Mensos: Fokus Lindungi Pekerja Migran


MerahPutih Nasional - Yang menjadi fokus Menteri Sosial adalah Perlindungan sosial korban tindak kekerasan dan pekerja migran di luar negeri. Hal ini merupakan pekerjaan rumah bersama. Pekerja migran tidak hanya di deportasi dan tidak sedikit menghadapi hukuman mati.
“Perlindungan sosial korban tindak kekerasan dan pekerja migran menjadi fokus pemerintahan Presiden Jokowi-JK. Sebab, setiap warga berhak mendapatkan perlindungan Negara,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, kepada wartawan, Rabu (24/12).
Hari ini, sejumlah pekerja migran di deportasi pemerintah Malaysia dan diterima pemerintah Indonesia, di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pukul 15.00 WIB.
“Pekerja migran yang di deportasi dari Malaysia, telah diterima Direktorat Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran, Kementerian Sosial (Kemensos), ” tandasnya.
Para Pekerja Migran Bermasalah (PMB) yang di deportasi Malaysia itu sebanyak 475 orang dari 16 provinsi, yaitu: Jawa Timur (122 orang), Aceh (88 orang), Sumatera Utara (72 orang), Jakarta (33 orang), Jawa Barat (46 orang), NTB (23 orang), Jawa Tengah (22 orang).
Selain itu, dari Sumatera Barat (8 orang), Sulawesi Selatan (10 orang), Kepulauan Riau (11 orang), Lampung (7 orang), NTT (8 orang), Jambi (12 orang), Riau (6 orang), Kalimantan Barat (4 orang), dan Sumatera Selatan (3 orang).
“Provinsi Jawa Timur adalah paling banyak asal dari para pekerja migran, yaitu dengan 122 orang, ” ujarnya Khofifah seperti dikutip dari Kemsos.go.id.
Sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi), Kemensos memberikan kontribusi, berupa bantuan biaya pemulangan sampai dengan pemerintah provinsi atau daerah setempat, biaya sandang Rp 150.000 per orang dan biaya permakanan Rp 37.500 per hari selama di tempat penampungan.
“Dalam penanganan pekerja migran, Kemensos menjalin kerja sama dengan lintas sektor kementerian, pemda provinsi dan kabupaten atau kota,” katanya. (MP/AKU)
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel

Pengamat Ingatkan Indonesia Bisa Seperti Nepal, Fenomenanya Mirip Pejabat Flexing dan Korup

Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO

Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, Umat Islam Diimbau Salat Khusuf

Fenomena Gerhana Bulan Total Terlihat Langit Indonesia 7-8 September 2025, Bisa Nonton Live Stream Loh di Link Ini

Gerhana Bulan Total Minggu (7/9) Malam, ini Jadwal dan Lokasi Pengamatannya

Raih Emas Terbanyak di Asian Cup Woodball Championship 2025, 3 Srikandi Indonesia Belum Puas dan Mau Catat Sejarah Baru

Jelang Peringatan HUT ke-80 RI, PT KAI Ajak Penumpang Tunjukkan Sikap Hormat setiap Pukul 10.00, Nyanyikan 'Indonesia Raya' Bersama-Sama

Prakiraan Cuaca 14–18 Agustus 2025: Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang

[HOAKS atau FAKTA]: ASEAN Ramal Indonesia Bubar Tahun 2030
![[HOAKS atau FAKTA]: ASEAN Ramal Indonesia Bubar Tahun 2030](https://img.merahputih.com/media/27/f0/b6/27f0b6f1aa464302b7a0c3734416429a_182x135.png)