Mengulas Tema Bersama Rakyat TNI Kuat pada HUT ke-70 TNI


Korem o52/Wijayakrama menggelar pameran Alutsista di Mal Atrium Living World, Tangerang Selatan, Banten (Foto/Dinas Penerangan Kodam Jaya)
MerahPutih Peristiwa - Tentara Nasional Indonesia (TNI) sedang bergembira merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) pada 5 Oktober. Peringatan HUT TNI pada 2015 merupakan HUT TNI ke-70 sejak Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945 yaitu perubahan Badan Keamanan Rakyat (BKR) menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Usia TNI sama dengan usia kemerdekaan negara ini.
Tema HUT TNI ke-70 yaitu 'Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian'. Pada kalimat pertama, 'Bersama Rakyat TNI Kuat' bukan merupakan hal baru bagi TNI itu sudah menjadi semboyan. Penggunaan semboyan tersebut bukan pula pertama kali pada HUT TNI, sebut saja HUT ke-68 lalu secara khusus menyebut moto 'Bersama rakyat TNI kuat'.
Pada doktrin TNI disebutkan bahwa sistem pertanahan Indonesia yaitu sistem pertahan rakyat semesta (sishanrata). Dalam strategi menghadapi ancaman militer, Indonesia menerapkan istilah perang total dengan pertahanan militer sebagai inti kekuatan. Kekuatan negara tidak hanya bertumpu pada kekuatan militer, tetapi seluruh ruang dalam geografis Indonesia merupakan bagian utuh NKRI untuk mempertahankan diri, termasuk potensi perjuangan dari rakyat. Sehingga, semesta yang dimaksud yaitu peleburan TNI dengan seluruh potensi mempertahankan diri bangsa Indonesia, baik daya juang rakyat maupun ruang juang dari seluruh kekuatan yang dimiliki Tanah Air ini.
Dalam UUD Negara Republik Indonesia 1945 juga ditegaskan bahwa pertahanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Itu berarti TNI merupakan kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. UUD telah menuliskan sejak awal bahwa kekuatan pertahanan negara ini yaitu penyatuan dua kekuatan yaitu TNI dan rakyat.
Sishanrata melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan semua sumber kekuatan nasional untuk dipersiapkan sebagai pertahanan total untuk pertahanan kedaulatan negara, keutuhan NKRI dan melindungi segenap bangsa ini dari semua bentuk ancaman.
Di Angkatan Darat (AD) misalnya, aplikasi 'TNI Kuat Bersama Rakyat' yaitu dengan bimbingan teritorial (binter). Dalam kamus Angkatan Darat, binter diartikan segala kegiatan pembinaan hubungan TNI dengan masyarakat sehingga tercipta kemanunggalan TNI-Rakyat. Saat ini, posisi binter di AD memang menjadi bahan diskusi panjang karena kemanunggalan TNI-Rakyat sering dikaitkan dengan warisan orde baru (orba). Kemanunggalan tersebut dipandang sebagai pengekangan rakyat oleh negara melalui TNI.
Di sisi lain, pihak TNI menyatakan bahwa binter merupakan hal penting ketika ancaman perang saat ini bukan ancaman perang konvensional tetapi lebih pada ancaman non-konvensional termasuk budaya. Misalnya perang budaya, bahwa TNI harus bersama rakyat dengan kemanunggalan TNI-Rakyat untuk menangkal setiap ancaman yang bukan saja berbentuk perang senjata tapi perang lain yang melucuti rasa nasionalisme. Binter yang dilakukan oleh komando teritorial (koter) di setiap wilayah di seluruh tanah air dimaksudkan untuk tetap menjaga rasa nasionalisme, patriotisme, dan kecintaan rakyat terhadap negara.
Tujuan kemangunggalan TNI-Rakyat melihat sejarah berdirinya TNI. Secara historis, kemunculan TNI tidak bisa terpisah dari perjuangan rakyat yang mempersenjatai diri untuk melawan penjajahan Belanda. Laskar-laskar pejuang kemerdekaan tersebut kemudian lebih terorganisir dari seluruh wilayah Tanah Air dengan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada 1945, hingga pembentukan nama TNI pada 1947. Perjuangan rakyat Indonesia jauh sebelum kemerdekaan 17 Agustus disebut sebagai cikal bakal Tentara Republik Indonesia.
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ayah Prada Lucky Tuntut Senior Terduga Pelaku Penganiaya Anaknya Dihukum mati

Berkaca dari Kasus Satria Kumbara, Legislator Ingatkan Jangan Mudah Tergiur Jadi Tentara Bayaran

Rekrut 24 Ribu Tamtama Baru, TNI AD Buka-Bukaan Alasannya

Viral Gabung Tentara Rusia, Eks Marinir Arta Kumbara Kehilangan Status WNI

TNI Kawal Semua Kantor Kejaksaan se-Indonesia, DPR Harap Berkorelasi ke Efektivitas Penegakan Hukum

450 Perajurit Kodam I Bukit Barisan Dikirim ke Papua, Pangdam Ingatkan Bukan Buat Perang Tapi Ambil Hati Rakyat
