Menelusuri Jejak Tradisi Nyepi di Bali Lewat Ogoh-Ogoh

Rina GarminaRina Garmina - Sabtu, 17 Maret 2018
Menelusuri Jejak Tradisi Nyepi di Bali Lewat Ogoh-Ogoh

Ogoh-Ogoh. (Foto: MP/MKF)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DESA Adat Tuban di Kuta, Bali, terlihat ramai sore itu, Jumat (16/3). Puluhan Ogoh-Ogoh berdiri tegak di tepi jalan, dekat Patung Satria Gatotkaca. Tepatnya, di persimpangan jalan menuju arah Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Ukuran sosok raksasa tersebut beragam, mulai dari yang kecil hingga besar. Warga setempat terlihat antusias menanti Ogoh-Ogoh itu diarak. Begitu pula dengan turis lokal dan internasional. Rupanya, Ogoh-Ogoh dengan kesannya yang sangar tidak menyurutkan antusiasme warga dan turis untuk melihat sosok raksasa ini.

Selfie alias swafoto juga menjadi aktivitas yang tidak mereka lewatkan. WhatsApp hingga media sosial pun dipenuhi foto warganet yang berpose dengan latar Ogoh-Ogoh.

Sepasang turis asal Belanda, Rodneey dan Angki, mengaku sangat antusias mengabadikan Ogoh-Ogoh. “Kita menyukai Ogoh-Ogoh ini. Di negara kami tidak ada seperti ini. Banyak orang datang ke sini untuk melihat Ogoh-Ogoh dan saya juga baru pertama kali melihat Ogoh-Ogoh,” kata Angki.

Turis dan Ogoh-Ogoh
Turis asing dan Ogoh-Ogoh. (Foto: MP/MKF)

Mengarak Ogoh-Ogoh merupakan rangkaian ritual tahunan Hari Raya Nyepi. Sosok raksasa ini diarak saat sandikala atau menjelang malam, pada hari Pengerupukan yang jatuh sehari sebelum Nyepi.

Di balik sosoknya yang sangar, Ogoh-Ogoh mengandung makna tersirat. Menurut pemiliki biro perjalanan Sinar Dewata, Garry Stefiano Wulyardhi, Ogoh-Ogoh merupakan simbol prosesi penetralisir kekuatan negatif atau kekuatan Bhuta. “Ogoh-Ogoh yang dibuat pada perayaan Nyepi ini merupakan perwujudan Bhuta Kala, yakni perwujudan makhluk yang besar dan menyeramkan,” terangnya kepada Merahputih.com.

Awalnya Ogoh-Ogoh dibuat dari rangka kayu dan bambu sederhana yag dibentuk dan dibungkus kertas. Modernisasi berimbas pula pada teknik pembuatan Ogoh-Ogoh.

Inovasi pun muncul. Ogoh-Ogoh di zaman modern tidak lagi menggunakan kayu, tetapi memakai rangka besi yang dirangkai dengan bambu yag dianyam. Pembungkus tubuh Ogoh-Ogoh juga diganti dengan gabus atau styrofoam yang dipadukan dengan teknik pengecatan.

Ogoh-Ogoh
Ogoh-Ogoh. (Foto: MP/MKF)

Pembuatannya bisa menghabiskan waktu lebih dari satu bulan. Salah satu arsitek Ogoh-Ogoh, Ida Bagus Simantara (32), mengungkapka dia membutuhkan waktu satu bulan lebih untuk membuat Ogoh-Ogoh yang ia namakan Mahapadmi. “Kita bikin ramai-ramai,” ujarnya.

Untuk membuat Ogoh-Ogoh yang diarak di Desa Adat Tuban, Ida menghabiskan biaya hampir Rp15 juta. Baginya, pembuatan Ogoh-Ogoh bukan sekadar tradisi, tetapi mengandung harapan besar kreativitas dan jiwa seni para pemuda Bali akan semakin berkembang. (*)

Artikel ini dibuat berdasarkan laporan kontributor Merahputih.com wilayah Bali, MKF. Jangan lupa baca tips bagi turis yang berkunjung ke Bali saat Nyepi di sini.

