Mengenal 5 Apology Language, Bahasa untuk Minta Maaf

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Jumat, 02 Juni 2023
Mengenal 5 Apology Language, Bahasa untuk Minta Maaf

Beberapa orang punya bahasa maafnya masing-masing. (Foto Unsplash/Toa Heftiba)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SELAMA ini, mungkin kita hanya mengetahui lima bahasa cinta atau love language, yakni words of affirmation, physical touch, quality time, receiving gift, dan act of service. Namun, tahukah kamu bahwa ada juga lima bahasa permintaan maaf atau the five languages of apology?

Kita semua memiliki satu bahasa dominan dalam menerima permintaan maaf paling tulus, termasuk pada diri sendiri. Berikut lima bahasa minta maaf menurut Gary Chapman dalam bukunya berjudul The Five Language of Apology.

Baca juga:

Salah Tafsir Lebih Baik Minta Maaf Daripada Minta Izin

Mengenal 5 Apology Language, Bahasa untuk Minta Maaf
Kita semua memiliki satu bahasa dominan dalam menerima permintaan maaf paling tulus. (Foto: Unsplash/Steve DiMatteo)

1. Expressing regret (mengungkapkan penyesalan)

Orang-orang dengan bahasa maaf ini menganggap permintaan maaf bukanlah permintaan maaf, kecuali mereka mendengar kata-kata "maaf" diucapkan secara lantang dan jelas. Supaya bisa memaafkan, mereka perlu melihat bahwa orang yang telah melukainya amat menyesal. Ini memang merupakan elemen penting dari permintaan maaf, tetapi bagi orang-orang dengan bahasa maaf ini, mereka merasakannya lebih kuat daripada yang lain.

2. Accepting responsibility (menerima tanggung jawab)

Kita semua memiliki alasan dan penjelasan tentang mengapa kita berperilaku buruk. "Dia mancing-mancing gue, sih!", "Dia menyakiti perasaanku, jadi aku balas", "Mereka yang mulai duluan!". Apapun alasannya, itu tidak mengubah fakta bahwa apa yang kita lakukan itu salah atau menyakitkan bagi orang lain.

Meskipun bahasa maaf menerima tanggung jawab ini mirip dengan bahasa maaf mengungkapkan penyesalan, orang dengan accepting responsibility sangat perlu mendengar pengakuan tanggung jawab.

Kamu bisa mengatakan, "Maaf, aku sudah menyakiti kamu." Tetapi dalam banyak kasus, penting bagi mereka untuk kita menerima tanggung jawab karena telah menyebabkan luka itu juga.

Baca Juga:

Maaf Bos, Kami Ingin Sukseskan Program Pak Luhut: Kerja dari Bali!

Mengenal 5 Apology Language, Bahasa untuk Minta Maaf
Kita semua memiliki alasan dan penjelasan tentang mengapa kita berperilaku buruk. (Foto: Unsplash/Delia Giandeini)


3. Making restitution (memulihkan keadaan)

Bagi orang dengan bahasa maaf ini, mengungkapkan penyesalan dan bertanggung jawab atas tindakan-tindakanya saja belum cukup. Mereka membutuhkan kita untuk memulihkan keadaan agar tahu kita benar-benar tulus meminta maaf. Contoh yang bagus adalah ketika seorang anak mengambil mainan dari anak lain. Orang tuanya mungkin tidak hanya mendorong sang anak untuk meminta maaf, tetapi juga mendorong anak itu untuk mengembalikan mainan yang diambilnya.

4. Genuinely repenting (benar-benar menyesal)

Menyesal di sini berarti "berbalik" atau "berubah pikiran". Permintaan maaf kehilangan ketulusan jika kita tidak memberikan jaminan kepada orang-orang yang kita ingin mintakan maaf bahwa, kita benar-benar menyesal dan tidak akan pernah melakukan kesalahan yang sama lagi.

Orang dengan bahasa maaf ini membutuhkan kita untuk menunjukkan penyesalan yang sungguh-sungguh dengan mengungkapkan niat atau janjinya untuk tidak melakukannya lagi.

5. Requesting forgiveness (meminta pengampunan)

Elemen terakhir dari bahasa maaf ini bisa menjadi yang paling sulit, tetapi penting bagi orang-orang dengan bahasa maaf ini. Meminta seseorang untuk membebaskan kita dari kesalahan adalah hal yang kuat dan pada akhirnya akan melegakan kedua belah pihak.

Mengucapkan kata maaf itu bisa berat bagi seseorang karena itu berarti dia harus melepaskan kendali atas nasib hubungannya dengan pihak yang telah disakitinya. Ini juga berarti dia harus siap menerima kemungkinan permintaan maafnya ditolak, dan ini sama artinya dengan mengakui kegagalan. (and)

Baca Juga:

Petaka Maaf-Maafan Halabihalal Bareng Mantan Berujung Show Off Kebaikan Pacar Baru

#Relasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Fun
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Love scamming merupakan jenis kejahatan digital yang ramai terjadi sejak 2017.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Fun
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Istilah clingy sering ditujukan kepada seseorang yang punya kemelekatan berlebih pada pasangan.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 17 Februari 2025
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Fun
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
FWB banyak dilakukan di kalangan anak muda yang tidak mau pusing dengan drama cinta konvensional.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Desember 2024
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
Fun
Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya
Breadcrumbing merupakan istilah populer baru dalam percintaaan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 27 Desember 2024
Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya
Fun
Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
Dalam pertemanan isu kesetaraan tidak terlalu banyak menjadi perhatian.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Desember 2024
Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
Fun
Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya
Waspada hubungan toksik akibat pasangan posesif.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 19 Desember 2024
Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya
Fun
Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan
Silent treatment bisa membuat frustasi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 19 November 2024
Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan
Fun
Punya Trust Issue dengan Pasangan, Begini Cara Menanganinya
Trust issue dalam hubungan bisa diatasi.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 18 November 2024
Punya Trust Issue dengan Pasangan, Begini Cara Menanganinya
Fun
Segera Tinggalkan! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Toxic
Hubungan toxic berdampak buruk pada kesehatan fisik, mental, dan emosional.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 November 2024
Segera Tinggalkan! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Toxic
Fun
Ini 5 Tanda Kamu Punya Chemistry Baik dengan Pasangan
Chemistry penting dalam sebuah hubungan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 13 November 2024
Ini 5 Tanda Kamu Punya Chemistry Baik dengan Pasangan
Bagikan