Relasi

Menjaga Keutuhan Hubungan dengan Orang Dependent di Masa Pandemi, Bisa?

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 03 November 2020
Menjaga Keutuhan Hubungan dengan Orang Dependent di Masa Pandemi, Bisa?

Menjaga keutuhan hubungan dengan orang yang dependent di masa pandemi. (Pexels/Burst)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERTANYAAN “Kapan sih pandemi ini berakhir?” belakangan sering kita dengar semenjak COVID-19 mewabah di seluruh dunia. Bahkan tak dapat dipungkiri pertanyaan tersebut juga sering keluar dari mulut kita sendiri, karena sudah terlalu bosan di rumah saja.

Terpaksa untuk tetap menjaga jarak dan menjalani segala kegiatan dari rumah, bukan hanya menjadi tantangan bagi orang yang sedang merintis bisnis saja. Melainkan juga menjadi tantangan bagi orang yang sedang menjalin sebuah hubungan.

Sebelum adanya pandemi, kebanyakan orang bisa menghabiskan waktunya bersama pasangannya. Namun semenjak COVID-19 mewabah, banyak pasangan terpaksa harus menjalani LDR (lockdown relationship).

Baca juga:

3 Tanda Kamu Tukang Ngatur dalam Hubungan

Situasi seperti saat ini, di mana banyak pasangan yang menjadi sulit untuk bertemu dan menghabiskan waktu bersama, cenderung membuat orang merasa cemas pada hubungannya sendiri.

Tak hanya itu, kondisi yang tengah kita hadapi saat ini terkadang membuat orang menjadi insecure, karena sebelumnya terlalu bergantung pada pasangannya.

Menjaga Kewarasan Hubungan dengan Orang Dependent di Masa Pandemi, Bisa?
Menjadi insecure karena terlalu bergantung pada pacar. (pexels/Elina Krima)

Hal ini pun juga dirasakan oleh Virginia, salah satu mahasiswa di perguruan tinggi Tangerang. Ia mengaku sebelumnya sangat bergantung dengan pasangannya. Minta ditemani belanja atau ingin mencari makan, bahkan mau pergi kemana pun selalu mengandalkan pasangannya untuk diantar-jemput.

Saking bergantung dan mengandalkan pacarnya, ketika tidak bisa bertemu dengan pasangannya karena harus tetap di rumah aja selama masa pandemi.

Virginia merasa rasa percaya dirinya mulai menurun dan sangat insecure ketika harus berpergian sendiri, untuk membeli hal-hal yang dibutuhkan selama harus di rumah aja.

“Mau pergi belanja bulanan sendiri aja, aku minta pacarku nemenin lewat telfon karena terlalu insecure dan takut untuk pergi sendiri. Aku ngerasa semua orang yang lagi belanja tuh ngeliatin aku terus. Padahal aku yakin itu cuma perasaan aku doang,” kata Virginia pada Merahputih.com

Tanpa disadari sikap terlalu bergantung pada pasangannya, kerap menjadi permasalahan dalam hubungannya. Ardi, pacar dari Virginia, terkadang merasa risih karena pacarnya terlalu mengandalkan dirinya dalam segala hal dan tidak bisa melalukan sesuatu sendiri. Kondisi seperti ini justru membuat Virginia terlihat egois dan manja, karena kemauannya selalu ingin dituruti.

Lantas, bagaimana cara menjaga hubungan agar tetap waras dengan orang yang over-dependent, di masa-masa pandemi seperti saat ini? Jika kamu memiliki masalah yang sama dengan di atas, berikut tiga cara yang bisa kamu lakukan, untuk menjaga kewarasan hubunganmu selama masa pandemi.

Me-time

Menjaga Kewarasan Hubungan dengan Orang Dependent di Masa Pandemi, Bisa?
Me time itu penting dalam menjalin hubungan. (pexels/Madison Inouye)

"Me-time is a necessity," kata Virginia. Memiliki pasangan bukan berarti kamu tidak bisa mempunyai waktu dan ruang sendiri. Terkadang, kamu juga memerlukan waktu sendiri untuk fokus pada diri sendiri.

Dengan meluangkan waktu untuk fokus pada diri sendiri, kamu bisa mengetahui tujuan yang ingin kamu capai, dan bisa membuat kamu lebih mengenali diri sendiri.

Tak hanya itu, dilansir dari laman Healthline, dengan memeberikan ruang dan waktu sendiri pada pasangan, akan membantu kedua pasangan memproses pikiran serta perasaan satu sama lain.

