Mengenal Sosok Sjafrie Sjamsoeddin, Menko Polkam Baru Pengganti Budi Gunawan yang Pernah jadi ‘Tameng Hidup’ Presiden Kedua RI Soeharto
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (tengah).(foto: Instagram Sjafrie Sjamsoeddin)
MERAHPUTIH.COM - MENTERI Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin kini mendapat tugas baru. Ia baru saja menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) ad interim.
Ia menggantikan Budi Gunawan yang baru saja terkena reshuflle Kabinet Merah Putih. Sjafrie langsung memimpin rapat perdana sebagai Menko Polkam ad interim di kantor Kemenko Polkam, Jakarta Pusat, Selasa (9/9). Sjafrie akan bekerja sampai menko polkam tetap dilantik Presiden Prabowo Subianto.
Sjafrie merupakan salah satu orang dekat dan kepercayaan Presiden Prabowo. Pertemanan itu terjalin sejak Sjafrie dan Prabowo mengenyam bangku pendidikan akademi militer pada 1974.
Sjafrie, yang lahir di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan, 30 Oktober 1952, banyak mengemban jabatan strategis selama berdinas di TNI-AD. Lulusan terbaik Akmil 1974 ini memulai karier di Korps Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopashanda) yang saat ini bernama Kopassus.
Baca juga:
Ditunjuk Jadi Menko Polkam Ad Interim, Menhan Sjafrie Akui Belum Komunikasi dengan Budi Gunawan
Ia memiliki pengalaman sebagai Danton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), Dan Nanggala X Timor-Timur (1976) Dan Nanggala XXI Aceh (1987), Danyon 11. Tak hanya itu, Sjafrie juga berpengalaman menjabat Dantim Maleo Irian Jaya (1987) sampai Satgas Kopassus Timor Timur (1990).
Atas pengalamannya, dia menyabet tanda jasa Bintang Mahaputera Utama, Bintang Kartika Eka Pratama, Satyalancana Dharma Bantala, sampai Master Parachutist Badge dari US Army.
Sjafrie kemudian dipercaya sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), yang bertugas mengawal dan menjaga keselamatan Presiden Kedua RI Soeharto, termasuk pada 1995 saat Soeharto berkunjung ke zona perang di Bosnia Herzegovina.
Setelah mengemban pangkat perwira menengah TNI selama mengawal Presiden Soeharto, Sjafrie mendapat jabatan pemimpin wilayah dengan pangkat yang lebih tinggi yakni bintang satu atau Brigjen TNI. Ia sempat mengemban beberapa jabatan strategis, seperti Komandan Resor Militer (Danrem) 061/Surya Kencana (1995–1996), Kepala Staf Garnisun Tetap (Kasgartap) 1-Ibu Kota (1996), Kepala Staf Kodam (Kasdam) V Jaya (1996), dan Panglima Daerah Militer V Jaya.
Setelah era Presiden Kedua RI Soeharto, Sjafrie masih mengikuti beberapa jabatan strategis yakni Asisten Teritorial (Aster) Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Staf Ahli (Sahli) Panglima TNI, Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Panglima TNI, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI (2002), dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Departemen Pertahanan atau yang sekarang berubah menjadi Kementerian Pertahanan (2005–2010).
Setelah purna tugas dari institusi TNI-AD, Sjafrie masih dipercaya untuk menempati beberapa posisi strategis di pemerintahan, terkhusus di bidang pertahanan.
Sjafrie langsung dipercaya membantu pemerintahan, antara lain selama periode kedua pemerintahan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Menteri Pertahanan (2010–2014), kemudian sebagai Asisten Menteri Pertahanan bidang Manajemen Pertahanan (2019–2024).(knu)
Baca juga:
Budi Gunawan Kena Reshuffle, Prabowo Tunjuk Menhan Sjafrie Jadi Menkopolkam Ad Interim
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Harumkan Indonesia, 3 Prajurit TNI AD Raih Medali Perak SEA Games 2025 di Cabor Equestrian Eventing
17 Senior Prada Lucky Namo Dituntut 9 Tahun dan Langsung Dipecat dari TNI AD, Restitusi Capai Rp 544 Juta
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Helikopter Mi-17 dan Bell 412 Bawa Misi Krusial Bantuan Banjir Longsor Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Raker Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dengan Komisi I DPR Bahas Peran KODAM Baru
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?
20.000 TNI Sudah Disiapkan, Indonesia Punya 2 Jalur Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
Indonesia dan Yordania Sepakat Tukar-menukar Info Intelijen, Apa Tujuannya?
Demi Rakyat, Menhan Sjafrie Minta TNI dan Polri Tetap Kompak