Menlu Retno Sebut Perusahaan Tiongkok Jajaki Investasi di Sektor Energi
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada Selasa (26/7/2022). ANTARA/Biro Pers Sekretariat Presiden.
MerahPutih.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri (Premier) RRT Li Keqiang di Villa 14, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Selasa (27).
Menyampaikan pernyataan usai pertemuan tersebut, Menteri Retno menyebut sejumlah perusahaan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berminat untuk melakukan investasi sektor energi di Indonesia.
"Pembicaraan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi dengan perusahaan-perusahaan tersebut sudah cukup detail dan sekali lagi tampak komitmen kuat para investor RRT untuk memperkuat investasi berkualitas di Indonesia yang saling menguntungkan," kata Retno di Beijing pada Selasa (26/7).
Baca Juga:
Bertemu Jokowi, Presiden Tiongkok Sebut Punya Hubungan Mesra dengan Indonesia
"Pada tanggal 25 Juli Menko Marves dan saya telah melakukan beberapa pertemuan dengan investor RRT yaitu Tongkun Holding Group Co dan Xinfengming Group Co di bidang pembangunan mata rantai petrokimia di Kalimantan Utara," ungkap Retno.
Pertemuan juga dilakukan dengan Chery Automobile Co. Ltd mengenai investasi kendaraan listrik dan baterai UV serta dengan Synfuels China Technology Co Ltd mengenai investasi proyek transisi energi, pengolah coal to liquid (CTL) dan gas to liquid (GTL).
"Dan terakhir pertemuan dengan Fuhai Group mengenai investasi pengembangan pabrik besi dan baja, pabrik kimia batu bara, pembangkit listrik, manufaktur mesin, kilang minyak, pelabuhan di kawasan industri di Jambi," tambah Retno.
Menurut Retno, pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Xi maupun Premier Li berfokus untuk meningkatkan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan dan kerja sama di bidang prioritas lainnya, antara lain perdagangan, investasi, kesehatan, maritim, dan isu kawasan dan dunia.
"Di bidang investasi, investasi yang berkualitas untuk pembangunan ekonomi hijau, antara lain di bidang energi terbarukan, pengembangan mobil listrik, pengembangan industri baterai, dan pengembangan green industrial park. Kedua pemimpin juga membahas peningkatan investasi untuk mengembangkan industri hilirisasi petrokimia dan sektor telekomunikasi serta semi konduktur," jelas Retno.
Baca Juga:
Bahas Isu Ekonomi, Jokowi Terbang ke Tiongkok
Kerja sama konkret yang sangat menguntungkan dalam konteks Global Development Initiative atau GDI akan dilakukan kedua negara.
"Jika kerja sama konkret dapat dilakukan maka pencapaian SDGs negara berkembang dapat lebih baik," ungkap Retno.
Dalam kunjungan tersebut, kedua negara juga telah menyepakati beberapa kesepakatan yaitu:
1. Pembaruan nota kesepahaman (MoU) sinergi poros maritim dunia dan belt road initiative
2. MoU kerja sama pengembangan dan penelitian vaksin dan genomika
3. MoU mengenai pembangunan hijau
4. Pengaturan kerja sama kelautan
5. Protokol mengenai ekspor nanas Indonesia
6. Pengaturan kerja Sama pertukaran informasi dan penegakan pelanggaran kepabeanan
7. Rencana aksi kerja sama pengembangan kapasitas keamanan siber dan teknologi. (*)
Baca Juga:
Pemerintah Tiongkok Sediakan Rp 1,1 Miliar bagi Warga Laporkan Pendatang Ilegal
Bagikan
Berita Terkait
Kemenlu Dorong Perbankan Indonesia Beroperasi di Arab Saudi, Qatar dan UEA
Nasib 76 WNI di Wang Fuk Cour Hong Kong Masih Gelap, Waktu Pemulangan Jenazah ke RI Belum Pasti
Kebakaran di Hong Kong, 2 WNI Dinyatakan Tewas
Kemenlu Pulangkan Pengantin Pesanan Dari China, Korban Asal Jawa Barat
300 WNI Pekerja Migran di Malaysia Dipulangkan, Ada 8 Anak Difasilitasi Pulang
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Menko Airlangga dan Menlu Sugiono Dampingi Presiden di KTT ASEAN
Berawal dari Kamboja, Kemenlu Temukan 10 Ribu WNI Jadi Korban TPPO di 10 Negara Asia
Baliho Prabowo ‘Sejajar’ dengan PM Benjamin Netanyahu, Kemenlu RI Pastikan belum ada Pengakuan Normalisasi Hubungan dengan Israel
57 Dari 78 WNI di Nepal Sudah Pulang ke Indonesia, Kondisi Ibu Kota Sudah Kondusif