hujan, ITF Sunter-Bantargebang Jadi Kunci

Eco Paws, Kampanye Kreatif untuk Masa Depan Lebih Baik

RDF Plant Rorotan Terus Mengalami Kendala Hingga Berujung Batal Diresimkan, Kapan Bisa Beroperasi Penuh?

Warga Rorotan Tak Perlu Cemas! DLH DKI Jamin Operasional RDF Plant Didampingi Pakar ITB dan Dilengkapi Teknologi Canggih

Kementerian KKP Klaim Tanggul Beton di Cilincing Berizin Lengkap dan Tak Ganggu Nelayan

Gerakan ’SAPU PLASTIK’ Kumpulkan 2,5 Ton Limbah, Beri Apresiasi Pelanggan dengan Diskon 20 Persen

Menilik Koperasi Pemulung Berdaya Daur Ulang 120 Ton Sampah Botol Plastik Jadi Bernilai Ekonomis

Rencana Pemerintah Akan Bangun 100 Kampung Nelayan Merah Putih pada Tahun 2025

Komisi IV DPR Desak Menteri KKP Tindak Tegas Praktik Penjualan Pulau Kecil

KKP Turunkan Tim Investigasi untuk Periksa Tambang Nikel yang Merusak Alam di Raja Ampat
