4 Pantangan Bagi Travellers yang Berlibur di Bali Saat Nyepi


Melasti, prosesi penyucian diri menjelang Nyepi. (Foto: Istimewa/Garry Stefiano Wulyardhi)
BERLIBUR ke Bali saat Nyepi? Anda sebaiknya mematuhi aturan-aturan yang berlaku di sana. Selain membuat liburan Anda nyaman, Anda juga tidak mengganggu kelancaran perayaan Nyepi.
Menurut pemilik biro perjalanan Sinar Dewata, Aurea Rini, ada empat pantangan yang wajib dihindari saat Nyepi. Berikut empat pantangan yang dikenal dengan istilah ‘Catur Brata Penyepian’ itu.
1. Amati Geni

‘Amati geni’ berarti tidak menyalakan api dan lampu penerangan. Artinya, memasak dengan kompor pun tidak diperkenankan. Umat Hindu di Bali biasanya puasa dan meditasi untuk menyucikan diri di Hari Nyepi.
Bagi turis, ‘amati geni’ dapat dipatuhi dengan tidak menyalakan lampu, terutama di balkon. “Lampu kamar pun diharapkan dalam keadaan mati atau redup. Karena kalau Nyepi, seredup apa pun cahaya di dalam kamar pasti akan kelihatan dari luar,” terang Rini.
2. Amati karya

‘Amati karya’ ialah tidak melakukan pekerjaan fisik. Selama aktivitas fisik dihentikan, umat Hindu di Bali biasanya menggunakannya untuk instropeksi diri. Lantas, bagaimana dengan wisawatan? Yup, wisatawan pun disarankan untuk tidak melakukan aktivitas di luar hotel.
Berdiam di hotel, asalkan di Bali, pasti menyenangkan. Anda malah bisa merasakan sendiri tradisi Nyepi di Pulau Dewata.
3. Amati lelungan

‘Amati lelungan’ berarti warga Bali tidak diperkenankan bepergian. Begitu pula dengan wisatawan. Anda tidak diperbolehkan jalan-jalan keluar hotel. Apalagi ke jalan atau pantai untuk foto-foto atau menikmati suasana Nyepi.
Ingat, jangan selfie, ya! Jika melanggar aturan selfie, Anda bisa ditangkap pecalang lo.
4. Amati lelanguan

‘Amati lelanguan’ artinya orang-orang yang ada di Bali tidak diizinkan melakukan kegiatan bersenang-senang atau hiburan. Turis pun demikian. Turis dilarang melakukan aktivitas “berbau” hiburan, baik di dalam hotel maupun luar hotel.
Mau melanggar, boleh. Tapi jangan kaget kalau Anda tiba-tiba ditangkap pecalang.
Catur Brata Penyepian itu berfungsi agar umat Hindu lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Selama Nyepi, mereka berpuasa, meditasi dan introspeksi diri agar ke depan menjadi pribadi yang lebih baik. Menarik, ya? (*)
Bagikan
Berita Terkait
Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

AXEAN Festival 2025: 43 Penampil Siap Ramaikan Panggung Musik Asia di Bali

Selundupkan Kokain ke Bali Pakai Dildo di Kemaluan, Cewek Peru Dijanjikan Upah Rp 320 Juta

Penerbangan Dari dan Ke Bali Alami Keterlambatan dan Penundaan Akibat Lewotobi Meletus

PDIP Lanjutkan Konsolidasi Partai di Bali, Diklaim Bukan Kongres

BMKG Prediksi Fenomena Suhu Dingin Bali Sampai Agustus, Terendah 19 Derajat Celcius

Lirik Lagu Kuli Daki – Bagus Wirata Lengkap dengan Makna: Bicara Cinta dan Realita

Gelombang Tinggi dan Jarak Pandang Tipis ‘Gagalkan’ Evakuasi Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

Peringatan Dini Gelombang 4 Meter Perairan Bali Hingga Minggu 6 Juli

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, DPR Minta Basarnas Optimalkan Pencarian Korban