Baca juga:

PSBB Berasa LDR? Jangan Nyerah Karena 'Insecure'

Menetapkan Batasan dalam Hubungan

Menjaga Kewarasan Hubungan dengan Orang Dependent di Masa Pandemi, Bisa?
Menetapkan batasan dalam hubungan itu penting. (pexels/Git Stephen Gitau)

Menetapkan sebuah batasan dalam hubungan itu sangat perlu. Menurut Ardi, jika dalam hubungan tidak memiliki batasan yang jelas, pasangan akan sulit mengetahui apa yang diinginkan satu sama lain dan berujung membatasi apa yang ingin dicapai oleh pasangannya. Dengan adanya batasan dalam suatu hubungan, tentunya akan membuat hubungan lebih terasa nyaman.

Menghabiskan Waktu Bersama Teman

Menjaga Kewarasan Hubungan dengan Orang Dependent di Masa Pandemi, Bisa?
Menghabiskan waktu bersama teman dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri. (pexels/Designecologist)

Dengan sering menghabiskan waktu bersama temanmu, kamu bisa menghilangkan rasa kesepian, ketika pasanganmu tidak bisa menemani.

Tak hanya itu, saat menghabiskan waktu bersama teman, kamu juga bisa meningkatkan rasa kepercayaan diri, karena teman yang baik akan selalu mendukungmu ketika kamu berada di masa titik terendah.

Memiliki pasangan yang selalu bisa diandalkan memang sangat menyenangkan. Tapi, perlu diingat enggak semua kegiatan yang kamu lakukan, harus melibatkan pasanganmu.

“Setiap orang harus mengerti kalau pasangannya juga punya kesibukan tersendiri dan enggak bisa selalu diandalkan dalam segala hal. Jadi, jangan terlalu bergantung sama pacar, karena pacarmu bukan superhero yang bakal selalu disaat kamu butuh,” tutup Ardi. (bel)

Baca juga:

Putus Saat Pandemi Saatnya Move On atau Balikan? Ini Kata Pakar

#Relasi #Relationship #Hubungan Asmara #Pacaran #Tips Pacaran
Bagikan
Ditulis Oleh

Bella Reformasi

The best time for new beginnings, is now.

Berita Terkait

Fun
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Love scamming merupakan jenis kejahatan digital yang ramai terjadi sejak 2017.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Lifestyle
Buat Calon Pengantin nih, Rekomendasi 5 Restoran Terbaik untuk Wedding Venue di Jakarta
Menyewa restoran jadi pilihan terbaik untuk mewujudkan resepsi wedding yang sarat makna dan intim.
Dwi Astarini - Rabu, 19 Februari 2025
Buat Calon Pengantin nih, Rekomendasi 5 Restoran Terbaik untuk Wedding Venue di Jakarta
Fun
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Istilah clingy sering ditujukan kepada seseorang yang punya kemelekatan berlebih pada pasangan.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 17 Februari 2025
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Lifestyle
Gen Z Spill 2 Tantangan sebelum Menikah, Ekspektasi Orangtua dan Biaya
Keterbatasan bujet menjadi tantangan yang paling banyak diungkap, yakni oleh 59 persen calon mempelai yang menjadi responden.
Dwi Astarini - Jumat, 07 Februari 2025
Gen Z Spill 2 Tantangan sebelum Menikah, Ekspektasi Orangtua dan Biaya
Fun
Love Bombing Dinilai Toxic? Ternyata Ada 5 Manfaat Baiknya
Love bombing dalam porsi yang tepat dan sehat bisa jadi bermanfaat, lo.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 05 Februari 2025
Love Bombing Dinilai Toxic? Ternyata Ada 5 Manfaat Baiknya
Fun
Ketahui 4 Motif di Balik Perilaku Love Bombing
Ketahui alasan yang mendorong seseorang melakukan love bombing.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 03 Februari 2025
Ketahui 4 Motif di Balik Perilaku Love Bombing
Fun
Backburner Relationship Bikin Delusional: Segera Akhiri, Banyak Ruginya
Seorang backburner memiliki delusi bahwa hubungannya akan segera terwujud jadi nyata.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Februari 2025
Backburner Relationship Bikin Delusional: Segera Akhiri, Banyak Ruginya
Lifestyle
Dua Lipa Dikabarkan Bertunangan dengan Callum Turner, Pamer Cincin di Jari Manis
Dua Lipa dikabarkan bertunangan dengan Callum Turner. Hal itu terungkap setelah ada cincin besar di jari manisnya.
Soffi Amira - Kamis, 02 Januari 2025
Dua Lipa Dikabarkan Bertunangan dengan Callum Turner, Pamer Cincin di Jari Manis
Lifestyle
5 Tanda si Dia Effort dalam Hubunganmu
Effort membutuhkan kerja sama.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Januari 2025
5 Tanda si Dia Effort dalam Hubunganmu
Fun
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
FWB banyak dilakukan di kalangan anak muda yang tidak mau pusing dengan drama cinta konvensional.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Desember 2024
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
Bagikan