Sistem Diskon Sudah Ada Sejak 100 Tahun yang Lalu


Sistem diskon sudah ada lebih dari 100 tahun yang lalu. (Foto: Pixalbay/rawpixel.com)
AKHIR tahun merupakan waktu yang paling di tunggu-tunggu oleh para penggila belanja. Berbagai program potongan harga di gelar pada waktu ini. Sebut saja, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), Black Friday, hingga Cyber Monday pasti ada diskon gila-gilaan.
Sejatinya, para pembelanja tidak peduli dengan nama program pasar yang digelar pada akhir tahun itu. Mereka hanya fokus pada kata 'diskon' yang sangat menggiurkan.
Sebenarnya bagaimana sih lahirnya sistem diskon tersebut?
1. Gara-gara Coca Cola merebak sistem diskon harga

Tahun 1887 adalah tahun diskon pertama kali diterapkan. Seperti dilansir laman Time, Asa Candler seorang pemilik perusahaan minuman bersoda Coca-Cola adalah pencetusnya. Ia memberikan kupon diskon sebagai teknik promosi.
Kupon diskon yang diciptakannya saat itu hanya berupa tulisan tangan yang menawarkan segelas Coca-Cola gratis yang kemudian menawarkan Coca-Cola hanya dengan harga 5 sen. Sistem ini membuat Coca-Cola mendominasi pasar minuman dunia.
2. Sistem diskon digemari masyarakat termasuk supermarket yang menyaingi toko

Pada tahun 1900-an, sistem diskon mulai diadopsi oleh produk sereal. Istilah diskon melambung pada tahun 1930. Krisis ekonomi di Amerika Serikat membuatnya jadi buruan para pembelanja.
Melihat keuntungan yang diraup dari sistem diskon ini menggiurkan. Maka di tahun 1940 berbagai supermarket mulai mengadopsinya. Tujuannya satu, agar orang tidak berbelanja di toko lainnya selain supermarket.
3. E-Commerce semakin berjaya dengan sistem diskon

Ide Asa Candler ini sangat awet. Terbukti hingga saat ini diskon masih dipakai. Hampir semua toko memakai strategi dagang pemilik Coca-Cola ini. Dari mulai toko-toko di berbagai mal, hingga pedagang kaki lima pun menerapkan sistem ini.
Klimaknya, diskon masuk ke dunia maya. Berbagai toko online atau e-commerce menerapkan diskon. Hampir setiap hari diskon bertebaran dimana-mana.
Karena menjadi kebutuhan, perusahaan-perusahaan akhirnya bersepakat untuk mengadakan diskon besar-besaran pada waktu tertentu lewat program yang mereka buat. Sebut saja event Harbolnas yang diprakarsai oleh Lazada Indonesia, Zalora, Blanja, PinkEmma, Berrybenka dan Bukalapak. (zaim)
Baca Juga: Kepoin Arti Black Friday, Info Penting Bagi Kamu Penggila Diskon
Bagikan
Berita Terkait
IdEA Beri Peringatan Keras Soal Fenomena 'Rojali' dan 'Rohana' yang Bikin Transaksi Turun Drastis

Menko Airlangga Bantah Penurunan Daya Beli, Klaim Belanja Online Terus Naik

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Semua Dipajakin! Sri Mulyani Resmi Pungut Pajak dari Toko Online

Solo Raya Great Sale Targetkan Raup 10 Triliun, Didukung Kondisi Ekonomi Tujuh Daerah

Fenomena Inden, Mengejar Eksklusifitas: Mulai Mobil Mewah hingga Smartphone Canggih

USS Yard Sale 2025 Kembali Digelar, Bisa Belanja Lebaran dengan Promo Memuaskan!

Jakarta Premium Outlets Resmi Dibuka, Bisa Banget Jadi Destinasi Bukber Aestetik Nih

Trik Belanja Hemat saat Ramadan, Pengeluaran Jadi Lebih Stabil!

Program Diskon Belanja Akhir Tahun Bikin Devisa Hemat