#Hari Raya Nyepi #Bali #Ogoh-Ogoh
Bagikan
Ditulis Oleh

Rina Garmina

Cooking Mama :)

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Regulasi yang tumpang tindih antara kebijakan pemerintah pusat dan peraturan daerah ini yang membuat Pemprov Bali maupun kabupaten/kota sulit mengontrol alih fungsi lahan.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali
Indonesia
Akhirnya Pengelola GWK Hancurkan Tembok Pembatasan Yang Halangi Akses Warga
Setelah terjadi pertemuan antara Pemprov Bali dengan PT GAIN, berhasil disepakati bahwa tembok penghalang itu dibongkar mulai Rabu (1/10).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Akhirnya Pengelola GWK Hancurkan Tembok Pembatasan Yang Halangi Akses Warga
Indonesia
5 Pesisir di Bali yang Berpotensi Alami Banjir Rob pada 7-11 Oktober
Rob akan terjadi karena adanya fenomena fase bulan purnama yang jatuh pada Senin (6/10) dan fase peringee atau jarak terdekat bulan ke bumi pada 7 Oktober 2025.
Frengky Aruan - Rabu, 01 Oktober 2025
5 Pesisir di Bali yang Berpotensi Alami Banjir Rob pada 7-11 Oktober
Indonesia
2 Maskapai China dan Korea Anyar Terbang ke Bali, Wisatawan Diharapkan Makin Banyak
China sendiri merupakan salah satu pasar utama pariwisata internasional Bali, sehingga pembukaan rute ini memiliki nilai strategis.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 28 September 2025
2 Maskapai China dan Korea Anyar Terbang ke Bali, Wisatawan Diharapkan Makin Banyak
Indonesia
Basarnas Perluas Pencarian WNI Inggris Diduga Hanyut di Pantai Legian, Lewat Jalur Laut dan Udara
Selain jalur laut, Basarnas Bali turut melakukan pemantauan di udara dengan menggunakan drone thermal dan penyisiran SRU darat di seputaran pantai.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 25 September 2025
Basarnas Perluas Pencarian WNI Inggris Diduga Hanyut di Pantai Legian, Lewat Jalur Laut dan Udara
Indonesia
Gempa Bawah Laut Magnitude 5,7 di Banyuwangi, Getaran Dirasakan Sampai Denpasar, Bali
Getaran gempa dilaporkan terasa kuat hingga ke sejumlah daerah di sekitarnya, termasuk Jember dan bahkan hingga ke Badung dan Denpasar, Bali.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Gempa Bawah Laut Magnitude 5,7 di Banyuwangi, Getaran Dirasakan Sampai Denpasar, Bali
Indonesia
Gempa Bumi Dengan Magnitudo 5,7 Landa Pulau Bali
Kota terdekat dari pusat gempa itu yakni sekitar 46 kilometer arah timur laut Banyuwangi dan sekitar 125 kilometer arah barat laut Kota Denpasar, Bali.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 25 September 2025
Gempa Bumi Dengan Magnitudo 5,7 Landa Pulau Bali
Indonesia
Tanggapi Kasus Jantung WNA Australia yang Tertinggal di Bali, Komisi IX DPR: Pelanggaran Serius dan Harus Diusut!
Komisi IX DPR menanggapi kasus jantung WNA Australia yang tertinggal di Bali. Hal itu dianggap sebagai pelanggaran serius dan harus segera diusut.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Tanggapi Kasus Jantung WNA Australia yang Tertinggal di Bali, Komisi IX DPR: Pelanggaran Serius dan Harus Diusut!
Indonesia
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
Simak langkah-langkah pemulihan pasca-bencana yang akan dilakukan secara kolaboratif
Angga Yudha Pratama - Kamis, 18 September 2025
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana
Berita
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
"Di Badung ada tiga orang korban hilang akibat rumah yang longsor di tepi sungai," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Edy Prakoso
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor
Bagikan