Mengenal Stiff Syndrom, Penyakit Langka yang Diidap Celine Dion


Celine Dion ungkap dirinya mengidap stiff syndrome.(foto: Instagram @celinedion)
MERAHPUTIH.COM - DIVA Celine Dion dalam film dokumenternya, I Am: Celine Dion, mengungkapkan perjuangannya sebagai penderita stiff sindrom. Sindrom ini membuat Dion mengalami tubuh kaku saat terjadi serangan. Hal itu membuatnya kesullitan beraktivitas.
Sindrom ini merupakan penyakit langka yang secara umum terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua. Diperkirakan, sindrom langka ini hanya diidap satu hingga dua dari satu juta orang. Namun, para ahli kini menganggap sindrom ini sebagai suatu spektrum kelainan.
Seperti dilansir Hopskinmedicine, stiff syndrome adalah kelainan neurologis autoimun langka yang paling sering menyebabkan kekakuan otot dan kejang nyeri yang datang dan pergi dan dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Seseorang yang menderita stiff syndrome biasanya mengalami kondisi gaya berjalan tidak stabil, penglihatan kabur, atau bicara tidak jelas.
Ada beberapa jenis stiff syndrome. Cleveland Clinic menyebut jenis stif syndrom meliputi classic stiff person syndrome, stiff person syndrome variants, dan progressive encephalomyelitis with rigidity and myoclonus (PERM).
Baca juga:
Classic stiff person syndrome adalah bentuk yang paling umum. Sindrom ini terkait dengan antibodi GAD (asam glutamat dekarboksilase). Namun, penelitian lain telah melaporkan hubungan sindrom ini dengan antibodi lain. Sementara itu, stiff person syndrome variants adalah beberapa varian sindrom orang kaku yang dapat melibatkan bagian tubuh tertentu atau melibatkan inkoordinasi yang lebih menonjol (ataksia).
Sementara itu, progressive encephalomyelitis with rigidity and myoclonus (PERM) adalah varian sindrom orang kaku yang lebih parah. Varian ini menyebabkan penurunan kesadaran, masalah pergerakan mata, ataksia, dan disfungsi otonom. PERM umumnya memerlukan manajemen di rumah sakit karena disfungsi otonom.
Seseorang yang berisiko tinggi terkena penyakit langka ini ialah mereka yang memiliki penyakit bawaan seperti diabetes tipe 1, penyakit tiroid autoimun, vitiligo, anemia pernisiosa, dan penyakit celiac.
Tingkat kekambuhan stiff syndrom tidak bisa diprediksi. Beberapa penderita mengalami kecemasan dan agorafobia. Mereka sangat takut memasuki tempat terbuka, ramai, atau meninggalkan rumah.
Namun, ada beberapa hal yang dapat memicu kambuhnya stiff syndrom, seperti suara yang tidak terduga atau keras, sentuhan atau rangsangan fisik, perubahan suhu, termasuk lingkungan dingin, dan peristiwa yang membuat stres.(tka)
Baca juga:
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
