Menilik Barang Bukti Sindikat Judi Online Pegawai Kemenkomdigi

Sejumlah kendaraan yang disita dari sindikat judi online Kemenkomdigi (MP/Kanu)
MerahPutih.com - Polda Metro Jaya menyita sejumlah barang bukti terkait kasus judi online yang melibatkan oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi).
Barang bukti yang berhasil disita, mulai dari uang, tanah hingga puluhan kendaraan. Kendaraan sendiri terdiri dari 24 mobil serta 3 unit mobil dari berbagai merk ikut disita. Apabila ditotal, kendaraan tersebut bernilai Rp 22,930 miliar.
Selain itu, pihak kepolisian juga menyita uang tunai berbagai mata pecahan dengan nilai Rp 76,979 miliar, 63 buah perhiasan senilai Rp 2,155 miliar dan 13 buah jam tangan mewah senilai Rp 3,763 miliar.
Kemudian, barang bukti judi online oknum pegawai Kemenkomdigi lainnya, yakni 390,5 gram emas senilai Rp 5,857 miliar, 11 unit tanah dan bangunan senilai Rp 25,830 miliar, 22 lukisan senilai Rp 192 juta, dan tiga pucuk senjata api dan 250 butir peluru hingga barang bukti lain.
Baca juga:
Polda Metro Ungkap Peran Puluhan Pegawai Komdigi yang Tersangkut Kasus Akses Judi Online
Apabila di total, semua barang bukti terkait judi online yang melibatkan oknum pegawai Kemenkomdigi yang disita tersebut bernilai lebih dari Rp 167 miliar.
"Uang tunai dalam berbagai mata uang senilai Rp 76.979.747.159," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dalam jumpa pers, Senin (25/11).
Ada juga saldo rekening maupun e-commerce yang diblokir senilai Rp 29,8 miliar, 63 buah perhiasan senilai Rp 2 miliar, 13 buah barang mewah senilai Rp 315 juta, 13 buah jam tangan mewah senilai Rp 3,7 miliar, 390,5 gram emas senilai Rp 5,8 miliar.
Sebelumnya polisi menetapkan 24 orang sebagai tersangka dalam kasus ini. Rinciannya, terdiri atas 10 pegawai Kementerian Komdigi dan 14 orang lainnya merupakan warga sipil.
Kasus terungkap saat pihak kepolisian menyelidiki website judi online bernama Sultan Menang.
Saat itu penyelidikan berkembang hingga terungkap 'kantor satelit' pegawai Komdigi yang terlibat judi online di kawasan Galaxy, Kota Bekasi.
Mulanya kantor tersebut berlokasi di kawasan Tomang, Jakarta Barat, tapi berpindah ke Bekasi. Kantor tersebut dikelola oleh tiga tersangka utama, yakni AJ, AK, dan A.
Baca juga:
Polisi Sita Rp 150 Miliar dalam Kasus Judi Online yang Libatkan Oknum Kementerian Komdigi
Total ada 12 karyawan yang bekerja di sana, dengan rincian 8 orang bekerja sebagai operator dan 4 orang lainnya sebagai admin.
Para pekerja tersebut diminta untuk mengumpulkan daftar website yang terindikasi judi online. Website tersebut kemudian difilter oleh tersangka AJ melalui akun Telegram.
Setelah itu, para tersangka meminta sejumlah uang kepada pemilik website setiap dua minggu sekali. Duit tersebut sebagai imbalan agar website judol milik mereka tidak diblokir. Website yang tidak menyetorkan uang akan langsung diblokir oleh Komdigi. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Polda Metro Jaya Jelaskan Alasan Penetapan Tersangka Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen

Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta

Ajukan Penangguhan Penahanan, Tim Advokasi Sebut Delpedro tak Pantas Ditangkap

Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh

Polisi Minta PPATK Telusuri Aliran Dana ke Para Pelaku Kerusuhan Demo Jakarta

Polda Metro Jaya Geledah Kantor Lokataru Foundation Selama 2 Jam

Polisi Bandara Soetta Gagalkan Pengiriman 10 WNI ke Kamboja, Direkrut Melalui Iklan di Facebook

Total Ada 6 Tersangka di Kasus Direktur Lokataru, Ini Unggahan Delpedro yang Jadi Bukti Polisi

Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP

Polisi Jerat Direktur Lokataru Dengan Pasal Perlindungan Anak dan UU ITE
