Mengintip Pasar Aset Kripto di Sepanjang Tahun 2021


Mengintip pasar kripto di sepanjang tahun 2021 (Foto: crypto-news)
SEPANJANG tahun 2021, terjadi pasang surut beberapa aset kripto kapitalisasi besar (big cap), seperti Bitcoin, Ethereum dan sebagainya.
Tetapi, nilai dari aset kripto terpopuler, Bitcoin, saat ini mengalami penurunan hampir 30 persen dari rekor tertinggi, yakni di kisaran harga USD 69.000 atau sekitar Rp981 juta yang berhasil dicapainya pada November lalu.
Dengan begitu, dapat dilihat bahwa sepanjang tahun ini pergerakan Bitcoin sangat tidak menentu.
Baca Juga:

"Banyak faktor penyebab lesunya market aset kripto belakangan ini, khususnya Bitcoin, Ethereum dan lainnya. Kebijakan pengawasan yang bakal semakin ketat, investor yang wait and see atau bahkan ada yang cut loss untuk kebutuhan akhir tahun, sehingga akan cenderung stagnan beberapa bulan ke depan," ujar kata Afid Sugiono, Trader Tokocrypto, pada siaran pers yang diterima merahputih.com.
Selain itu, Afid menambahkan, meski pergerakan Bitcoin dan lainnya cukup liar, tak dapat dipungkiri bahwa aset kripto itu masih tergolong favorit dan salah satu jenis investasi yang cukup ramai diminati.
Sejauh ini kebanyakan aset kripto big cap, khususnya Bitcoin sedang menunjukan siklus pengulangan. Bukan tidak mungkin di kemudian hari Bitcoin dan kripto bisa semakin luas diterima oleh masyarakat.
"Fundamental Bitcoin yang bagus, ditambah dengan kepercayaan investor terhadap Bitcoin sudah semakin meningkat, tentu harganya cenderung akan terus naik setiap tahunnya, dan tentu ini bisa dijadikan suatu aset masa depan," jelas Afid.
Bagi masyarakat yang ingin mempelajari investasi aset kripto dan ekosistem blockchain lainnya, kamu bisa instal aplikasi Kriptoversity yang saat ini tersedia di Google Play Store.
Selain itu, kamu bisa memanfaatkan tools atau insight di Tokocrypto insights.tokocrypto.com/signal yang bekerja sama dengan KepingAI, untuk dapatkan pemahaman terkait koin/token di market sebelum melakukan investasi.
Di Indonesia, sektor investasi aset kripto akan kembali bergeliat dan memasuki babak baru. Apabila tidak ada halangan, pemerintah dalam hal ini Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), akan meluncurkan bursa kripto paling lambat awal tahun 2022.
Perihal efek dari industri aset kripto, Ketua Asprakindo, yang juga COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda, mengatakan, saat ini bisa terlihat bahwa aset kripto bertumbuh secara positif.
Baca Juga:

Dengan pertumbuhan yang cukup masif, salah satu yang ditargetkan ialah hadirnya bursa kripto di Indonesia.
"Kami sangat mendukung hal ini karena dengan adanya bursa kripto akan sangat membantu meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di aset kripto serta menciptakan iklim ekosistem aset kripto yang matang," jelas Harmanda.
Sementara itu, pria yang akrab disapa Manda tersebut menambahkan, bahwa disisi lain, menunjukan aset kripto merupakan salah satu instrumen investasi yang diakui, dan potensial bagi pemerintah.
Seperti halnya bursa saham, bursa kripto akan menjadi pasar, di mana aset-aset kripto ditransaksikan. Masyarakat memiliki lebih banyak pilihan untuk menginvestasikan dananya, tidak sebatas pada instrumen ivnetasi konvensional, seperti halyna saham, reksa dana, obligasi, emas dan properti.
Disamping pertumbuhan yang cukup masif, laporan terbaru dari firma riset, Chainalysis, mengungkapkan bahwa penipuan di dunia cryptocurrency telah menghasilkan lebih dari USD 7,7 miliar atau sekitar Rp 109 triliun dari investor sepanjang tahun 2021
Secara keseluruhan, penipuan kripto meningkat tajam sebanyak 81 persen, dibanding tahun 2020 lalu. Adapun bentuk penipuan paling umum yaitu peretasan akun dan peniputan proyek aset kripto, yang melarikan diri dengan uang investor.
Untuk menghindari peretasan dan penipuan di industri aset kripto, Tokocrypto juga mewajibkan pakai 2FA SMS dan Google Authenticator sebagai pelapis keamanan ganda.
Google Authenticator memiliki banyak kelebihan, karena lebih aman dari peretasan. Sistem keamanannya terenkripsi, tidak tergantung jaringan pihak ketiga, praktis dan kompatibel untuk seluruh sistem operasi smartphone.
"Verifikasi dua langkah yang dilengkapi dengan Google Authenticator akan jauh lebih aman.Selain lebih aman daripada SMS, aplikasi autentikasi lebih cepat tanpa bergantung dengan sinyal dan operator seluler," ujar Rieka Handayani, VP Corporate Communication Tokocrypto. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Main Kripto Jadi Lebih Mudah Lewat HP, Begini Cara Unduh Aplikasinya di Android

Cermat Memilih Aplikasi Crypto Wallet: Ketahui Fitur, Jenis, hingga Tips Aman Penggunaannya

Pintu Hadirkan Crypto Museum di Festival Crypto Terbesar di Asia

Pintu Hadirkan Imbal Hasil Kripto Hingga 25% Lewat Fitur Baru Ini

Aturan Anyar Pajak Kripto: Pajak Penghasilan 0,21 Sampai 1 Persen Per Transaksi, PPN Tidak Dikenakan Lagi

Tricourt Cup 2025 Guncang Dunia Olahraga, Satukan 25 Perusahaan Raksasa Indonesia

Kembali Cetak Rekor, Bitcoin Tembus ATH 121 Ribu Dolar AS

Cara Gampang Cuan di Tengah Euforia Bitcoin yang Cetak Rekor Tertinggi

Bareskrim Polri Bongkar TPPO Jaringan Internasional Modus Admin Kripto

DRX Berikan 6 Juta Token untuk Federasi, Jadi Era Baru Kolaborasi Teknologi Kripto dengan Olahraga Indonesia
