Mengenali Tanda-tanda Obesitas pada Tubuh


Ilustrasi obesitas. (Foto: Pexels)
MerahPutih.com - Tidur mendengkur dan nyeri pinggul bisa jadi tanda obesitas. Obesitas mesti dihindari pasalnya meningkatkan komplikasi risiko penyakit seperti jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit hati, sleep apnea dan kanker tertentu.
Kementerian Kesehatan Indonesia mengatakan bahwa satu dari tiga orang dewasa di Indonesia mengalami obesitas. Kondisi ini sendiri sering tidak disadari pengidapnya.
Sebagai deteksi dini, Anda perlu tahu tanda-tanda obesitas. Berikut, seperti dilansir laman Persada Hospital:
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau Asam Lambung
Kondisi gerd pada penderita obesitas terjadi karena tumpukan lemak yang meningkatkan tekanan pada lambung. Sehingga asam lambung lebih mudah terpicu naik.
Gerd biasanya muncul ditandai dengan sensasi perih dan terbakar di dada pasca makan atau berbaring. Sendawa, muntah dan sesak napas.
Baca juga:
Studi: Obesitas di Usia Dini Mengurangi Setengah Harapan Hidup Seseorang
Gelambir di Area Tubuh Tertentu
Gelambir ini muncul akibat aktivitas timbunan lemak tersebar di atas dada, leher, muka, lengan, bawah perut, pinggul, paha, perut atas, pinggang, dan perut bawah.
Hipertensi
Hal ini terjadi karena lemak berlebih terdistribusi di sekitar perut (obesitas abdominal) lalu meningkatkan volume darah, mempengaruhi fungsi hormon seperti renin, angiotensin II dan aldosteron, seseorang dengan Hipertensi disarankan menjaga tekanan darah tinggi supaya menghindari komplikasi penyakit
Mendengkur
Kondisi in terjadi karena lemak terkonsentrasi di leher. Lemak tersebut mengganggu jalur pernapasan karena menekan sehingga jalur udara menjadi sempit, udara tidak mengalir dengan baik. Hasilnya udara ketika bernapas sempit ruangnya dan menghasilkan suara dengkuran sepanjang tidur.
Kondisi ini tidak baik. Posisi perut yang kelebihan lemak mempengaruhi diafragma perut naik, ia menekan tulang rusuk, mempengaruhi kerja paru kurang maksimal.
Dilansir dari Mayoclinic, untuk dapat menghindari kondisi obesitas seseorang disarankan untuk banyak melakukan olahraga, menjaga pola diet yang sehat, peningkatan aktivitas fisik, dan tidak lupa rutin mengecek Indeks Massa Tubuh (IMT).
Baca juga:
IMT yang baik adalah 18.5-24.9 berarti Sehat. IMT perhitungan gabungan antara berat tubuh, tinggi badan dan lingkar pinggang.
Kalau IMT lebih dari 24 berarti mengalami kegemukan dan obesitas. Di asia sendiri, IMT lebih dari 23 lebih mempunyai peningkatan risiko masalah kesehatan. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
