Menkominfo Blokir 2.500 Situs Radikal, 19.500 Masuk Daftar Verifikasi
Menkominfo Rudiantara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
MerahPutih.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir 2.500 situs radikal dan tengah memverifikasi 19.500 situs radikal, terorisme dan ekstrimisme yang berpotensi memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Jumlah yang sudah diblokir lebih dari 2.500 situs. Secepatnya, pemblokiran akan dilakukan terhadap 19.500 situs radikal. Saat ini, kami masih melakukan penyisiran dan laporan dari masyarakat," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara di Kabupaten Gunung Kidul, DIY, Senin (21/5).
Menurut Rudiantara, sebanyak 19.500 situs itu merupakan hasil penyaringan yang berpotensi menyebarkan paham radikal, terorisme dan ekstrimisme. Dia pun sangat mengapresiasi langkah masyarakat melaporkan situs radikal dan mendukung terorisme. Saat ini, dilaporkan Antara, masyarakat DIY tercatat yang paling banyak membantu dalam memerangi situs radikal.
Namun, Menkominfo tetap mengimbau semua pihak diharapkan bekerja, tidak hanya Kemenkominfo dan polisi, tapi semua bergerak. "Semakin cepat diblokir, semakin bagus. Lebih baik salah dalam memblokir, dari pada membahayakan NKR," katanya.
Rudiantara mengatakan terorisme itu masalah nyawa, seperti perakitan bom itu tujuannya untuk menghilangkan nyawa orang. "Kami tidak mentolerir itu. Lebih baik diblokir dulu, kalau salah kami akan meminta maaf," katanya.
Sebelumnya, Kemenkominfo mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung penanganan akun-akun media sosial juga situs-situs di internet yang terbukti mendukung aksi kekerasan atau terorisme. Caranya cukup mudah, hanya dengan malaporkannya melalui email [email protected], dan akan langsung menindaklanjuti. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Kapolda Metro Minta Pelajar Jadi Tangan Kanan Polisi Cegah Bully & Radikalisme di Sekolah
Polisi Mulai Terpapar Radikalisme, As SDM Kapolri Waspadai Fenomena Polisi Cinta Sunah
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Namanya Masuk Dakwaan, Budi Arie Anggap Kasus Judol Sekarang 'Lagu Lama Kaset Rusak'
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Kominfo Blokir Pengiriman Barang ke Indonesia Aplikasi TEMU
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Meutya Hafid Dikabarkan Dapat Kursi Menkominfo, Budi Arie: Enggak Apa-Apa
Menkominfo Diingatkan Agar Tak Lagi Bertindak Jadi ‘Jubir’ Keluarga Jokowi